02

1K 79 10
                                    

.

.

.

Malam yang sunyi, tiada cahaya rembulan yang terlihat, sungguh malam hari yang sangat suram, nampaknya sebentar lagi akan turun hujan. terlihat (name) yang sedang berjalan sambil menyeka air matanya. 

(NAME) POV'

'sungguh sangat mengecewakan... padahal ayah selalu memukulku dengan alasan ibu, tapi kenapa dia malah bermain seperti itu dengan wanita lain, terlebih lagi di depan foto ibu' pikirku yang tiada hentinya. sekarang aku tidak punya tempat lagi untuk tinggal, ayah telah mengusirku aku harus kemana.

sudah sangat larut, kini jam menunjukan pukul 23.00 malam. kini aku sedang duduk di sebuah taman di kota kulihat dunia malam ini ternyata sangat berbeda seperti yang kukira. mungkin karna aku terlalu fokus pada rutinitas ku sehingga tidak menyadari kalau pemandangan dunia malam ini cukup mengagumkan. gedung gedung yang bercahayamenjadi sumber cahaya di malam yang bahkan bulan tidak timbul.

"hei nona, kenapa kau sendirian? bagaimana jika ikut kami" aku melihat ada 3 lelaki yang terlihat sedang mabuk menegur dan ingin menyentuhku.

'sial... aku harus pergi' pikirku dan langung berdiri dari tempat ku duduk. ketika aku ingin pergi seorang dari mereka memegang tangan ku dan menarikku kehadapannya.

"hei nona, jangan langsung pergi dong... bagaimana jika kita bersenang senang dulu" kata temannnya.

"maaf aku sibuk... tolong lepaskan tangan ku" pinta ku sembari memegang tangan orang itu. 

"jangan begitu nona, ini sudah larut ayo ikut kami saja bisa bahaya jika kau tertangkap bonten" kata salah seorang temannya lagi. 

tanpa pikir panjang aku pun menendang alat kelamin lelaki yang memegangi ku tadi dan lari meninggalkan mereka.

"AAAKKHHH!!!!... JALANG SIALAN ... KEJAR DIA?!" perintah lelaki itu pada kedua temannya, kulihat 2 orang temannya kini sedang mengejar ku. 'aaakkhh sialan bagaimana ini mereka masih mengejarku' pikirku yang masih berlari. kulihat ada sebuah gang dan didepan sana ada seseorangg yang tengah berdiri bersandar di tembok gang itu.

'apa aku harus melakukannya... aaakkhh sialan sudahlah' pikir ku dan mendekati orang itu. mungkin dia bisa membantuku, ya kuharap begitu karna jika tidak maka hari ini adalah hari terakhir dia hidup. aku berlari mendekati orang itu dan langsung memegang tangannya.

"TUAN!!! TOLONG AKU... 2 PRIA ITU INGIN MENCULIKKU...AKU MOHON" pintaku pada pria tinggi dengan bekas luka diwajahnya. kulihat dia sedikit tersentak dan menatapku sebentar. ketika 2 pria tadi mulai mendekat  pris tinggi itu langsung merangkulku. 'sial apa lagi sekarang' umpatku didalam hati.

"HEI PAK TUA... BERIKAN GADIS ITU... DIA MILIK KAMI..." kata lelaki 1 dengan penuh emosi. kulihat pria tinggi ini hanya diam dan tersenyum kecil 'hah? apa apaan ini kenapa dia tersenyum aneh seperti itu?' pikirku 

"jadi... " pria itu mulai berbicara

"adikku ini adalah milik mu? sejak kapan?" katanya yang membuat ku sangat terkejut 'terimakasih tuhaan, syukurlah dia pria baik' kataku dalam hati 

"cih... ayo pergi ...dasar jalang sialan" aja lelaki 2 dan mereka pun pergi.

tak berapa lama pria itu langsung melepaskan rangkulannya dan menyalahkan sebuah rokok dan lagi lagi kembali menatapku. 

"Huufftt... pergilah... tidak baik seorang gadis berkeliaran dikota pada larut malam" ucap pria itu sehabis menghembuskan asap rokoknya. 

"te-terimakasih tuan ... aku pergi dulu" ucapku sambil membungkuk dan langsung ingin pergi.

KIZUATO (READERS X SANO MANJIROU)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang