Bab 13

2.5K 274 2
                                    

hm kinda 18+
Jangan lupa vote dan komennya

hm kinda 18+Jangan lupa vote dan komennya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

•••

Ning terbangun dari tidurnya, dia telah gagal mengikuti Asahi, terlalu lama menunggu dia bicara dengan Giselle membuat Ning bosan dan akhirnya terlelap tanpa sadar. Ning sangat menyesali hal itu, lalu melirik jam dinding yang ada di kamar. Pukul tiga malam, dan tidak ada tanda kehidupan di kamar ini.

Drrtttt drrtttt

Ning melirik handphone yang ada di nakas, maraihnya susah payah lalu menerima panggilan dari Karina.

"Halo Kar, tumben amat tengah malam telepon?"

"Ning, ini gue Winter, bukan Karina ... ," balas Winter di seberang sana.

Sontak, Ning langsung tersadar dari kantuknya dan berubah menjadi sangat khawatir, lalu beranjak berdiri sambil menyalakan lampu meja.

"Karina kenapa, Win?"

"Ning––"

Tut

Ning mengerjap kaget pada sambungan yang terputus secara tiba-tiba, tidak ingin sesuatu terjadi pada dua temannya, dia berusaha menelepon nomor itu lagi, tapi hasilnya tetap sama, bahkan ponsel Karina seperti sengaja dimatikan, membuat Ning semakin khawatir.

"Aduh ... Kalian kenapa, sih?" monolog Ning putus asa.

Beberapa saat kemudian, lelaki bengis pemilik rumah masuk ke kamar dengan langkah santainya, sontak hal itu membuat Ning langsung menyeka air matanya, meski sebenarnya tak terlihat karena kamar yang kurang pencahayaan.

"Belum tidur?" tanya Asahi.

"Lo pergi tanpa gue?" balas Ning balik bertanya.

Asahi tak menghiraukan pertanyaan itu, dia langsung pada posisinya untuk mengistirahatkan tubuhnya. Sementara itu, Ning hanya diam memandang Asahi dengan wajahnya yang datar, hingga berhasil membuat Asahi kembali membuka matanya.

"Buruan tidur, gue ngantuk," sesal Asahi.

Ning menelan salivanya susah payah, kemudian kembali pada posisi awal yaitu baring di sebelah Asahi.

"Matikan lampunya!" titah Asahi bersuara pelan.

Ning menuruti perintah itu, dia mematikan lampu mejanya lalu menutup badannya dengan selimut. Tapi, siapa sangka pergelangan tangan Asahi melingkar di perutnya dengan posisi ternyaman.

"He's an asshole, but he's handsome," lirih Ning sambil memandang wajah Asahi yang jauh lebih tenang ketika tertidur. Ning menghela napasnya, kemudian berusaha memejamkan matanya kembali untuk bangun esok pagi.

•••

Buru-buru Ning berlari sekencangnya untuk menemui Karina yang sedang berada di perpustakaan. Dengan perasaan lega, dia langsung berlari kecil menghampiri Karina.

Asahi : Join Me ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang