hari itu aku terbangun di suatu ruangan yang terlihat putih, dan seperti ada bau.... bau obat?...
'silau...'
"bagaimana keadaan mu, nak?" tanya wanita itu, wanita yang terlihat sudah berumur itu tersenyum manis kearah ku.
aku hanya diam tidak bersuara, dan hanya melihat sekeliling.
'ini... rumah sakit?'
"nak?.... kau butuh sesuatu?" tanya wanita itu lagi dan kali ini aku melihat kearahnya.
"ayah?....dimana ayahku?... kenapa aku disini?" tanya ku pada wanita itu. dia terlihat seperti ragu?
"begini,... aku tidak tau apakah yang membawamu kesini itu ayahmu atau bukan... tapi... dua hari yang lalu, kau dibawa seorang lelaki dan sepertinya dia anak muda, dan pergi begitu saja" jelas wanita itu.
'apakah itu benar ayah, kenapa dia meninggalkan ku?'
'seharusnya dia membunuhku saja'
pikir ku dalam lamunan yang cukup lama.
seminggu setelahnya bibi itu membawaku ketempatnya. sebuah panti asuhan yang terlihat terlalu besar, dan juga sedikit tidak terawat.
"mulai sekarang kau akan tinggal disini bersama anak-anak lainnya" jelas bibi itu
"hai'" jawab ku singkat tanpa melihat kearah bibi itu.
bibi itu menggandeng tangan ku berjalan menuju bangunan panti itu. saat itu kulihat 2 anak laki-laki sedang tertawagembura bermain bola bersama.
anak berambut putih itu mengelus kepala anak dengan luka dimatanya. mereka terlihat sangat akur.
'apa mereka saudara?' pikirku.
beberapa hari sudah berlalu, dan ayah atau pun keluargaku yang lain tidak kunjung datang mencariku. aku terus merenungi nasib ku, dan kesialan yang terjadi karena ku.
'seandainya aku menolak ajakkan kei-nii saat itu....'
'seandainya aku menjaga shuu dengan baik....'
'seandainya aku terlahir sebagai seorang lelaki....'
'seandainya aku mati juga tiada dalam insiden saat itu...'
'...... ini semua pasti tidak akan terjadi....'
"hei bocah, kenapa kau diam disini?"
lamunanku pun terpecah saat kudengar ada yang berbicara pada ku. aku menoleh kearahnya, ternyata dia adalah anak berrambut putih kemarin.
"apa kau anak baru?.... kenapa kau hanya diam?"
akhirnya setelah sekian lama ada orang lain selain kai-nii dan shuu yang mau berbicara padaku. aku sangat terkejut dan sekaligus kagum dengan itu. dia mengingatkan ku pada jiro.
"siapa namamu? aku kurokawa izana... kau?" tanya nya lagi
'bagaimana aku menjawab, sedangkan ayah telah melarangku menggunakan namanya. aku harus jawab apa'
"izana... tinggalkan saja dia ayo bermain salju" kata anak dengan bekas luka dimatanya.
"kakucho diam dulu aku sedang bicara dengannya"
KAMU SEDANG MEMBACA
KIZUATO (READERS X SANO MANJIROU)
Romance(Name) seorang gadis yang dahulu sangat ceria dan ramah, siapa sangka memiliki masa depan yang sangat menyedihkan. (Name) sudah sangat menyerah akan hidupnya yang sangat kelam hingga dia memutuskan untuk mengakhiri hidupnya. ............ : Sedang...