6

1.2K 142 5
                                    

•🕊️


Chris berlari menuju tempat ia meninggalkan Hyunjin karena mendengar suara tangisan, dia takut anak itu terjatuh atau luka nya sakit. Namun yang didapati malah ketiga temannya tengah berdebat dan Hyunjin yang sedang menangis dibawah lantai.

Daripada mengurus ketiga temannya lebih baik Chris menenangkan bayi besar nya.

"Hyunie ini kakak cantik, kenapa hm? Cup cup cup gak boleh nangis" Chris memangku Hyunjin ke sofa, mengusap kepala nya dengan lembut.

"Shh kenapa?"

"Hiks hyunie takut om Chlis,om itu malah-malah cama hyunie hiks"

"Gak sengaja Chris, gua pikir bocah yang waktu itu cuma hari itu doang ikut lu ternyata tadi buka pintu terus gua ngomong nya ngebentak, sorry dek gak sengaja" Changbin tulus meminta maaf

Kenzo dan Andrew hanya tertawa geli, tumben-tumben Changbin mau minta maaf sama bocah, yang lain mah boro-boro malah makin di nangisin.

"Mereka temen-temen kakak jadi jangan takut, mereka baik hyunie. See kak Kenzo sama kak Andrew bawa cheesecake" Chris merampas cheesecake yang berada di tangan Kenzo

"Nda enak om Chlis" Hyunjin menyusupkan wajahnya di dada kiri Chris memeluk tubuh kokoh itu erat.

"It's delicious, hyunie belum coba berhenti sembunyi kak Changbin kan udah minta maaf, hyunie cantik kenapa belum maafin? Tuhan marah loh kalau gak di maafin apalagi kalau gak mau temenan sama kak Changbin" Chris membuka cheesecake nya

"Tapi hyunie takut di malahin lagi"

"Nggak,kak Changbin nggak akan marahin hyunie lagi"

"Janji om Chlis?"

"Iya cantik" Hyunjin membuka mulutnya menerima suapan kecil cheesecake tadi. Hyunjin memakan nya lahap sampai semua cheesecake yang dibawa habis.

Di saat suapan terakhir mata lentik itu sudah tertutup.

"Dia adek lu Chris?" Tanya Kenzo

"Bukan lebih tepatnya bukan siapa-siapa bagi gua, bukan keluarga bukan sepupu cuma anak sepupu nya tante gua, nitip setaun disini"

"Jir itu nitip atau minta di nafkahi?" Saut Andrew

"Gak keberatan lo ngurus dia, cengeng terus lebay kek bocah padahal udah 17 taun, harusnya bisa tinggal sendiri pasti kebanyakan di manja sama emak bapaknya" celetuk Changbin

Chris juga tidak tahu tapi dia tidak merasa keberatan mengurus Hyunjin, ia nyaman-nyaman saja. "Hyunjin emang gitu sifatnya bin, buna nya juga cerita Hyunjin udah pernah sekolah sampai smp tapi sikapnya malah semakin kaya anak kecil terus lo mesti tau gigi nya juga baru tumbuh sebagian,gak bisa kalu bilang hyunjin lebay.

Terus Hyunjin gak suka yang namanya di bentak atau dimarahi, contohnya kek tadi, gua juga pernah dingin beberapa saat bangun-bangun dia matanya sembab, meluk gua sambil minta maaf katanya dia nakal udah bikin gua marah, lucu sih padahal gua yang salah"

"Kek mendengar curhatan hati seorang Chris Bang" ucap Andrew

"Lu pikir lagi dengerin radio!" sahut Changbin ngegas

Kenzo hanya bisa menggeleng sudah biasa mendengar teriakkan atau bentakan dari Changbin tapi heran kenapa kekasihnya begitu mencintai pria galak ini, sampai hamil pula.

"Eh gua udah janji kan mau nraktir kalian, pesen aja gih nanti gua yang bayar tapi jangan ambil stok makanan di kulkas,itu punya Hyunjin" Chris mengingati

"Lu mau kemana?" Tanya Changbin

"Nidurin Hyunjin ke kamar"

"Oke sip lama-lama juga gak papa, karena kita mau lama-lama disini"  Changbin tersenyum nyeleneh. Entah apa yang dipikirkan otaknya, yang pasti menyenangkan.

Seperti titahan Changbin, Chris berlama-lama di kamar Hyunjin, lebih tepatnya ia ikut tiduran di samping kiri sambil mengingat-ingat kejadian di rumah sakit tadi,

Chris mengigit bibir Hyunjin. Rasa genyal tadi masih terasa membekas di bibirnya.

"Can I taste your lips again hm?". Jarak semakin terkikis tipis, hembusan nafas keduanya saling bersautan. Chris menahan, dia normal! Tidak mungkin mencium laki-laki yang sedang tidur terlebih lagi dengan perasaan aneh.

Daripada memikirkan soal mencium bibir Hyunjin, lebih baik Chris kembali pada teman-teman nya.

Changbin mengacungkan satu botol alkohol yang di dapat dari lemari pendingin, "udah lama gak ngerasain ini, nanti malam kita party gimana?"

"Setuju, terakhir party pas ngerayain tamat kuliah,gue kangen momen itu" ucap Kenzo, Andrew dan Chris mengangguk setuju.

Sambil menunggu makanan datang, mereka habiskan waktu dengan bermain kartu uno serta bermain catur, namun akhirnya berpindah ke permainan stick game alias PS 3, karena bermain catur sangat membosankan.

"Yang kalah minum satu botol, tapi kalau kurang tambah tiga" usul Changbin agar bermain game nya lebih menantang.

"Kalo lu yang kalah kita-kita gak tanggung jawab,mau habisin makan jatah lu aja" balas Andrew sambil fokus pada layar

"Oke deal!"

"Tunggu,gua gak bisa tambah tiga nih kalau kalah. Satu botol aja gimana? kalo overdosis kan berabe, ya kan Chris?" Potong Kenzo, dia sadar kalau tubuhnya lemah terhadap alkohol, meskipun minum sedikit bisa saja langsung jadi.

Kalau untuk Chris sendiri,fun-fun saja terhadap alkohol kecuali minum satu botol di tambah tiga,gak yakin kuat nahan.

Setelah berjam-jam menunggu, akhirnya makanan yang Changbin pesan datang serta delapan botol alkohol.

Chris mulai membuka satu botol alkohol, menuangkannya kedalam gelas kaca di tambah perasan air jeruk lemon.

Masing-masing mulai mengambil satu gelas, sampai terdengar bunyi dentingan dari gelas yang menyatu.

"Cheers"

Usai minum, mereka lanjut makan, ada banyak macam tak yakin jika semuanya habis. Tapi ingat,ada Changbin yang jago makan.

"Lu kalah tadi Chris,mau sekarang atau nanti di akhir?" Ingat Changbin dengan senyuman nyeleneh.

"Akhir aja, kalo awal nanti di jahilin sama lu pada,gak asik lah niat party malah teler di awal"

"Bener juga,dah nikmati aja dulu" Changbin menyantap pizza dengan rakus, Kenzo dan Andrew lebih memilih makanan lain sesuai selera. Di selingi alkohol sebagai minum nya.

Masing-masing kesadaran mereka mulai menipis, seiring makanan yang ada tinggal sedikit. "Heh luh Chris masih adah tnggyng jawBh"

Changbin menyodorkan satu botol alkohol di sertai senyuman mencurigakan,akan tetapi karena kesadaran semuanya hanya sedikit, Chris sama sekali tak curiga. Malah langsung meminumnya sampai habis setengah nya.

"Ayoh habishkan,biarh kyth pyuyang" racau Kenzo tidak jelas.

"Eh luh kok cintik yah zo" Andrew menatap wajah Kenzo lamat-lamat.

"Ogah,gua gantyngh ah mau tidur,bin yukh baylik"

"Yu, cepet Chris habisin" masih dengan senyuman yang sulit di artikan.

Kepala Chris terasa pening, kesadaran nya di ambang batas. Changbin langsung berpamitan pergi membawa dua temannya. Sementara Chris pergi ke kamar nya untuk istirahat.

Tapi entahlah, sepertinya Chris salah memasuki kamar.











TBC

OM CHRIS|CHANJIN ✓[5]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang