03 - Bicara

73 10 3
                                    

Nafisha

Na

Besok kamu sibuk?

Hm, ada jadwal pagi

Pulangnya sore

Emmm, besok kan kita anniversary yang ke 5, sekaligus aku mau ngomong sesuatu ke kamu

Kita makan malem berdua gimana?

Iya mas

Besok aku jemput ya

Iya





















"Gimana ya?" Batin Agung sambil berpikir kata yang pas yang bakal dia sampaikan ke Nafisha besok.

Bukan ucapan tentang anniversary atau Agung yang ajak Nafisha nikah. Tapi tentang Agung yang minta putus.

Ya, ternyata Nafisha kalah sama Hana yang baru Agung kenal 3 bulan yang lalu.

























"Sayang, kayaknya kamu perlu periksa lagi" kata papanya Nafisha pas lihat wajah anaknya yang makin pucet "aku gapapa kok pa. Hari ini kan aku sama mas Agung anniversary, dia ngajak aku makan malam nanti. Sekalian mau ngomong sesuatu katanya" kata Nafisha dengan mata yang berbinar, dia gak berfikir kalau bakal ada hal menyakitkan yang keluar dari mulut laki laki yang dia cintai selama 5 tahun ini. "Mungkin dia mau nikahin kamu" kata papanya Nafisha "hehe, gatau juga" kata Nafisha.























"Harus cantik nih biar mas Agung seneng" batin Nafisha yang semangat dandan buat ketemu sama Agung, Nafisha ngelihatin wajah pucatnya didepan cermin "biar itu jadi rahasia" batin Nafisha.



























Nafisha ngelihat sekeliling restoran, ya sebelum berangkat dia udah berekspektasi kalo Agung bakal pesen tempat sekaligus dekor. Ternyata nggak, restoran masih seperti biasanya.
















"Aku mau ngomong sama kamu" kata Agung "ngomong aja" jawab Nafisha yang lagi makan, tapi langsung berhenti pas Agung ngomong tadi "aku mau kita putus" kata Agung, Nafisha terdiam sejenak, tubuhnya seketika membeku "putus?" Tanya Nafisha "kenapa?" Tanya Nafisha "karena ya kita aja udah susah ketemuan, kamu sibuk sama pekerjaan kamu, dan aku juga sibuk sama pekerjaan aku" kata Agung "mungkin lebih tepatnya sama perempuan yang kamu pegang tangannya dan yang kamu rangkul pundaknya itu ya?" Tanya Nafisha "maksud kamu?" Tanya Agung "ya yang pas aku minta ketemuan tapi gajadi itu" kata Nafisha, dengan nada bicaranya yang memang terdengar tenang tapi hatinya udah pecah banget rasanya "jadi kamu tau?" Tanya Agung, Nafisha ngangguk "ya gapapa sih, mungkin kamu juga bosen ya sama aku? Mungkin kamu juga bukan jodoh buat aku" kata Nafisha "maaf" kata Agung "gapapa, kamu gak salah kok. Aku yang salah" kata Nafisha. Dan ya air matanya pun ngalir seketika "aku rasa aku udah kenyang, makasih buat makanannya. Dan satu lagi, aku harap kamu gak main dibelakang juga sama perempuan itu" kata Nafisha terus pergi "Nafisha" panggil Agung ke perempuan yang udah jadi mantan kekasihnya sejak beberapa detik yang lalu, tapi Nafisha menghiraukannya panggilannya Agung.






Setelah Nafisha pergi, Agung terduduk dikursinya "udah gak ada beban lagi sekarang" batin Agung.


































"Kenapa sayang?" Tanya mamanya Nafisha pas Nafisha pulang dengan keadaan mata yang sembab "mas Agung selingkuh ma, hari ini dia mutusin aku" jawab Nafisha "besok papa datengin kerumahnya" kata papanya Nafisha "jangan, udah biarin aja" kata Nafisha.

"Malah bagus, dia gak bakal ngerasa susah kalo nikah sama aku. Aku aja sekarang udah sakit" kata Nafisha "sayang, jangan gitu" kata mamanya Nafisha "udah gapapa" kata Nafisha.





















"Gak ada alasan buat sedih, ya emang gak baik terlalu percaya sama laki laki lain" batin Nafisha yang berusaha menghibur dirinya sendiri.


















Padahal tadi, Nafisha milih baju aja sampe 2 jam an, tapi ya hasilnya dia dibuat kecewa sama laki laki yang dia cintai itu.

Kesempatan KeduaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang