Bab 12

3.5K 430 40
                                    

Terlihat kedua lelaki sedang duduk di taman, melihat orang orang berlalu lalang tanpa ada pembicaraan.

"Apa kau tidak ingin menikah lagi?" Daejoo langsung menatap sahabatnya, sungguh tak ada niatan hal itu di hatinya karna masih menjaga hati istrinya yang sudah tiada. Daejoo terkekeh dirinya sempat menunduk sebentar tak berapa lama menatap sahabat yang sedang duduk di sampingnya.

"Aku belum memikirkan nya, aku ingin lebih fokus merawat taehyung dulu."

"Kau tahu, besok aku akan kembali bertugas. Bisa kabulkan permintaan ku?"

"Apapun, selagi aku mampu." Ujar daejoo.

"Kau tahu? Istriku sedang mengandung, dan aku akan bertugas. Bisa kau jaga dia jika kau mendengar kabar tidak baik tentang ku?"

"A-apa maksudmu? Kau pasti akan kembali kan?"

Dia terkekeh "Entahlah, sekarang aku akan bertugas lagi tapi rasanya berbeda karna harus meninggalkan istriku. Jika bertugas yang dulu dulu aku tidak memikirkan apapun karna aku belum menikah."

"Apa yang harus ku lakukan?"

"Kau hanya perlu membahagiakan nya jika aku belum selesai membahagiakan in-na."

"T-tapi."

Pundak daejoo di tepuk sekitar dua kali. Sahabatnya itu bangkit dari duduk nya "Aku harus pergi, in-na pasti sudah menunggu. Sampai bertemu kembali di lain waktu."

Tanpa mendengar perkataan apapun dia pergi menjauhi daejoo yang masih belum faham tentang perkataan sahabatnya, bagaimana dirinya bisa membahagiakan istri sahabatnya sedangkan dirinya juga ingin fokus menjaga dan membesarkan taehyung.

Sekelebat tentang pembicaraan terakhir kali itu sangat daejoo ingat walaupun sudah hampir 22tahun lama nya. Awal nya memang tak ada rasa cinta dirinya menikahi in-na  hanya demi sahabatnya tapi siapa sangka hingga waktu berjalan dirinya mulai mencintai in-na tetap menerima jisoo menjadikan anaknya yang tersayang walaupun bukan darah dagingnya. Hal itu tidak menjadi hambatan untuk daejoo.

"Sudah selesai?"

Suara di balik pintu membuat dirinya menoleh, terlihat in-na yang hanya menampilkan setengah badan nya di balik pintu.

"Sudah." Ujar daejoo setelah memakai dasinya.

"Apa anak anak sudah siap?"

"Sudah."

Daejoo berjalan keluar kamar, setelah in-na lebih dulu pergi. Terlihat dua anak nya sudah duduk di meja masing masing. Taehyung seperti biasa sudah siap dengan pakaian kantornya tapi berbeda dengan jisoo yang masih memakai pakaian biasa. Daejoo tebak pasti jisoo belum mandi.

"Apa kau tidak akan siap siap ke kampus?"

Jisoo menoleh pada sang ayah sebentar. Tapi mata nya fokus kembali pada lembaran kertas yang ada di samping makanan nya.

"Tidak ada kelas ayah."

"Bisa kau makan dulu?" Ujar sang ibu yang sepertinya sedikit kesal melihat jisoo yang terus fokus pada kertas itu. Karna takut ibu nya akan semakin marah jisoo menjauhkan kertas nya dan sibuk memakan makanan nya. 

"Hachemm!!"

Jisoo terpekik kaget ketika orang yang duduk di sebrang nya bersin. Membuat semua nya menoleh pada taehyung karna suara bersin lelaki itu yang tak biasa.

"Kau demam?"

Taehyung mengusap hidung nya yang sedikit merah "tidak."

"Suara bersin nya seperti ahjusii buftt." Jisoo menahan tawa nya. Sangat lucu mendengar bersin lelaki itu. Hal itu terdengar oleh taehyung "Wajar, aku lelaki."

My Step Brother [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang