Bab 23

2.5K 325 12
                                    

Taehyung berlari di lorong rumah sakit, mencari dimana kamar ayah nya di rawat. Hingga akhirnya dirinya menemukan kamar dengan nomor yang sudah di sebutkan oleh perawat.

Terlihat seseorang yang sedang duduk di depan kamar rawat daejoo, seorang lelaki dengan balutan jas bangkit dari duduknya dan membungkuk sopan ketika taehyung sampai di hadapan nya.

"Apa.. yang.. terjadi pada.. ayahku?" Tanya taehyung yang masih mengatur nafasnya karna berlari dari parkiran hingga ke sini.

Lelaki itu berdiri tegak kembali. "Presdir jatuh pingsan saat akan pulang dari rapat antar perusahaan saat tadi sore."

Taehyung dengan cepat mencengkram kerah lelaki itu yang berpangkat sebagai sekertaris ayah nya.

"Kenapa baru sekarang memberitahu ku brengsek!!"

Sedangkan lelaki itu tidak ada perlawanan, hanya mampu menunduk tak bisa bertatapan dengan taehyung. Dirinya memang akan memberitahu nya pada taehyung, tapi tak memiliki nomor lelaki itu. Saat dokter memberikan isi dari jas yang di pakai daejoo berupa ponsel dan dompetnya baru dirinya menelfon taehyung.

"M-maafkan aku, tapi... presdir benar benar dalam kondisi buruk sekarang. Dokter menyuruhku untuk memberitahu wali dari presdir jika sudah datang untuk ke ruangan nya."

Taehyung dengan keras mendorong dada sekertaris membuat lelaki itu mundur beberapa langkah.

"I-ini." Lelaki itu menyodorkan dompet dan ponsel daejoo pada taehyung membuat lelaki berusia 30 tahun menerima nya. Lalu pergi ke ruangan dokter yang sudah di beritahu oleh sekertaris lelaki itu.

"Di usia yang tak lagi muda, dia harus nya memperbanyak waktu istirahatnya."

Dokter park memberi sebuah gambar, dimana itu gambar letak jantung.

"Setelah ku lihat dan ku periksa lebih lanjut, tuan daejoo memiliki penyakit jantung koroner, aku sudah memeriksa orang orang yang mempunyai penyakit ini. Perawatan dapat membantu, namun sulit untuk di sembuhkan."

Ucapan dokter membuat taehyung merenung,  sudah berapa lama ayahnya menyembunyikan nya? Sehingga dirinya baru mengetahui nya sekarang.

"Penyebab nya adalah karna adanya penumpukan zat lemak secara berlebihan di lapisi nadi pembuluh koroner. Biasanya ini di pengaruhi oleh pola makan yang kurang sehat atau kecanduan rokok. Ku mohon kerja sama nya untuk membuat ayah anda membaik tuan."

"Apa aku sudah boleh mengunjungi ayahku?"

"Untuk saat ini.. anda hanya bisa menatap nya dari luar saja. Karna tuan daejoo akan kami pindahkan ke ruang ICU."

Taehyung mengganguk, keluar dari ruangan dokter setelah dokter menjelaskan penyakit yang di derita ayah nya. Taehyung berjalan ke ruang ICU dengan tatapan kosong. Bagaimana bisa ayah nya menyembunyikan sesuatu yang seharusnya tidak boleh di sembunyikan.

Taehyung duduk di salah satu bangku kosong,  dirinya mulai membuka dompet milik sang ayah.

Taehyung tersenyum kecut ketika foto yang berada di dompet ayah nya adalah keluarga yang bahagia.

Taehyung mengambil foto kecil itu, tertulis di belakang foto nya '2008' di foto tersebut ada ayah nya dan ibu in-na yang duduk di sebuah bangku taman dengan taehyung dan jisoo berada di tengah kedua nya. Senyum yang mereka tampilkan adalah senyum kebahagian. Tapi ternyata di dalam nya ada foto satu lagi, foto kali ini berbeda.

Ini foto keluarga taehyung yang dulu, jika yang foto tadi berada di bangku taman. Berbeda dengan yang ini. Foto ayah dan ibu kandung nya dengan taehyung kecil di gendong sang ayah di sebuah taman hiburan.

My Step Brother [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang