PROLOG

2.7K 360 470
                                    

Aku gak tahu harus bilang apa lagi, tapi akhir-akhir ini beneran gak bisa fokus kemanapun, rasanya bener-bener susah mau rutin nulis🥹 maafkan sering PHP in kalian guyss, aku gak ada maksud ke sana seriuss😭🙏🙏

Gimana kabarnyaa sengg?? Amann??

Yash, ini cerita baru lagi, and i hope u guys gak bahas dulu cerita aku yg kemarin-kemarin. Kalo ada kesempatan jelas akan aku lanjut, tapi gak janji🙈

Untuk memulai comeback aku ini, di harap like dan komennya yaa, SPAM BLUE LOVE juga sabi yess💙

"Dia lagi? Maksud gue, serius dia gak bosen bikin masalah lagi? Udah berapa SP yang dia dapet gue tanya? Dan herannya dia selalu aman, bayar kali ya?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Dia lagi? Maksud gue, serius dia gak bosen bikin masalah lagi? Udah berapa SP yang dia dapet gue tanya? Dan herannya dia selalu aman, bayar kali ya?"

"Gue denger sih gitu, lagian dia kan mainannya om-om, duit doang mah gampang."

Kalau diadakan survey tentang siapa orang yang sering kali menjadi pembahasan di SMA HARAPAN, maka dengan tidak ada keraguan jawabannya adalah Milan Tanubara.

Milan sangat terkenal, tapi bukan oleh prestasinya. Milan sering dibicarakan, tapi bukan karena bakatnya. Milan sering menjadi perbandingan oleh guru tapi bukan karena sifat baiknya.

Tahu karena apa?

Milan adalah pembuat onar. Sering bolos, melawan guru, tidak taat aturan, seragamnya selalu ketat juga urakan. PLUSnya dia cantik, para cowok di sekolahnya tidak pernah mempermasalahkan sikap buruknya. Sebaliknya, mereka selalu antre untuk menjadi pacar cewek itu, atau minimal HTSnya.

Sayangnya, hanya ada satu cowok yang memandangnya dengan berbeda. Cowok yang selalu menatapnya dengan sinis, tanpa perasaan juga kasar. HANYA PADANYA. Karena Biantara Janendra selalu baik pada siapapun, KECUALI pada Milan Tanubara. Catat itu!

"Jawab Milan, ini punya siapa?" Bu Desi menatapnya dengan tajam membuat nyali Milan menciut sebab ia tak takut pada semua guru kecuali bu Desi.

Bu Desi mengacungkan sebuah benda yang harusnya Milan buang hari itu, bodohnya!

"Milan, saya bicara dengan kamu. Test pack siapa ini?!" Bu Desi menatapnya dengan sorot mata kecewa yang teramat dalam, ia pikir Milan bisa berubah, tapi ternyata ia salah.

Milan semakin menundukkan kepalanya. Sedikit banyaknya ia bersyukur karena bu Desi tidak menunjukan barang itu di depan semua orang, sebaliknya ia menarik Milan untuk masuk ke ruangannya.

"Punya saya bu."

Bu Desi menghela napas berat. "Milan saya ...." Ia kehilangan kata-katanya. "Kenapa kamu bisa jadi gini?"

Milan seketika mendongak. "Saya sejak awal kayak gini bu. Ibu aja yang selalu berpikir positif sama saya, saya emang udah rusak sejak lama."

Bu Desi memijat dahinya. "Siapa orangnya?"

Milan diam.

"Orang tua kamu harus tahu, Milan. Kamu gak boleh sendirian."

Seketika Milan panik. "Gak ada yang boleh tahu bahkan orang tua saya."

MY BADGIRLTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang