__________________________________
Two weeks before the divorce trial...
Malam itu, salju pertama baru saja turun di langit Los Angeles. Angin malam yang menerpa dedaunan, perlahan mulai tertutupi oleh putihnya rintik salju yang berterbangan. Di tengah keheningan malam yang harusnya dipersiapkan untuk perayaan malam natal, sepasang suami isteri yang sempat berseteru ini, justru terlihat sangat kaku saat berhadapan.
"Apa kamu yakin ingin bercerai denganku?" Suara bariton seorang pria yang baru saja menyelesaikan pekerjaannya terdengar memenuhi sudut ruangan. Sambil memegang gelas kristal berisi wishky, Rafael Daevon McConnor terlihat begitu santai menanggapi gugatan cerai yang dilayangkan oleh isterinya beberapa hari yang lalu.
Mendengar pertanyaan itu, Alexis yang sudah sangat muak dengan pernikahan yang didasari oleh perjodohan konyol ini pun mengangguk tipis.
"Ya, aku yakin." Hanya jawaban itu yang keluar dari bibir mungil Alexis yang berwarna pink kemerahan. Seulas senyum tipis langsung terbit di wajah Rafael, pria itu meletakkan gelas kristalnya di atas meja sebelum ia bangkit dan berjalan mendekati Alexis yang tengah bersedekap dengan wajah tenang yang tidak menampilkan ekspresi.
Ah, wanita ini seperti macan betina yang ganas.
Saat sampai di hadapan Alexis, Rafael pun membungkukkan badan, menatap lekat-lekat netra hazel Alexis Reagen yang indah.
"Kamu masih ada waktu untuk berubah pikiran dan membatalkan semuanya, sayang," bisik Rafael dengan begitu pelan. Alexis menaikkan sebelah alisnya dan membalas tatapan Rafael dengan sinis.
"Kamu tidak sedang mencoba menahanku 'kan?" cecar Alexis dengan tawa sumbang yang penuh ironi. Mendengar pertanyaan itu tawa Rafael pun pecah.
"Hahahaha yang benar saja Ale! Aku? Mencoba menahanmu? Hahaha!" Suara tawa Rafael yang renyah seketika itu membuat Alexis menahan rasa sesaknya.
Pria macam apa yang ia hormati selama ini?
Tapi seperti hari-hari yang lalu, Alexis menyembunyikan semua perasaannya dengan sebuah senyum tipis.
"Baguslah kalau pikiranku salah. Karena kali ini aku tidak berniat mengubah keputusanku," tegas Alexis hingga berhasil membuat tawa Rafael terhenti saat itu juga. Tatapan yang awalnya santai, kini berubah menjadi tatapan yang sangat tajam.
"Kamu serius?" tanya Rafael. Dan Alexis mengangguk tanpa ragu.
"Lebih dari apapun, aku serius dengan keputusan ini." Rafael menggeleng.
"Tidak. Kamu tidak serius," ujar Rafael yang masih tidak percaya dengan keputusan isterinya. Tiga tahun ia membangun rumah tangga dengan wanita ini, dan selama itu pula Alexis tidak pernah benar-benar melayangkan gugatan cerai secara serius. Meski Alexis sering kali meminta berpisah saat mendapatinya bermesraan dengan wanita lain, namun Rafael tidak pernah menganggap serius permintaan itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
JANDA SANG TAIPAN (JILID 3)
RomanceSinopsis : Kehamilan tak terduga yang dialami oleh Alexis Reagan sehari setelah perceraiannya dengan Rafael McConnor, nyatanya berhasil membuat wanita itu berada di dalam kebimbangan yang tak berujung. Pergolakkan batin antara mempertahankan atau...