Bab 18

3.4K 430 42
                                    

"Rahasia apa?"

"Kau.. bukan saudaraku." Ujar taehyung dengan nada rendah, menatap intens gadis yang berada di depan nya ini. Tetapi bukan tampilan terkejut yang di ekpresikan jisoo pada wajahnya melainkan tertawa renyah.

"Aku tahu aku tahu, kakak berbicara itu karna kakak menyukai ku kan?" Ujar jisoo sembari tersenyum di sela sela tawa renyah yang menurut taehyung tidak ada yang lucu. Dirinya berkata benar tanpa kebohongan, ingin memberitahu nya tapi taehyung lupa dirinya tidak punya bukti yang kuat agar jisoo percaya.

"Kita tetap saudara, kau kakak ku dan aku adikmu."

"Mau bagaimana pun kau berbicara tentang hubungan saudara dan darah daging, kita tidak ada ikatan kedua nya."

"Kita berbeda ibu dan...ayah." Sangat sulit meyakinkan seorang perempuan jika bukti tidak ada. Membuat taehyung sulit untuk membuat jisoo percaya, tak ingin berlama lama taehyung pergi melewati jisoo untuk ke lantai atas. Tepatnya ke kamarnya, ingin memikirkan bagaimana cara nya mendapatkan bukti agar jisoo percaya padanya bahwa kedua nya bukan lah saudara.

Jisoo merenungi ucapan taehyung, dirinya dan taehyung memang benar berbeda ibu, tapi ayah? Buka kah ayah nya dan ayah taehyung itu satu ayah. Lalu bagaimana bisa laki laki itu berkata bahwa jisoo dengan nya beda ayah?

***

Jisoo membuka sedikit gorden nya untuk mengintip apakah taehyung mencari nya atau tidak.

Sore ini jisoo benar benar ingin menghindari lelaki itu, taehyung memaksa jisoo untuk ikut dengan nya sedangkan jisoo tidak mau kemanapun dirinya hanya ingin berdiam di rumah.

"Jisoo apa kau sudah siap?" Teriak taehyung sembari menuruni tangga dan sedang memakai jam tangan nya. Jisoo menutup gorden nya kembali, jika dirinya bersembunyi di kamar percuma lelaki itu akan memaksa nya membuka nya lebih baik mencari tempat yang aman.

"Jisoo?" Taehyung membuka pintu kamar gadis itu yang tidak di kunci, melihat seisi kamar yang tak ada sang pemilik. Pintu kamar mandi juga terbuka, berarti gadis itu tidak ada di kamarnya.

Taehyung berjalan ke arah taman belakang, siapa tahu jisoo berada di sana, namun nyatanya gadis bermarga kim itu tidak ada di taman juga. Membuat taehyung menghela nafas nya sedikit frustasi karna si gadis menghilang. Taehyung mulai mencari ke dapur dan kamar orangtua nya tetap saja gadis itu tidak ada.

Hingga akhirnya atensi nya melihat kaki mungil yang terlihat di balik gorden besar kaca dekat pintu utama. Membuat nya mendegus, taehyung tahu bahwa jisoo sedang menghindarinya.

Taehyung takut saat dirinya pergi, jisoo kembali berulah seperti kemarin. Padahal hari ini hanya ingin bermain bersama namjoon, tapi membawa jisoo tidak masalah. Gadis itu harus ada dalam pengawasan nya.

"Aku tahu kau di sana, keluar."

Sahutan taehyung tak membuat jisoo keluar dari persembunyian nya.

"Keluar atau aku akan melakukan seperti semalam."

Ancaman nya berhasil, gadis yang masih memakai piyama beruang tadi pagi pun keluar dari persembunyian nya. Taehyung menghela nafasnya jengah melihat penampilan jisoo yang belum juga siap. Padahal satu jam taehyung beri waktu untuk gadis itu bersiap siap. Pantas saja ibu nya sering berteriak pada jisoo.

"Aku tidak ingin ikut."

"Kau harus ikut."

Jisoo menggeleng keras "Tidak mau! Aku tidak ingin ikut aku ingin di rumah."

"Aku akan berjalan jalan." Taehyung bersedekap dada, menatap jisoo dengan tatapan menantang berusaha agar gadis itu ikut dengan nya.

"Tidak mau."

My Step Brother [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang