6. KANTOR POLISI

439 110 24
                                    

Ini udah hampir jam sepuluh malam, tapi Bian belum pulang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ini udah hampir jam sepuluh malam, tapi Bian belum pulang. Kata mertuanya sih doi ada kerkom, tapi masa iya sih sampe semalem ini? Kemana ya perginya tuh cowok, kayaknya bukan kerkom deh tapi Apel sama Renata, yakin banget sih Milan.

Ya walaupun sebenarnya, Milan senang-senang aja gak ada dia. Mulut pedesnya bener-bener buat Milan pengen cipok sampe dia gak bisa berkata-kata haha.

"Jaket udah, sepatu udah, duit ...." Milan menepuk jidatnya. "Bokap kan sekarang gak ngasih gue duit lagi." Ia menghela napas kesal. "Ahelah, gini amat hidup."

Ya sudahlah, dengan atau tanpa duit sekalipun, Milan masih bisa have fun.

Malam ini sesuai janjinya, ia akan pergi ke tempat balapan liar. Bersama Raden dan pacarnya yang sempat ia lupakan sejenak. Wajar gak sih Milan lupa sama pacarnya, bahkan ia pernah pacarin lima orang sekaligus.

"Baby! Kamu kemana aja sih." Romeo a.k.a pacarnya langsung memeluk tubuh Milan dengan erat begitu melihat Milan datang.

Milan segera melepaskan pelukannya. "Gue gak kemana-mana, babe. Btw, mana Raden?"

"Tuh," Romeo menunjuk Raden dengan bibirnya.

Rupanya Raden sedang asyik dengan di kelilingi oleh lingkaran para cewek berpakaian sexy. "Monyet, seneng-seneng lu di sini!" seru Milan seraya ikut duduk di samping Raden.

"Ya iyalah, hidup cuma sekali bray."

Milan mencibirnya habis-habisan. Sesaat kemudian Romeo berjalan mendekat dan duduk di sampingnya.

"Rom, ini semua lo yang traktir kan?" tanya Raden memastikan.

"Ambil aja, temen Milan, temen gue juga."

"Mantep boskuu, Mil lo langgeng-langgeng yah sama Romeo, gue setuju."

"Setan!"

"Babe, mulutnya." Tegur Romeo.

"Rom, lo gak usah deh seroyal itu ke temen-temen gue, temen gak tahu diri mereka tuh tahu gak."

"Gue gak akan langsung miskin traktri mereka sekali dua kali."

"Tuh denger tuh!" seru Raden seraya menyenggol-nyenggol lengan Milan.

"Gak modal maneh!"

"Yeuu biarin."

Ya walaupun begitu, Milan tetep sayang kok sama Raden. Soalnya cuma dia temen nongkrong gak jelas Milan. Kalo si Ale mah jangan harap, tuh orang 90% hidupnya di isi sama game. Kalo Bumi? Dia lagi fokus ke hobbynya alias menekuni bidang olahraga.

"Kapan balapannya di mulai? Lo main kan?"

Romeo mengangguk. "Main, lo ikut kan?"

Dengan santai Milan mengangguk. "Lo kalah, kita putus, deal?"

MY BADGIRLTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang