Part 22

4.7K 188 4
                                    

Illy tertegun melihat pria yang ia lihat sedari tadi itu adalah Ali,cowok yang udah dia kecewain.Jesse yang melihat sahabat nya tanpa ekspresi itu langsung menyikut tangannya.

Jesse: "lo ngapain bengong bu?samperiin sana,gimana sih nih anak"
Tanpa berkata apapun illy berjalan menuju Ali yang sedang menunggu nya.Illy melihat cowok di depannya ini berbeda dengan cowok yang ia lihat 2 hari yang lalu.Ali hanya memberikan kode dengan sedikit tersenyum kepada illy untuk naik ke sepeda MX nya.Illy langsung mengerti dan ia tidak ingin banyak bertanya karena dia sudah tau pasti kemana tujuannya.

Selama di perjalanan Illy tidak mendengar sepatah katapun keluar dari mulut Ali,namun illy berusaha memberanikan diri untuk berkata sesuatu bagaimanapun ini salahnya.

Illy: "ummm...mas Ali kita mau kemana ya?" Berkata dengan gugup yang membuat Ali tidak bisa untuk tidak menjawabnya.

Ali: "kamu lupa sama janji kemarin?kan kamu yang mau". Jawab ali dengan nada datar

Illy: "illy minta maa...."
Belum sempat illy menyelesaikan perkataannya ali sudah memotong duluan.

Ali: "udah gak usah minta maaf,saya maklumin kok".

Illy POV "whaaattsss?saya?perasaan kemarin gak ada kata saya atau kamu,adanya Ali dan Illy.Kok dia malah ngomong saya sih?kaya' pertama kali ketemu deh.ya Tuhaaan,sebegitu marahnya yaa dia sama gue"

----****----

Sampailah di tempat tujuan,sebuah balai desa tempat dimana,ibu-ibu,muda-mudi,anak-anak berkumpul untuk melakukan sebuah kegiatan.Ali memarkirkan sepeda nya di halaman.Illy merasa canggung dan dia merasa asing di sini.Namun terdengar suara seorang wanita memanggil Ali...

Lia: "liii...." sapa Lia sambil menghampiri Ali

Ali: "eh kamu lia,kenapa?"

Lia: "ini loh lii,aku bingung yaa sama proposal satu ini,mau nya itu di apain coba?aku bolak balik hasilnya sama aja" sambil menyodorkan sebuah proposal ke Ali

Ali memeriksa tiap lembar proposal di tangannya,dan illy melihat betapa dekatnya jarak antara Ali dan Lia.Illy yang berada di depan mereka berusaha untuk mengalihkan pandangan ke arah lain namun tetap saja yang bisa ia lihat hanya mereka berdua.

Illy POV "ya Tuhaaan gini banget sih nasib gue,berasa obat nyamuk deh.Duh Mas Ali yang kece nya ampun ampuun kenapa sih?jangan marah terusan dong,please gue berasa asing bangeeeet"

Lamunan Illy buyar saat ada yang menepuk pundaknya,illy langsung melihat ke arah belakang.Ternyata itu adalah Bu Syarief

Bu syarief: "eh nak illy bukan?loh kok malah bengong di sini".
Illy: "maaf bu,saya juga baru sampai di sini" meraih tangan bu Syarief untuk di cium.

Bu syarief: "yuk ikut ibu,katanya mau lihat-lihat kegiatan di sini,tuh di situ ada ibu-ibu yang lagi bercocok tanam" menunjuk arah kebun dekat balai desa
Illy: "oh iya bu,mari"
Namun sebelumnya..

Bu syarief: "eh le..nanti kamu nyusul yaa kasian nak illy sendirian"
Ali: "iya bu,liat nanti dulu ya,ini masih bantuin Lia"

Mendengar Ali berbicara seperti itu,entah mengapa hati Illy begitu kecewa.Dia merasa bahwa Ali sangat marah padanya,membuat Illy merasa sesak dan tidak sanggup melihat wajah Ali.
Illy pun mengikuti bu Syarief yang sudah duluan berada di depan nya.Tak ada tatapan bahkan kata-kata yang terlontar dari Ali.

---***---

Selama Observasi Illy tidak konsen dengan penjelasan bu Syarief,ia lebih banyak memandang ke arah dimana Ali sibuk dengan urusannya.Bu syarief merasa bahwa Illy sedang ada masalah.

Bu Syarief: "nak illy?..." panggil bu syarief,namun Illy tak merespon sampai akhirnya bu Syarief memanggil Illy sambil memegang tangannya.

Illy: "eeenngg...maaf bu,iya bu ada apa?" Jawab Illy gugup

Bu syarief: "Nak illy kenapa?kok sepertinya gak konsen gitu?lagi ada masalah?"

Illy: "ahh...tidak bu,Illy gak kenapa-kenapa kok,cuman memang lagi tidak enak badan saja hehehe"

Bu Syarief: "loh..loh..kok nak Illy diem saja,sudah sudah observasi nya besok saja di lanjut"

Illy: "tidak apa-apa bu,saya baik-baik saja beneran saya tidak apa-apa.Lagian saya harus observasi sekarang bu,biar nanti sama temen-temen yang lain bisa langsung di kerjakan laporannya".

Bu Syarief: "beneran kamu gak kenapa-kenapa nak?" Tanya bu syarief dengan nada cemas

Illy: "iya bu saya tidak kenapa-kenapa"

Kemudian bu Syarief mengajak Illy untuk berkeliling lagi melihat kegiatan di sekitar balai desa yang tidak jauh dari kebun dan peternakan.Illy merasa kagum dengan penduduk di sekitar bromo,mereka benar-benar bisa memanfaatkan segala sesuatu yang ada di alam,rasa kebersamaan,gotong royong,membuat merekaa semua saling membutuhkan.Namun Illy merasa bahwa ada yang sedang melihatnya sedari tadi,namun dia tidak menemukan orangnya,Illy POV "mungkin perasaan gue aja".Lalu Illy dan Bu Syarief berjalan beriringan menuju balai Desa.

Tanda Cinta dari BromoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang