part 6

368 7 2
                                    

Bel istirahat berbunyi.... hhhhhaaaaaaahhhhhhh aku ingin makan bekalku tapi aku harus pergi ke perpustakaan untuk meminjam buku buat tugas ku. Makan di perpus??? Is it okay??  Tidak. Ribet

Aku berjalan menyusuri lorong. Letak perpustakaan nya cukup jauh dari kelas ku. Dan aku harus melawati koridor kaka kelas....

Okay.... cuman kaka kelas..... wait..... Dave kan kaka kelas aku....oh no no no. Aku gamau ketemu dia dulu. Tapi aku udah setengah jalan. Masa balik lagi. Akhirnya aku sampai di perpustakaan. Fiuuuhhh akhirnya ga ketemu dia.

Aku memasuki perpus lalu mulai mencari buku. Aku menulusuri rak rak. Nah.... aku menemukannya. Di bagian paling atas rak. Aku harus mengambil bangku untuk bisa mengambilnya. Aku seret bangku perpus lalu aku naiki. Tetapi aku masih harus menjinjit kaki ku untuk bisa menggapai buku itu. Lumayan susah. Juga berat...

Aku tarik sekuat tenaga...... dan bangku yang aku naiki pun oleng.... oh tidak.....

1

2

3

Ehhh ko ga sakit... empukkk...apaan nih....

"Asatgfirullah......ya ampun lo ga papa kan?" Aku syok ternyata aku jatuh di atas badannya Dave. Dan posisinya..... ehhmmm bayangkan sendiri.

"Lo gimana sih. udah tau tinggi masih aja di ambil. Kalo gini kan gue juga yang sakit" aku meringis mengetahui badanku menimpanya.

"Buku ini tuh penting buat gue. Gue ada tugas bikin makalah." Aku menujukkan buku yang aku ambil.

BIOLOGI tertulis dengan huruf cetak.

Duh jadi ketemu dia kan. Padahal tadi aku gamau ketemu dia. Sue emang.

"Thanks ya Dave"

Dia hanya mengangguk lalu pergi. Ya siapa peduli. Aku mulai jalan ke tempat petugas perpustakaan untuk meminjam buku. Tapi....Eeeemmmhhhh aduhhh perutkuuuu. Duh. Oh pasti ini maag ku kambuh. Aku sarapan hanya sedikit tadi pagi dan..... ssssssssstttttt awwww aku... aduhh. Rasa sakit nya semakin menjadi. Seperti di tarik dan diremas. Kalau begini aku tidak bisa ngapa ngapain lagi. Fyi kau pernah dioperasi karna maag ku sudah terlalu parah. Kalau papa tahu aku pasti sudah di omelin

Aku duduk di bangku terdekat sambil menekan perutku. Perih sekali. Dengan gemetar aku merogoh katung sakuku berharap aku membawa obat. Oh tidak. Semua obatku ada di tas. Aduh bagaimana ini. Aku menunduk menahan sakit

"Casey??...". Aku mendongak dan menemukan Dave. Oh alhamdulillah. Aku tersenyum lemah.

"Dave... tolong...." dengan gemetar aku memegang tangan Dave. Keringat dingin sudah mulai membasahi keningku.

"Lo kenapa Cas...." Dave terlihat sangat khawatir. Dia berjongkok dan memegang erat bahuku. Awww perutku sudah sangat sakit. Badanku juga sudah lemas. Tiba tiba cairan hangat membasahi pipiku.

"Tolong Dave... sakit....perut gue....sakit....aduhhh....." aku semakin lemas dan pandanganku pun sudah berkunang kunang. Dave menggoncang tubuhku tapi aku sudah setengah sadar dan akhirnya semua pun gelap. Aku tidak bisa mengingat apa apa lagi.

************

Dave's pov

Gue ngeliat dia diujung lorong kelas angkatan gue. Dia berjalan santai tetapi saat di pertengahan. Dia berhenti seperti terpikir sesuatu. Dan saat itu juga dia tersentak dan berjalan terburu buru sperti tidak ingin terlihat. Aneh. Dia ga ngeliat gue. Baguslah. Dia menuju perpustakaan dengan terburu buru. Well, gue harus ngerjain dia dulu.

Gue buru buru masuk ke perpus. Dan gue ngeliat dia lagi nyari buku dia antara rak rak yang tinggi tinggi itu.

Sssssrreeeetttt bunyi bangku di tarik. Ya ampun dia pake ambik bangku segala buat ngambil buku. Hhmmm bahaya nih.

THIS LOVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang