09 - Berhasil

66 7 1
                                    

Agung ngintip dari celah pintu ruang rawatnya Nafisha. Agung ngelihat ada perempuan yang tengah tertidur diatas ranjang rumahsakit dengan selang oksigen yang terpasang dilubang hidungnya.

"Dia masih cantik, bahkan setelah rambutnya berkurang" batin Agung "mas?" Agung langsung kaget pas ada yang nepuk pundaknya dan manggil Agung, Agung nengok ke belakang "masuk aja gapapa" itu mamanya Nafisha "apa boleh?" Tanya Agung "kamu bahkan pernah kan diem diem masuk? Gapapa masuk aja" kata mamanya Nafisha.
















Agung duduk dikursi samping ranjangnya Nafisha, megang tangannya Nafisha yang udah penuh sama bekas suntikan.





10 menit Agung diem dan cuma ngelihatin Nafisha yang tidur, gak bosen bosen lihat perempuan yang dia cintai sampai hari ini. Cintanya seketika kembali seperti dulu. Dan Agung tiba tiba lupa juga sama Hana.











Mata sayu itu perlahan terbuka, Nafisha ngelihatin sekitar dan ya, dia lihat wajah laki laki yang selalu dia tunggu kedatangannya, bibir tipis dan kering itu melengkung membentuk senyuman tipis "hai" sapa Agung "kamu dateng lagi, kenapa gak nyamar?" Tanya Nafisha "mama yang biarin aku masuk" jawab Agung.























"Kalo Hana tau kamu ada disini, dia pasti marah deh mas" kata Nafisha, Agung jongkok didepan Nafisha dan pegang tangannya Nafisha "kamu ingat? Aku pernah janji untuk menikah sama kamu" kata Agung "aku gak pernah lupa" kata Nafisha "aku gak akan nikah sama Hana kalo kamu masih mau kasih kesempatan aku buat nepatin janji itu" kata Agung "aku selalu terbuka buat kamu mas" kata Nafisha "cincin yang dulu kita beli, masih aku simpan. Kita bakal tunangan secepatnya" kata Agung terus nyium tangannya Nafisha.


























"Sekarang terserah sama Allah mau ambil nyawaku kapan. Yang pasti aku berhasil nunggu dia kembali lagi" batin Nafisha.


































































































"Aku berhasil" kata Agung yang pulang dari London dengan perasaan yang bahagia "gimana gimana?" Tanya mamanya Agung "aku ketemu sama Nafisha, dan mamanya juga" jawab Agung "aku bakal lamar dia secepatnya" jawab Agung "nah gitu dong" kata papanya Agung terus nepuk punggungnya Agung. Bangga banget sama Agung walau sempet dibuat kecewa karena kehilangan calon mantu yang baik.




















Agung di London kurang lebih cuma seminggu, cepet banget emang. Dan Agung cuma ketemu sama Nafisha 2 kali. Tapi kali ini Agung gak akan lepasin Nafisha lagi.















Kesempatan KeduaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang