Jevano Apriliaro, pemuda berperawakan tinggi, ramping, dengan tubuh berotot yang begitu sempurna. Banyak diidamkan wanita bahkan pria, tapi dirinya lebih tertarik dengan dunia balap. '119' nama geng motor yang ia ikuti. Geng anak jalanan yang diketuai seseorang bernama Yanuar.
Damares Leovando, model yang namanya naik daun sejak setahun yang lalu dan membuatnya menunda pendidikan untuk satu tahun. Tampan? Sudah pasti. Kaya? Tidak usah ditanya. Pintar? Lumayan lah. Pacar? Sudah menjadi berita umum bahwa dirinya banyak memacari wanita dalam waktu tak lebih dari satu bulan. Tittle 'Fuckboy' sudah melekat dalam dirinya.
Jevano dan Mares, keduanya kini sedang berhadapan dengan wajah sengak. Ini pertemuan keduanya setelah pertemuan pertama pada saat hari dimana Mares baru kembali masuk kuliah. Mereka terpaksa kembali bertatap muka karena tuntutan tugas.
Setelah hari itu, Mares tak pernah masuk kelas dance. Bukan apa-apa, tapi Mares memang sibuk. Dan Jevano sangat bersyukur akan itu. Tapi, karena waktu mereka guna mempersiapkan penampilan untuk festival tinggal satu bulan lagi, Mares dan Jevano terpaksa bertemu kembali.
"Gue ngga punya banyak waktu."
"Songong bener sih lo. Model doang juga."
"Kakak lo ju--"
"Bangsat! Udah gue bilang jangan bahas dia."
Mares dan Jevano terus beradu argumen tanpa ada yang mau mengalah. Razan, Hesa, serta Jema, hanya memasang wajah malas melihat pertengkaran mereka berdua.
"Yak!! Mau sampe kapan kalian kelahi hah?!" Razan dengan garangnya berteriak ke arah Mares dan Jevano.
"Dianya sok banget! Cuma model padahal! Jual tampang doang! Ganteng juga kaga!"
"Mmm, dia ganteng si Jev." Kini Hesa yang bersuara dan perkataannya diangguki semua kecuali Jevano.
"Cih! Picek kalian semua."
"Lo tinggal mengakui gue ganteng apa susahnya?"
"Lo engga!!"
"Oke-oke kalo menurut lo gue ngga ganteng. Tapi menurut yang lain gue ganteng, terima aja sih!"
"Males!!"
"Ck! Lo maunya apa dah?!"
"Pergi sana lo!!"
"Oke!! Gue dengan senang hati bakal pergi. Lagian gue ada jadwal pemotretan nanti. Bye!!"
"..."
"..."
"..."
"...""Halo kakak-kakak, maaf kita telat. Jadi udah sampe mana?" Setelah Mares pergi beberapa waktu lalu, Carlo dan Jidan yang memang berumur lebih muda dari yang lain, datang.
"Kagak jadi, Dan. Balik aja! Gagal total!"
***
"Susah banget ngumpulin Jevano sama Bang Mares bareng. Tapi kalo kita ngajarin satu-satu waktunya udah mepet banget. Anjing ah, gue males banget sama mereka berdua. Bikin kelompok kita susah aja."
"Lagian kenapa dah mereka musuhan gitu?"
"Ya kagak tau gue. Padahal setau gue, Jevano kagak kenal Bang Mares sebelumnya."
"Jem, lo kan paling deket sama Jevano. Bujuk lah anaknya."
"Lo ngga liat muka dia kemarin-kemarin? Kek mau makan orang anjirr. Ntar gue dimakan ama dia gimane?"
Dan setelahnya kepala Jema kena geplak oleh Razan. "Tolol."
"Tuh anaknya dateng."
Setelah hari itu gagal latihan full team, hari ini Razan kembali mengadakan pertemuan. Entah nanti jadi latihan atau tidak, yang penting rundingan dulu.
KAMU SEDANG MEMBACA
BADBOY JEVANO
Teen FictionGimana jadinya kalau si Badboy dan si Fuckboy yang awalnya sering ribut, saling jatuh cinta. Yang satu sering sering kena semprot, yang satu makan ati mulu karena berasa diselingkuhi mulu. Damares Leovando - Si Fuckboy Populer Jevano Apriliaro - Si...