Wang yibo mulai membantah xiao zhan jika dirinya di suruh-suruh seperti pembantu dan penolakan wang yibo membuat selalu marah dan memukulinya tapi wang yibo seperti sudah mati rasa.
Semua pukulan dari xiao zhan itu sudah sangat biasanya untuknya mungkin rasa sakit saja wang yibo tidak tahu bagaimana. Wang yibo juga sudah terbiasa saat sadar mendapati dirinya di kamar mandi dengan air shower yang mengucur.
Hari ini xiao zhan dan zhao lusi pergi bersama untuk menikmati waktu berdua sambil mengunjungi beberapa tempat di kota sedangkan wang yibo, ia di ajak oleh Xing lin pergi ke luar untuk menemani. Xing lin membeli hadiah ulang tahun untuk keponakan Xing lin.
"Ihh...!! Kenapa pakai baju itu, kemana baju yang aku belikan untukmu yiboo" kesal Xing lin melihat wang yibo yang hanya mengenakan celana training panjang dan kaos lengan panjang berwarna putih.
"Hehehe~ maaf, tadi ke tumpahan air jadi basah. lain kali akan aku pakai dengan beberapa motif sedikit" ucap wang yibo yang sepenuhnya bohong, baju yang Xing lin berikan untuknya itu dirobek oleh xiao zhan dan wang berusaha menjahit robekan yang xiao zhan buat dan ditambah beberapa motif agar Xing lin tidak curiga.
"Huhh, baiklah. Ayo...! Kita pergi" ucap Xing lin lalu mereka berdua masuk ke dalam bus dan pergi ke pusat kota.
.
.
.
.
.
Di toko aksesoris yang menggoda iman wanita, xiao zhan sedang duduk di kursi tunggu sementara zhao lusi sedang memilih kalung yang cocok untuknya."Bagaimana xiao ge? Apa ini cocok?" tanya zhao lusi memperlihatkan kalung liontin yang dia pilih.
"Hmm, itu sangat cocok. Pilih semua yang kamu suka setelah itu kita akan pergi makan es krim, bagaimana?" ucap xiao zhan.
"Hum! Aku ingin rasa vanila...!" ucap Zhao lusi memeluk xiao zhan.
"Ya baiklah" ucap xiao zhan.
Kedua pasangan sah itu kembali melihat-lihat isi toko yang menarik perhatian Zhao lusi.
.
.
.
.
Tengah hari di kota Wang yibo dan Xing lin sedang menikmati es krim mereka sambil berjalan membawa belanjaan mereka tapi lebih tepatnya itu punya Xing lin. Cuaca panas memang cocok dengan yang dingin-dingin apalagi dengan es kelapa muda atau es serut."Cuacanya panas sekali!!! Lihat es krim ku saja cepat sekali melelehnya" ucap Xing lin mengeluh karena es krim nya yang meleleh dan mengalir ke sela-sela jarinya.
"Lap saja dengan tisu" ucap wang yibo.
"Em, yibo. Tidakkah kau ingin menginap di tempat ku untuk malam ini saja, aku akan memasakkan makanan yang enak untuk mu" ucap Xing lin memandang wang yibo yang semakin hari terlihat semakin kurus ditambah lagi dengan beberapa memar dan luka di tubuhnya.
"Aku tidak bisa tapi mungkin nanti bisa" ucap wang yibo yang mengerti kenapa Xing lin ingin sekali ia menginap di tempatnya.
"Kenapa? Apa karena direktur xiao? Hikss aku hanya tidak ingin direktur xiao terus memukuli mu" ucap Xing lin menatap lurus ke depan tanpa berkedip agar air matanya tak jatuh.
Wang yibo tidak tahu harus mengatakan apa lagi, ia tidak mau jika terjadi sesuatu yang buruk kepada Xing lin hanya karena membantu dirinya. Mereka berdua duduk di halte bus menunggu bus datang sambil membicarakan hal lain yang dapat membuat wang yibo melupakan masalah hidupnya sejenak.
"Es serut~" ucap Xing lin melihat ke kedai yang tidak terlalu jauh letaknya dari halte bus.
"Hahh??!" Wang yibo bingung kenapa Xing lin menyebut dirinya es serut.
"Bukan itu lihat belakang mu. Yibo, kau ingin rasa apa?" ucap Xing lin dan wang yibo langsung menoleh ke belakang, ya benar saja disana ada kedai es serut dengan antrian yang lumayan panjang.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝑳𝒐𝒗𝒊𝒏𝒈 𝒉𝒊𝒎 𝒊𝒔 𝒍𝒊𝒌𝒆 𝒅𝒚𝒊𝒏𝒈 𝒔𝒍𝒐𝒘𝒍𝒚
Roman d'amour"Aku tidak akan pernah kembali kepadanya"