Chapter 2.

515 58 33
                                    

Wang yibo terbangun dan mendapati dirinya masih berada di dalam kamar mandi, tertidur sambil di guyur dinginnya air dari shower adalah hal biasa bagi wang yibo apalagi pukulan-pukulan dan cambukan-cambukan yang dilayangkan ke padanya.

Flashback on.

Jam sembilan malam xiao zhan pulang dengan keadaan setengah mabuk. Qiyi memutuskan hubungan dengannya karena wang yibo wang telah membuat lidahnya terbakar karena air hangat yang dia minta.

Saat Qiyi mengatakan bahwa mereka tidak bisa bersama lagi. Xiao zhan tidak terima dengan perkataan Qiyi lalu pergi ke bar untuk minum sedikit, menghilangkan rasa sakit hatinya karena putus hubungan dengan Qiyi

Xiao zhan pulang lalu menuju ke loteng dimana tempat wang yibo selalu tidur karena ia tidak juga jika wang yibo menempati kamar tamu atau kamar pembantu sekalipun.

Wang yibo sudah terlelap tidur karena lelah mengurus mansion xiao zhan yang hampir sebesar istana dimatanya.

BRAKK~

Mendobrak pintu loteng oleh xiao zhan dan membuat wang yibo tersentak dan langsung terbangun dari tidurnya. Xiao zhan berjalan menghampiri wang yibo lalu langsung menarik rambutnya dan menyeretnya ke luar dari loteng.

"Akhh~ l-lepas..." dengan suara yang gemetar wang yibo berusaha melepaskan tangan xiao zhan yang mencengkram kuat rambutnya membuat kepalanya bertambah sakit, ia tidi istirahat lebih dulu karena merasa pusing belum lagi rasa perih dan sakit ditangannya.

Xiao zhan seakan-akan menjadi tuli dan tidak mendengar ucapan wang yibo, ia sudah benar-benar tersulut emosi.

"L-lepas hikss... Ku mohon hikss lepas~"

Rahangnya mengeras saat mendengar suara wang yibo lalu menghempaskan tubuh wang yibo ke lantai dengan kuat. Xiao zhan melepaskan tali pinggang lalu berjongkok menatap wang yibo yang tertunduk diam.

"Ayo bicara!! Kenapa diam! JAWAB AKU WANG YIBO!! [CETER~] DASAR TIDAK BERGUNA!!" ucap xiao zhan setelah mencambuk wang yibo dengan tali pinggangnya lalu menyeretnya kembali.

Xiao zhan membuka pintu kamar mandi lalu melemparkan wang yibo ke dalam kamar mandi.

CETER~

CETER~

CETER~

Cambukan demi cambukan dilayangkan ke wang yibo oleh xiao zhan tanpa jeda sedikitpun, ia sudah benar-benar tidak memiliki perikemanusiaan lagi.

Sedangkan wang yibo yang sudah terbiasa dengan ini hanya bisa menahan rasa sakitnya. Sekarang ia mulai mengerti walau hanya sedikit bahwa xiao zhan hanya menjadikannya sebagai budak bukan suami/istri.

Xiao zhan belum puas juga dengan itu, ia menyalakan shower lalu menyeret wang yibo ke bawah shower lalu pergi begitu saja.

Flashback off.

Wang yibo tidak punya tenaga lagi untuk bergerak, tubuhnya benar-benar lemas dan seakan-akan nyawanya akan pergi kapan saja.

Wang yibo duduk sambil bersandar pada dinding kamar mandi dan masih berada di bawah shower yang mengalirkan air dingin kepadanya.

Menatap kosong ke depan air matanya mengalir bercampuran bersama air shower, ia ingin pergi dari kehidupan yang menyakitkan ini tapi ia tidak tahu bagaimana mana caranya.

'Mencintainya itu seperti mati perlahan..... hikss bawa aku pergi bersama kalian juga ayah ibu' batin wang yibo.

Lambat-laun pandangannya mulai memburam dan menjadi gelap gulita, ia kembali tidak sadarkan diri di kamar mandi.






Wang yibo terbangun, membuka matanya perlahan menyesuaikan cahaya lampu yang menyilaukan. Ia menatap ke sekeliling, bingung dan pusing itulah yang di rasakan oleh wang yibo.

"Ahh, syukurlah sudah bangun. Apa ingin sesuatunya?" tanya Xing lin.

==Xing lin adalah seorang wanita yang pernah menjadi sekertaris xiao zhan selama satu setengah bulan saja. Ia dipecat belum lama ini karena tidak sengaja menumpahkan minuman ke baju kekasih xiao zhan 'Yang zi' lalu Yang zi yang tidak terima pakainya menjadi kotor merengek ke xiao zhan.

Dengan emosi yang tidak dapat ditahan, xiao zhan langsung melemparkan vas bunga yang ada di meja kantornya ke Xing lin tapi vas bunga itu tidak mengenai Xing lin tapi mengenai kepala wang yibo.

Wang yibo datang ke kantor xiao zhan untuk mengantar makan siang tapi ia mendengar suara keributan lalu membuka pintu dan melihat xiao zhan yang akan melemparkan vas bunga ke Xing lin dan wang yibo langsung berlari berdiri di depan Xing lin.

Kepala berdarah tapi xiao zhan tidak perduli dan mengatakan bahwa Xing lin dipecat lalu pergi dari ruang kantor kebanggaannya. Sejak itu pula Xing terkadang diam-diam berkunjung ke mansion xiao untuk bertemu wang yibo yang telah menolongnya dan mencarikan pekerjaan baru untuknya.

Setelah di pecat Xing lin tidak tahu harus membiayai hidupnya dimana lalu wang yibo menawarkannya sebuah pekerjaan disebuah cafe yang tidak terlalu jauh dari mansion xiao.==

"Apa ada yang sakit?" tanya Xing lin.

Wang yibo tetap diam melihat ke Xing lin dengan kening yang berkerut, ia melihat bahwa Xing lin seperti berbayang-bayang.

"D-dimana ini" lirih wang yibo.

"Ini di rumah sakit. Pagi itu aku tahu tuan xiao pergi keluar kota jadi aku berkunjung tapi tidak menemukan mu lalu berkeliling mencari mu dan menemukan mu tidak sadarkan diri di dalam kamar mandi, aku panik dan langsung membawa mu ke rumah sakit" ucap Xing lin memberitahu wang yibo bagaimana bisa ia berada di rumah sakit.

"Ahh~ kamu bicara cepat sekali" ucap wang yibo dengan senyum manis di wajahnya.

"Dan anda tidak sadar selama lima hari" ucap Xing lin berbisik.

"Apa?!! L-lima hari" ucap wang yibo terkejut.


TBC.



Jangan lupa vote+komen👌

-

𝑳𝒐𝒗𝒊𝒏𝒈 𝒉𝒊𝒎 𝒊𝒔 𝒍𝒊𝒌𝒆 𝒅𝒚𝒊𝒏𝒈 𝒔𝒍𝒐𝒘𝒍𝒚Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang