the sprinkles green eyes (harry styles fanfiction)

Changes (Chapter 14)

"He's the problem Harry." Muka Niall terlihat menghawatirkan.

"Ada apa? Dia membuat masalah?"

"He is ..."

"Hey guys"

Aku melihat ke belakang dan ternyata itu Pearce dan Rere.

Chapter 14

"An entire sea of water can't sink a ship

unless it gets inside the ship.

Similarly, the negativity of the world

can't put you down unless you allow it

to get inside your head" - Unknown

Harry POV*

"Hey kalian darimana?" tanya ku pada Rere dan Peace

''kita abis cari kayu, buat nanti malam, api unggun" jawab Peace. "here let me help you" Niall mengambil kayu yang ada di

tangan Rere.

"ehm... Harry .... neep some help here" aku melihat keara Peace yang mulai kesusahan membawa kayunya. "ops.. sorry P"

"kalian tadi membicarakan apa serius sekali?" tanya Rere. " ehmm... itu tadi niall bilanng ada proble--" ucapan ku di

potong oleh Niall yg tiba tiba saja berbicara

"nothing serious babe, tadi aku kehilangan ehmm... kehilangan eummm... korek ya korekku hilang sepertinya jatuh" kenapa

Niall berbohong... pasti ada yang tidak beres. Rere hanya ber-Oh saja. "eumhh.... ini kayu bakarnya di taro di mana yah?"

tanyaku. "simpan disana saja Harry" ucap Mr.Finn

"Btw thanks ya boys udah bantuin kita" Ucap Rere lalu mereka pergi berkumpul dengan para gadis. Hm... Girls. Oh ya, aku

penasaran apa yang niall mau biacarakan tadi. "Niall waitup. Tadi kau mau membicarakan apa, who's the problem?". "Remember

your bestfriend Mike? Well, eumh he's back from Australia..." ucapnya dengan wajah gugup. " aku tau dia kembali ke

chasiere so asalkan dia tidak kembali kese--"

Niall mengangkat tangannya seperti yg frustasi " that's the problem bro, he's back to our school too!" Suara Niall

meninggi.

Oh My... this is bad this is really bad, sepuluh jemariku menyelusuri rambut keritingku, seakan aku sangat frustasi, well

I am. "this is so damn bad Niall". "I know, cepat atau lambat dia pasti akan tau Mike kembali kesekolah ini, I'll see you

at the campfire dude". Niall pergi meninggalkan ku sendiri dengan pikiranku yang berkecamuk.