Prepare Hunting

1.5K 3 0
                                    

Novi yang marah dengan ketakutannya membuat Bryan harus memenangkan diri Novi. Novi yang takut dengan semuanya, termasuk takut dengan Bryan yang akan meninggalkan dirinya.

Setelah berhubungan badan serta hujan yang terus-terusan mengguyur Ibukota. Membuat mereka harus kembali memejamkan mata, tubuh mereka harus fit untuk mempersiapkan kesehatan Bryan dan Novi yang hendak jalan-jalan ke Turki nanti, Bryan pun berbicara kepada Novi "Kita tidur dulu ya, takut nanti ngantuk pas mau jalan" Ucap Bryan. Lalu Novi pun menjawab "Iya cuacanya enak banget kalo buat tidur, kita tidur sama-sama ya" Jawab Novi.

Novi dan Bryan pun tidur, jam masih menunjukkan pukul 10 pagi, Bryan dan Novi pun tertidur saling mendekap satu sama lain. Pelukan yang hangat dan kenyamanan yang melekat membuat Bryan berdengkup dengan keras, Bryan berpikir "Semoga. Hubungan gua sama Novi baik-baik aja. Gua harus menjaga banget rahasia perihal hubungan badan gua sama asisten gua, si Viola. Jangan sampai Novi tau, gua belom siap buat kehilangan dia" Pikir Bryan dalam hati.

Pikiran yang membuat Bryan semakin terpikir terus, menerus. Akhirnya Bryan memutuskan untuk tertidur terlebih dahulu, ia tak mau mengambil langkah yang dalam untuk rahasia besarnya. Semakin terpikir, semakin membuat tingkah laku Bryan berubah, sehingga nantinya rahasia Bryan di ketahui oleh Novi.

Jam terus berlalu, jam dinding silih berganti di setiap menit berjalan. Waktu yang seharusnya lama, kini menjadi sangat cepat. Jam sudah menunjukkan pukul 3 sore, Novi pun terbangun dari tempat tidurnya, karena jam sudah menunjukkan pukul 3 sore. Novi memutuskan untuk pergi mandi terlebih dahulu, lalu Novi menyiapkan segalanya untuk keberangkatan mereka ke Turki bersama Ramadhan, Bella, Rey, Dita, Zein dan Wulan.

Sesudah dia mandi, dia pun membangunkan Bryan yang masih tertidur, "Sayang. Udah jam berapa ini? Kamu engga mau mandi" Ucap Novi dengan menggoyang-goyangkan bahu Bryan. Bryan pun menjawab dengan mata yang masih sangat berat "Emang ini jam berapa?" Tanya Bryan. Novi pun kembali melontarkan kata-kata kepada Bryan "Udah jam setengah empat sore sayangku. Kalau kamu kelamaan siap-siapnya nanti kita telat ke rumah Rey, kan kita kumpul dulu di rumah Rey" Ucap Novi.

Mendengar ucapan Novi yang memberitahu kepada Novi bahwa jam sudah menunjukkan pukul setengah empat sore, Bryan pun membuka matanya lebar-lebar dan bergegas bangun dari tempat tidurnya. Bryan mengambil handuknya kemudian ia berjalan ke arah kamar mandi, lalu mandi.

Novi pun menyiapkan barang-barang serta pakaian yang akan mereka berdua bawa ke Turki, serta menyiapkan makanan untuk mereka makan terlebih dahulu, setelah membereskan seluruhnya. Novi pun menyiapkan makan, sedangkan Bryan masih mandi di dalam kamar mandi.

Tak lama kemudian, Bryan pun telah selesai mandi. Ia mencari-cari pakaian yang akan ia kenakan, Bryan mencarinya di dalam lemari pakaian.

"Nyari apa kamu?" Tanya Novi.

"Aku nyari baju. Kemana perginya ya baju aku" Jawab Bryan.

"Itu baju di atas kasur, udah aku siapin semuanya." Ucap Novi.

"Oh iya, engga ngeliat aku" Jawab Bryan.

Bryan pun mengenakan baju yang sudah di siapkan oleh Novi, sedangkan Novi terlihat sudah selesai menyiapkan hidangan yang akan mereka makan, sebelum pergi ke rumah Rey. Novi hanya menyiapkan, masakan mie instan. Karena persediakan makanan yang berada di unit apartemen Novi hanyalah mie instan saja.

"Sayang. Kalau udah selesai rapih-rapihnya sini dulu kita makan, maaf ya yang ada cuma mie instan doang. Kita belum sempet belanjakan kemarin-kemarin" Ucap Novi. Bryan pun menjawab ucapan yang terlontar dari mulut Novi "Iya sayang, sebentar ya. Engga apa-apa kok walau cuma mie instan, palingan juga nanti di rumah Rey, kita di suruh makan dulu" Jawab Bryan.

Setelah selesai memakai seluruh pakaiannya, Bryan pun menghampiri Novi yang sudah duduk di atas meja makan. Bryan pun ikut duduk dan mulai memakan, makanan yang sudah di hidangkan oleh Novi. Mereka berdua pun memakan, makanan yang sudah Novi masak.

Sesudah memakan dan melahap abis seluruh makanan yang sudah di masak oleh Novi, lalu Bryan mengucapkan sesuatu hal "Kita makannya agak cepet ya, biar bisa langsung ke rumah Rey. Takutnya nanti malah kelamaan deh, kalau kita ga siap-siap duluan" Ucap Bryan, kemudian Novi menjawab " Barang- barang sama yang lainnya udah aku beresin, kita tinggal berangkat aja" Jawab Novi.

"Makasih ya sayang, udah nyiapin semuanya" Ucap Bryan sambil memakan, makanan yang sudah di siapkan oleh Novi.

Bryan dan Novi akhirnya telah menyelesaikan makannya, Bryan pun bergegas turun dari apartemen Novi dan membawa barang yang sudah di siapkan oleh Novi, "Aku turun duluan ya sayang, kamu dandannya jangan lama-lama loh. Aku tunggu. Oke" Ucap Bryan sambil membawa koper serta berjalan keluar unit tersebut. "Iya sayang. Aku janji kok, ga akan lama" Jawab Novi.

Bryan pun turun dari Apartemen dan menaruh seluruh barang yang sudah Bryan bawa, untuk di masukkan ke dalam bagasi mobil. Setibanya di mobil, Bryan pun membuka bagasinya dan menaruh seluruh barang-barangnya ke dalam bagasi. Sesudah semua telah selesai, Bryan pun duduk di pinggir cor-coran lot parkir dan mulai membakar rokoknya.

Bryan mulai berbicara sendiri dan berkata "Pasti lama nih orang, gua bakar rokok dulu lah. Sambil nunggu dia, kalau rokok sebatang gua abis, terus dia gak dateng juga. Bakal gua samperin ke atas" Gumam Bryan di dalam hatinya.

Hisapan demi hisapan membuat rokok yang awalnya panjang, sedikit demi sedikit berkurang. Seperti perjalanan hidup kita, semakin di lalui semakin berkurang dan umur yang semakin bertambah, berarti waktu kita semakin berkurang. Itu lah yang di namakan, jangan membuang-buang waktu kita.

Waktu adalah uang, waktu adalah perjalanan yang tak bisa di ulang, waktu adalah segalanya. Jangan membuang-buang waktu untuk hal-hal yang tidak penting, walau hanya sedetik. Detik yang berjalan adalah hal yang paling berharga, karena kejadian yang baru saja kita lewati, tidak akan terulang kembali. Itu sebabnya kita harus memanfaatkan waktu untuk hal-hal yang berguna.

Setelah rokok habis, Novi pun datang menghampiri Bryan dan berkata "Ayo sayang. Aku udah siap" Ucap Novi. Kemudian Bryan pun menjawab dengan sangat rasa semangat "Ya udah kalau gitu, kita jalan ya" Jawab Bryan.

Bryan dan Novi pun bergegas memasuki mobil dan mulai menyalakan mobil Bryan, di lanjut dengan menjalankan mobil tersebut mengarah ke rumah Rey. Mungkin saja Rey, Dita, Ramadhan, Bella, Zein dan Wulan sudah menunggu di sana.

Jalanan yang cukup penuh dengan kendaraan-kendaraan lainnya, harus membuat Bryan sedikit lambat untuk mencapai tempat dan lokasi. Bryan hanya bisa bersabar dan bersabar, karena ia tidak bisa melewati itu semua dengan cepat.

LIAR (21+)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang