4

428 48 0
                                    

Bangchan bangun lebih dulu dari yang lain, dia membuka matanya yang masih berat, merasakan pelukan di belakangnya, Bangchan kira Jisung masih tertidur di belakang sana.

"Betah banget lu meluk gue semalaman, Sung." Gumamnya dengan suara khas bangun tidur, dia berbalik kebelakang untuk melihat wajah Jisung.

"Anjir!" Bangchan reflek berteriak mendapati Changbin lah yang memeluknya.

Dia langsung menyingkirkan tangan Changbin yang melingkari perutnya, dan menendang tubuh pria itu hingga berguling dan kembali ke tempatnya semula, sama sekali tidak terganggu dan malah kembali tertidur.

Bangchan menggelengkan kepala, kebo banget, heran.

Dia menyerngit melihat resleting tendanya yang tak terkancing, lalu menyimpulkan bahwa Jisung lah yang membukanya, Bangchan keluar dari tenda dan meregangkan tubuhnya merasakan hawa pagi hari yang dingin.

"Jisung!."

"Lu dimana, Sung?!"

Bangchan mengedarkan pandangannya ke segala arah, namun tak ada Jisung di sekitar sana, kemana anak itu?

Bangchan berlari-lari kecil di sekitar tenda melakukan olahraga pagi, sambil menunggu Jisung kembali, mungkin saja anak itu pergi buang air atau apa.

Keributan kecil yang diciptakan Bangchan saat kakinya menginjak dedaunan kering disana membangunkan seluruh temannya, termasuk Changbin yang sejak semalam sangat sulit dibangunkan, mereka semua keluar dari tenda untuk menghirup udara segar di pagi hari.

Bangchan yang merasa cukup dengan acara lari paginya berhenti, lalu ingat jika ia sedang menunggu Jisung.

"Jisung udah balik?" Tanya Bangchan pada kawannya.

"Balik kemana? Emang tuh anak kemana?" Seungmin

Bangchan mulai panik, Jisung tidak ada disana, dan ini terhitung hampir satu jam sejak ia menyadari Jisung tak ada di tendanya.

"Jisung gaada di tenda dari tadi pagi, sampe sekarang belum balik."

Yang lain tampak berfikir, mereka tidak ada yang terbangun sejak tadi malam hingga pagi, jadi tak ada yang tahu kapan dan kemana Jisung pergi.

"Kita cari dia." Minho baru saja akan berjalan mencari Jisung, tapi Felix menahannya.

"Mending bagi kelompok, kita berpencar."

"Kalau gitu gue cari sama Felix." Changbin mengajukan diri lebih dulu.

"Gue sama Jeongin." Hyunjin menyusul.

"Gue sendiri aja, Bangchan cari sama Seungmin."

"Lo yakin sendiri, Ho? Kalo kenapa-napa gimana." Tanya Changbin tidak yakin dengan keputusan Minho.

"Gue bakal hati-hati, tenang aja." Ucap Minho yakin.

"Kalo gitu kita jalan ke arah yang beda." Seungmin menunjuk empat arah mata angin yang berlawanan dengan tenda mereka, yang lain mengangguk dan bersiap-siap untuk pergi.

"Bawa benda tajam buat jaga-jaga, terus jangan lupa tandai jalan yang udah dilewati, biar baliknya gampang." Felix memberi saran yang disetujui oleh yang lainnya, dan mereka pun mulai mencari Jisung sesuai arah yang Seungmin tunjuk tadi.


.....



"Bukannya Jisung tidur bareng kalian, kenapa bisa gatau kalo tuh anak pergi?" Felix bertanya di belakang Changbin yang memimpin jalan.

"Gatau gue, gaada kebangun juga, tapi harusnya Chan tau pas dia pergi, Chan itu gampang kebangun kalo ada yang berisik dikit aja."

Felix diam sejenak, ia berpikir apa kiranya yang membuat Jisung pergi hingga tak kembali begitu lama, tidak mungkin jika anak itu hanya buang air, kalau buang air tidak perlu jauh kan, dan tidak mungkin juga Jisung dengan ceroboh jalan begitu saja tanpa menandai arah yang dilewatinya, Felix tau Jisung itu pintar, meski kadang suka berlagak bodoh.

Lost [straykids]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang