Didapat dari salah satu arsip tua di Kerajaan Nagasia:
Aku tidak tahu apa benar kita harus menulis arsip. Aku tidak pernah menulis seperti ini, jadi kuharap tulisanku bisa dibaca dan kata-kataku tidak aneh. Aku sudah menghabiskan banyak kertas untuk menulis dengan kalimat yang benar, jadi, sekali lagi, kuharap ini akan jadi yang terakhir.
Pertama, alasan aku menulis. Seseorang mengatakan padaku kalau mungkin akan bagus menulis arsip jika ingin generasi masa depan mengetahui kejadian sebenarnya. Karena arsip bersifat tertutup, jadi pihak kerajaan tak akan mempedulikannya. Namun, suamiku akan tetap memberikan sihir di sini. Sehingga tak akan ada yang bisa sembarangan membukanya.
Kedua, ini tentang sejarah.
Aku tak tahu sejauh mana keluarga ini akan bertahan. Kuharap bisa sampai ratusan, ribuan, hingga jutaan tahun kemudian. Namun, seperti yang orang itu katakan, semuanya memiliki waktu. Jadi, aku tak akan berharap banyak. Hanya saja, aku harap, keluarga ini akan tetap berpegang pada prinsip yang sudah kami tanamkan. Agar keluarga ini bisa tetap menjadi dekat dengan orang itu.
Ah, tidak. Kurasa ... lebih cocok disebut makhluk.
Belakangan ini, ada tanaman unik yang muncul di wilayah kerajaan itu. Tanaman berwarna biru dan agak bercahaya. Lokasinya ada di utara, tapi tak ada satu pun monster yang mendekatinya. Padahal, aku cukup yakin cahaya itu mampu menarik perhatian undead, paling tidak. Namun, entah bagaimana, aku merasa energi yang aneh dari tanaman itu.
Suamiku bilang, itu mungkin bukti dari pertarungan dulu. Kekalahan salah satu Panglima Iblis. Ia bilang akan menjaga tanamannya baik-baik, untuk sekarang, karena merasa tanaman itu akan berguna suatu saat nanti. Untunglah kami sempat tinggal di Sanctus sebelum pindah kemari.
Saat aku mengatakan Panglima Iblis, itu benar. Kami melawannya. Anak-anakku mungkin mengetahui sejarah yang sebenarnya, tapi aku tidak tahu bagaimana dengan keturunan keluarga ke depannya. Karena aku mendengar kabar bahwa sang Pahlawan berniat untuk mengubur masa kegelapan.
Ratusan yang lalu, para manusia melawan iblis. Semuanya adalah karena kesalahan manusia sendiri. Namun, mereka bertingkah seolah-olah semua adalah kesalahan iblis. Di istana itu, ada banyak arsip yang tersimpan dari para Raja-Ratu dan Pahlawan terdahulu.
Apa aku pernah ke sana? Tidak. Bahkan hingga aku pindah, aku tak pernah berkunjung ke istana keluarga kerajaan itu. Dia yang memberitahuku di pertemuan terakhir kami. 'Dia' yang kumaksud adalah orang yang sama dengan 'dia' yang menyarankanku untuk menulis arsip.
Kami mengerahkan segala cara untuk melawan para iblis. Lalu, cara terakhir yang kami lakukan adalah dengan ramuan suci. Tentang ramuan suci ... aku tak ingin menuliskan hal mengerikan itu di sini.
Intinya, ramuan suci berhasil meningkatkan kekuatan para manusia, meski tak semuanya bisa menggunakannya juga.
Namun, tanpa mereka ketahui, para iblis bukanlah makhluk yang sejahat itu. Mereka
Oh, tidak. Yelen bilang aku harus pergi rapat. Aku akan melanjutkan sisanya lain kali. Mungkin tidak dalam waktu dekat. Namun, tenang saja. Aku pasti akan membawa arsip ini ketika suatu saat meninggalkan kerajaan. Setidaknya, jika itu bukan aku, anak-anakku akan membawanya.
Salam,
Naturala.
×××
KAMU SEDANG MEMBACA
[TGJ #XX] The Tale About The Demon's Pet
Fantasy[A Book About Journey] Satu kalimat, Dunia ini sangat menjijikkan. Tapi, di saat yang sama juga sangat kurindukan. Karena ... entahlah. Hanya saja, jika boleh, aku ingin tinggal di sini selamanya. Kehidupan yang bebas tanpa peran berarti. Bukannya i...