Bagian 12

533 7 4
                                    

21++

keduanya kini benar-benar sudah terbakar gairah dengan pesona masing-masing

dengan tangan kekar nya Brata mengangkat tubuh mungil Jahanara pada pinggangnya, Jahanara pun menyilangkan kedua kaki nya pada pinggang kakak ipar nya itu

"akhhhh kau bahkan belum membutnya begitu basah Brata, rasanyahhh agak perihhh akhhh"

"maafkan aku, aku sudah tak sabar, aku janji akan berikan nikmat yang tak akan pernah kau lupakan setelah ini, bahkan saat kau bercinta dengan suami mu"

percintaan di air itu pun berhasil membuat Jahanara mencapai puncaknya berkali kali

"tutup matamu"
wanita itu hanya menurut saja tanpa membantah sedikitpun, sepertinya dia benar-benar jadi wanita yang patuh saat bercinta, ya__ katakanlah begitu

dalam sekejap kini latar tempatnya sudah berbeda, mereka berpindah ke kamar Brata dengan dua lantai itu, masih dalam keadaan menempel satu sama lain, tak sedikitpun ingin melepaskan nya barang sebentar saja__ mungkin

perlahan Brata meletakkan tubuh putih mulus yang basah kuyup itu ke ranjang nya, melumat bibir merah alami itu penuh kelembutan seakan benar-benar takut akan melukai wanita yang saat ini dibawah kungkungan nya

tak hanya bibir merah menggoda itu yang mendapat lumatan-lumatan kenikmatan, namun gundukan kembar dengan nipple merah muda itu juga turut merasakan sensasi bibir tipis milik raja itu, tak lupa juga lidah hangat nya turut berperan aktif pada permainan panas itu

"ahhh... Brata__dikara"
Nara hanya mampu meremas remas rambut panjang tergerai itu, tak mampu menahan kenikmatan yang semakin membara

jari-jari Brata yang halus sangat lihai menciptakan kenikmatan-kenikmatan pada tubuh mulus dibawah nya

kini bibir tipis itu tengah mengitari pusar milik Nara hingga cumbuan nya semakin turun kebawah, menuju lubang surgawi yang telah menanti ingin segera dimasuki kembali

Glekk..
"kau sangat bersih Jahanara, dan itu sangat langka"

segera ia cecap kewanitaan yang sangat menggoda nya sejak tadi itu, lagi-lagi lidah nya begitu piawai memainkan dirinya disana, sehingga terlihat dari yang mendapatkan kenikmatan itu tak henti-henti nya mendesah dan bergetar bersamaan dengan cairan kenikmatan nya membasahi ranjang putih polos itu

pusaka sang Brata yang tetap menegang sejak di air terjun tadi kini langsung ia masukkan ke lubang surgawi itu dengan sekali dorongan tak menyisakan celah sedikitpun untuk mengudara

"akhhh Nara... kau sa__ngat nikmathh akkhhh.."
dengan perlahan-lahan ia naik turunkan benda keras berurat itu, hingga semakin cepat, semakin cepat dan semakin cepat dan semakin brutal lagi, mengaduk aduk lubang surgawi itu, bersamaan dengan keringat yang mulai bercucuran membuat tubuh polos nya yang terpahat sempurna itu tampak mengkilap, tentu saja pemandangan yang sangat memanjakan mata siapa saja yang melihat nya

plok.. plokk.. plok..
benturan antara tubuh ke tubuh itu mengeluarkan bunyi nya hingga ke luar kamar, membuat siapa pun yang mendengar nya pasti akan menelan ludah dengan susah payah

"ahhh.. ahh... hmmphh ahhh.."
tangan nya yang bebas ia gunakan untuk meremas-remas gundukan padat itu, sambil sesekali memilin nipple nya dengan lembut

permainan yang dilakukan Brata pada Jahanara begitu hati-hati dan penuh rasa, seakan cinta yang lebih dominan dibandingkan nafsu disana

"katakan jika terasa sakit"

"inihh.. nikmat... Brata.. ahh.."

dengan sebelah tangan nya ia balikkan tubuh mungil itu menjadi posisi menungging

Beda Alam (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang