Ayah:
Kambing Di Kandang Banyak sekali
Salah satunya telah kalah
Wahai anak laki-laki
Kemari mendekat dan duduklah
Seluruhnya ada sepuluh
Di dalam bambu terbelah-belah
Baru pulang Ibumu sudah mengeluh
Tidak mengerti rasa lelah
Beberapa lari jangan diabaikan
Kejarlah sampai nafas sesak
Kenapa tak mau makan?
Ibumu kan sudah susah payah memasak
Takuti mereka dengan parang
Agar tak jauh dalam pelarian
Lihatlah Di Negara perang
Mereka semua sedang kelaparan
Coba saja kalau bisa aku
Bisa membayar uang angsuran
Setidaknya perlu bersyukur
Masih ada nasi dan sayuran
Anak :
Hewan itu bukan milik kita
Mereka lari dengan pelan
Ayahku yang tercinta
Maafkan atas setiap kenakalan
Tunggu saja sampai wajahnya merah
Nanti juga kandang kan terisi
Ibu selalu saja marah
Tidak peduli situasi dan kondisi
Sesekali bertanya kepada insinyur
Agar bisa cepart beranak
Aku tak suka sayur
Rasanya hambar dan tidak enak
Sikanya baik serta budiman
Jangan mencoba untuk menerka
Disini kita aman
Berikan saja makanan ini kepada mereka
Dia suka main kelereng
Seperti bocah pada masanya
Aku memilih tempe goreng
Dengan sambal diatasnya

KAMU SEDANG MEMBACA
Pantun situ.sang
DiversosPantun situ.sang merupakan kumpulan pantun karya Sandi Saputro yang memiliki nama pena situ.sang. Terdiri dari beragam genre dan terbalut dalam berbagai cerita.