2.5

3.8K 450 31
                                    

⚠️Warning : mention of suicide in the last part

...

...

...

"Sekarang kalian ke apartemen Meri dulu, rumah Candra lagi digeledah untuk nemu barang bukti lain, ada Ryan yang ngurusin di sana, biar Papa yang urus di sini," jelas Jo kepada Jeslyn, Mary, Nana, dan Rere.

"Kenapa prosesnya lama banget dan segala harus geledah rumah gitu sih?" protes Jeslyn.

"Mereka harus nyari bukti yang lebih kuat, kalau ternyata di rumah Haris atau di rumah Chandra ditemuin alat untuk makai sabu ya kita gak bisa apa-apa lagi sayang," Jo mencoba memberikan pemahaman pada sang istri.

"Masa kamu gak percaya sama anak kamu sendiri si Pa?" Jeslyn mulai terlihat tidak dapat mengendalikan emosinya.

"Aku percaya, makanya aku kasih izin untuk penggeledahan, karena aku percaya sama Chandra, kalau Chandra emang gak pake barang itu gak ada yang harus ditakutin," ujar Jo dengan penuh keyakinan.

...

Saat ini para perempuan itu sudah berada di apartemen Mary, Mary mengajak sang ibu beristirahat di kamarnya sedangkan Nana dan Rere berdiam di kamar lama Rere.

"Serius Re, aku gak paham kenapa Mamanya Jemy malah nyalahin aku, aku aja gak tau kenapa Jemy pake itu," ujar Nana dengan airmata yang sudah mengalir di pipinya, mendengar segala perkataan ibu dari Jeremy membuatnya merasa tertekan.

"Oke oke, kamu tenangin diri dulu, jangan terlalu dipikirin," Rere mencoba menenangkan sahabatnya itu.

"Kata Mama dia dulu maksa aku ngegugurin anak kita, terus kenapa jadi dia yang keliatan menderita," Nana masih mencoba untuk berbicara, "dia yang maksa aku buat ngebunuh Juan Re, tapi kenapa kayak aku yang salah di sini."

Rere langsung memeluk sang sahabat, menepuk-nepuk pundak Nana ringan, "Tenangin diri kamu dulu, jangan cerita kalau kamu masih gak siap."

Setelah itu tidak ada pembicaraan di antara mereka, Nana sedang berusaha meredakan emosinya, dan Rere juga berusaha menenangkan sahabatnya itu, sampai akhirnya Nana melepaskan pelukan Rere.

"Jujur Re, aku juga gak inget ceritanya, yang aku inget aku kebangun di rumah sakit, tubuh aku sakit semua dan aku coba nanya tentang Jemy tapi orang tuaku selalu bilang kalo dia bukan pria baik, abis itu setelah aku balik ke rumah lagi aku udah didaftarin untuk homeschooling, aku gak pernah ketemu Jemy lagi semenjak bangun di rumah sakit."

Nana terdiam sejenak, menghirup udara yang panjang sebelum melanjutkan ceritanya.

"Terus aku gak sengaja nemuin surat keterangan kehamilan aku itu, bahkan ada hasil usg juga, aku inget banget bentuknya udah lumayan besar, udah jadi janin yang berbentuk, dan setelah aku tanya orang tuaku, katanya aku koma seminggu saat itu setelah Jemy nyelakain aku buat gugurin anak kita," dan Nana kembali meneteskan airmatanya, kali ini isakannya pun terdengar, mengingat kisah itu membuat dia tidak bisa menahan tangisannya lagi.

Rere tentu saja terkejut mendengar cerita itu, tidak menyangka sahabat dari Chandra itu bisa melakukan hal seburuk ini, dan dengan tanggap gadis itu langsung kembali memeluk Nana untuk memberinya rasa nyaman.

"Tapi kenapa Mamanya malah nyalahin aku Re? Kenapa dia harus pake obat penenang? Kenapa malah kayak dia yang terluka?"

...

Setelah proses yang sangat panjang dan tiga hari lebih ditahan di kepolisian, akhirnya Chandra dinyatakan tidak bersalah atas kasus kepemilikan narkotika tersebut. Dia baru saja menjalani konferensi pers bersama pihak kepolisian untuk mengabarkan lebih jelas tentang kasusnya, dan pihak dari pengacara Chandra juga memberikan pernyataan kepada pers yang hadir bahwa akan membuat laporan untuk mencari dan memidanakan tersangka yang melakukan fitnah kepada kliennya tersebut.

Housemate (Hyuckren Haeren Dongren GS) ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang