"Harsa"
Panggilan yang ditujukan untuknya itu lantas membuat sang pemilik nama menoleh dan mendapati Bintang sedang menatapnya sambil tersenyum lucu.
"Kenapa?" Tanya Harsa sambil tersenyum tipis. Bahkan jika dilihat sekilas, seperti tidak ada senyuman diwajah remaja itu.
Bintang mengerjap pelan menatap Harsa. Bintang menyadari bahwa akhir akhir ini Harsa menghindarinya. Bahkan seluruh teman kelas mereka pun sadar akan sikap Harsa itu. Mereka semua tau jika Harsa sangat menyukai Saudara kembar dari Galaksi ini.
"Aku ada salah ya sama kamu?" Pertanyaan dari Bintang lantas membuat Harsa terdiam dan bingung sendiri harus menjawab apa.
"Gue ga ngerti Bin sama konteks dari pertanyaan lo" Jawabnya.
"Kamu aneh. Aneh banget" Kata Bintang pelan. Entah Harsa yang terlalu peka atau dia hanya sok tau, namun dari nada bicara gadis itu, terdengar bahwa dia kecewa dengan jawaban Harsa.
"Iya gue aneh. Udah ya Bin, gue pergi dulu. Gue baru inget kalau Jerga nungguin gue di perpus" Ucap Harsa lalu pergi meninggalkan Bintang yang hanya dapat menatapnya yang kian menjauh.
"Padahal kata Mama, jatuh cinta itu indah" Guman Bintang yang kemudian berlalu menuju kelas mereka.
Sebenarnya, Harsa berbohong. Jerga tidak menunggunya diperpustakaan, bahkan dia tidak tau dimana ketua kelasnya itu sekarang. Dia hanya bingung bagaimana harus menghadapi Bintang, padahal dia tidak salah tapi kenapa rasanya sulit?
——————
"Huh, Jerga?" Bintang natap Jerga heran, bukannya Harsa bilang kalau Jerga nungguin dia di perpustakaan? Tapi kenapa sekarang dia ada di kelas?
"Kenapa Bin?" Tanya Jerga yang melihat Bintang kebingungan natap dia.
"Jerga ga ke perpustakaan? Ditungguin Harsa." Jerga yang awalnya bingung langsung paham terus ngangguk.
"Oh iya lupa. Makasih udah ngingetin ya Bin. Gue pergi dulu." Ujar Jerga lalu segera keluar mencari keberadaan Harsa untuk diomeli. Hadehh dia yang menghindari Bintang, kenapa Jerga ikut diseret?
"Dasar manusia. Untung gue pinter. Anjay iya ya, pinter juga gue langsung paham. Selain baik, ternyata gue pinter banget." Ocehnya sepanjang jalan. Ya suka suka Jerga aja lah ya.
"WOY JERGA." Teriakan membahana itu membuat Jerga menoleh dan mendapati oknum yang sedang Ia cari berlari menuju ke arahnya.
"Mau kemana lo?" Tanya Harsa. Jerga menatapnya malas lalu memukul kepala pemuda didepannya ini.
"Lain kali kalau mau kasih alesan ke Bintang yang masuk akal dikit. Cari tau situasi juga. Untung Bintang percaya aja pas gue bilang, gue lupa kalau ada janji sama lo di perpus." Omelnya yang membuat Harsa melotot kaget lalu menepuk jidatnya sendiri.
"Anjir lo ketemu Bintang dimana setannnn??" Tanya Harsa sedikit ngegas.
"Di kelas anjingggg." Jawab Jerga ngegas pula.
"Untung lo-"
"Iya tau, untung gue pinter, baik hati, ramah, dan tidak sombong. Udah ga usah berlebihan gitu ah lo. Tau kok gue." Potong Jerga sebelum Harsa menyelesaikan ucapannya.
Harsa mendelik mendengar semua ucapan itu, percaya dirinya Jerga udah melebihi tinggi badannya.
"Sesungguhnya sesuatu yang berlebihan itu tidak baik wahai saudara Jerga." Balas Harsa. Jerga mendecih pelan lalu segera menarik tangan Harsa untuk mengikutinya.
"Eh eh eh ini mau kemana?"
"Ke perpus lah, merealisasikan ucapan lo biar ga dapet dosa boong ke Bintang. Ayo cepet jalannya." Ucap Jerga yang hanya bisa membuat Harsa melongo. Ketua kelasnya ini memang sangat ajaib, baru pertama kali Harsa punya temen kaya Jerga.
tbc
huihuihuiiiii hellow hehe up nih setelah sekian purnama. Jangan lupa vote n koment yaaaa.
YOU ARE READING
RAHARSA || HARUHIYYIH
Fanfiction"Nama lo cantik, jadi pacar gw yuk" "Bintang, Bulan mana?" "Bintang dilangit itu banyak. Tapi kalo lo cuma satu. Makanya gw maunya lo aja ngga mau yang lain" Kata orang Bintang itu cantik banget, walau ngga selalu ada tapi selalu mengundang perhatia...