Chapter 25 • Ood

1.4K 107 48
                                    

Halo sojom!!!

Happy Reading!

Gimana kabar kalian? Maaf ya aku baru up lagi.

Jangan lupa vote, comment, dan share cerita ini ya!

Follow instagram aku juga ya:
@chocolatesbluee

Instagram chocolatesblue ini berisi quotes2 karya aku sendiri

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Instagram chocolatesblue ini berisi quotes2 karya aku sendiri. Jangan lupa follow ya! 😚🤙🧜‍♀️

Oiya, aku juga buat AU di twitter cuma belum aku up lagi, jadi silahkan dibaca ya
@chocolatesbluee

🔴 DILARANG PLAGIAT!!!

–^^–

"Di kamus hidup gue nggak ada kata candaan, Shira."

"Ada beberapa hal yang seharusnya nggak perlu lo tau, Shira."

— Hakam Sevaro

–^^–

Previous Chapter

Demikian dari ini semua, apakah akan terdapat harapan bahwa Shira tetap bisa merayakan perasaan kasih sayangnya bersama Geru, tanpa harus kehilangan orang-orang tersayang di hidupnya saat ini?

Akankah kisah cinta Shira dan Geru dapat tertulis dalam sebuah naskah asmara mereka berdua? Dan akankah tetap abadi hingga jantung berhenti berdetak dalam raga kedua insan manusia itu?

–^^–

Kerapuhan menusuk setiap inci tulang yang menjadi penegak atas raganya. Darah yang mengalir seakan terhenti tanpa aba. Perasaan gundah semakin menyerap tenaga, dilengkapi dengan hawa sore hari yang tak berpendirian membuat suasana hatinya tidak bersahabat. Terasa abu-abu, tanpa sedikitpun warna di dalamnya.

Hari kepulangan telah datang, atau lebih tepatnya hari petang sudah menyambut. Jam pulang dari pembelajaran sekolah telah berbunyi 5 menit yang lalu. Tanpa mengulur waktu kembali, Shira, Amber, serta Bagas, melangkahkan kaki mereka menuju SMAN 23. Dapat terlihat jelas, saat Shira, Amber, dan juga Bagas, sudah menempatkan kedua kakinya di lantai 1, menyaksikan siswa-siswi berlomba-lomba untuk mengeluarkan tubuh mereka dari sarang yang mematikan. Bagi mereka, terlalu lama di dalam sekolah akan meningkatkan tingkat ketidakwarasan. Itu sebabnya, kegesahan mendorong untuk cepat-cepat menuju tempat berpulang mereka, mengistirahatkan tubuh yang sudah lelah dengan kericuhan hidup.

He's, Ge.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang