"gapapa kalo kita gajadi nikah, kamu buat dokter Nafisha bahagia aja di sisa hidupnya. Dia berhak bahagia dan dari awal kamu milik dia" kata Hana dengan hati yang ikhlas buat ngelepas Agung kembali ke Nafisha "makasih ya, dan maaf" kata Agung "sampaikan terimakasih dan maafku juga. Aku gak bisa ketemu sama dia langsung buat sekarang. Tapi aku minta maaf sebesar besarnya karena udah ngerebut kamu dari dia" kata Hana "untuk masalah kontrak bisnis, aku terserah aja sih. Mau kamu putus atau nggak terserah kamu"
Hatinya Agung bener bener lega setelah ngomong sama Hana. Dan Hana pun jadi bener bener ngerasa bersalah setelah itu, Nafisha udah banyak berbuat baik ke Hana tapi Hana malah bales dengan keburukan.
Hari ini Agung mau pergi ke London, tentunya buat persiapan lamarannya sama Nafisha, gak mungkin juga dilaksanakan di Jakarta mengingat sekarang kondisinya Nafisha udah turun banget.
Sebenernya rencana pertunangan mereka pun masih 1 bulan lagi, Agung bahkan udah pesen baju buat Nafisha tapi kayaknya itu gak akan bisa dipake sama Nafisha dihari pertunangan mereka. Karena ya pertunangannya aja dimajuin.
"Rambut aku udah tipis banget. Ntar gabisa deh dimodel model" kata Nafisha "gapapa, kan yang penting tunangannya bukan penampilan kamu" kata mamanya Nafisha "mas Agung kan jadi gak punya foto bagus pas tunangan" kata Nafisha.
"Kayaknya kita langsung akad aja, kamu mau mas?" Tanya papanya Nafisha setelah Agung selesai ngelamar Nafisha "akad?" Agung masih cengo dan bengong "iya, biar sekalian" jawab papanya Nafisha.
Hari ini sedikit menjadi kejutan buat Agung, dia memang cuma berniat buat lamar Nafisha hari ini, dan yang datang pun hanya orangtuanya Agung dan adeknya Agung juga. Tapi tanpa diduga juga kalo papanya Nafisha udah siapin penghulu buat menikahkan Agung dan Nafisha hari ini.
"Kita udah nikah" kata Agung "kamu udah tepati janji kamu itu" kata Nafisha "sekarang aku yang bakal temenin kamu berobat disini, biar mama pulang aja" kata Agung "kerjaan kamu gimana?" Tanya Nafisha "disini juga ada cabang kantor aku bisa ngurus yang disini" jawab Agung "kamu harus sembuh ya, nanti kita honeymoon keliling dunia" kata Agung terus nyium kening perempuan yang sekarang sudah menjadi istrinya.
"Aku seneng banget tau, aku tuh nungguin kamu tiap hari" kata Nafisha "sekarang aku udah jadi punya kamu" kata Agung "kayaknya sisa waktu aku di dunia juga cuma aku habisin buat nunggu kamu kembali. Dan sekarang kamu udah sama aku lagi" kata Nafisha dan tangan kurus itu terulur buat meluk pria yang dia rindukan yang sekarang sudah berstatus sebagai suaminya "aku udah gak tidur sendiri sekarang" kata Nafisha "aku bakal meluk kamu terus pas kamu tidur" kata Agung terus nyium keningnya Nafisha.
"Kamu inget gak mas? Dulu pas kamu nembak aku, kamu nyanyiin lagu buat aku" kata Nafisha "inget" jawab Agung "sambil bawa bunga telang hahaha" kata Agung "walau cuma pake bunga telang aku seneng sih hehe" kata Nafisha "besok aku beli bunga mawar deh biar bisa ngulang lagi" kata Agung.
"Sebelum aku nutup mata malam ini buat tidur, kamu pengen ucapin apa mas? Sebagai suami aku?" Tanya Nafisha, Agung diam sejenak, dia ngerasain badan istrinya yang udah agak lemes "apa ya?" Kata Agung "apa aja" jawab Nafisha dengan suara yang udah mulai terdengar seperti bisikan, Agung nempelin pipinya diatas puncak kepala istrinya "Terimakasih sudah menerimaku untuk yang kedua kalinya. Memberiku kesempatan kedua juga" kata Agung, Agung nyium kening istrinya "dan aku bahagia memilikimu, aku juga bahagia menjadi suamimu, walau cuma sehari" kata Agung terus meluk erat tubuh kurus perempuan yang udah gak bernyawa itu.
Agung nyenderin kepalanya dikaca transparan jendela pesawat "harusnya kamu duduk disebelah aku" batin Agung, menyadari bahwa anaknya nangis lagi, mamanya Agung genggam erat tangannya Agung.
Hari ini mereka berangkat ke Jakarta, Nafisha pulang, walau sudah dalam keadaan gak bernyawa.
"Kayaknya setelah ini, aku gak akan nikah lagi" kata Agung sambil ngeliatin gundukan tanah yang ada didepannya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Kesempatan Kedua
Fanfiction"Terimakasih sudah menerimaku untuk yang kedua kalinya. Memberiku kesempatan kedua juga. Terimakasih sudah menungguku, aku bahagia memilikimu di dunia"