Chapter 2 : Tentang Tambang

20 3 0
                                    

“Bukankah itu bagus, sayang ? Kita bisa mendapat keuntungan besar dari tambang itu.”

“Kau benar. Kurasa kita harus mengadakan pesta besar untuk keberhasilan kita.”

Aku benar - benar tidak paham. Bisakah orang - orang kaya ini membicarakan sesuatu yang ringan saat sarapan ? Sejak tadi mereka terus membicarakan masalah bisnis yang tentu saja tidak dapat kupahami. Ya, setidaknya aku mendapat sedikit informasi dari pembicaraan mereka. Dapat disimpulkan bahwa situasi ini adalah arc pertama dari novelnya yaitu penemuan tambang berlian oleh keluarga Huxley. Dalam novel diceritakan bahwa keluarga Huxley adalah keluar Duke kaya raya dan cinta damai. Mereka tidak pernah memiliki konflik dengan keluarga lain ataupun anggota kerajaan. Diceritakan juga nantinya male lead akan bertemu dengan female lead di tambang milik keluarga Huxley saat male lead berkunjung ke sana.

Hanya ada satu masalah di sini. Keluarga Huxley sebenarnya tidak banyak keluar di novel. Mereka hanya disebutkan sekilas kemudian sudah tidak disebutkan lagi selama cerita berlangsung. Bisa dikatakan mereka hanya perantara agar male lead dan female lead dapat bertemu. Bahkan pria ini, pria yang tubuhnya aku rasuki ini juga sangat cinta damai sampai - sampai namanya tidak pernah disebutkan bahkan sejak awal novel ini dimulai. Kalau begini lebih baik aku menjadi penjahatnya agar setidaknya aku tahu karakter seperti apa yang pria ini miliki.

“Lory.”

“Mallory.”

“Ha ? Ya ?” Aku tersadar dari lamunanku.

“Ada apa, nak ? Kau ada masalah ? Kenapa kau dari tadi melamun ?” Oh wahai ibuku di dunia ini mengapa kau sangat cantik bahkan diusiamu  yang sudah uzur ini ? Kalau saja aku bukan putramu mungkin aku akan merebutmu dari ayah.

“Tidak, ibu. Saya hanya sedang berpikir apakah nanti Yang Mulia Putera Mahkota akan datang ke tambang kita ? Ku dengar Beliau ingin melakukan survey sebelum tambang resmi dibuka.”

Aku harus mendapat informasi lebih banyak mengenai kunjungan Putera Mahkota ke tambang agar aku bisa mencuri momen milik female lead. Maafkan aku wahai female lead, aku janji akan mencarikanmu pengganti lain yang lebih baik dari Putera Mahkota.

“Hmmm untuk itu ayah masih tidak yakin. Beliau memang berencana untuk melakukan survey namun sampai saat ini Beliau belum memberitahu tanggal pastinya.”

“Ayah, apa memungkinkan apabila Beliau datang secara tiba - tiba tanpa pemberitahuan ?”

“Ya Beliau memang terkadang melakukan hal seperti itu. Namun, ayah bisa paham, Beliau terkadang melakukan itu karena ingin mengetahui kinerja para bawahannya apabila Beliau tidak di tempat.”

Nice, sekarang aku bisa stress seharian menebak kapan pangeran itu akan datang. Wahai male lead, mengapa kau membuat semuanya makin runyam ? Apa susahnya memberi tahu tanggal kunjunganmu. Oh, dan juga wahai teman terkutuk, TOLONG TULIS SETIAP TANGGAL PADA ARC ! Setidaknya beritahu hari apa !

“Kalau begitu, ayah, bisakah mulai besok saya ikut ke tambang ?”

“Tumben sekali kau tertarik dengan hal semacam ini ? Aku masih ingat kau menolak untuk berhubungan dengan segala sesuatu yang berkaitan dengan bisnis.”

Bagus, baru juga dimulai dan tubuh ini sudah memberiku masalah baru.

“Saya semalam mulai berpikir, ayah. Saya adalah putera satu - satunya keluarga Huxley, kalau bukan saya lalu siapa lagi yang akan bertanggung jawab dengan bisnis keluarga Huxley ?”

Wanita cantik yang kupanggil ibu menangis terharu mendengar perkataanku, “Wahai pemilik tubuh, sebenarnya masalah apa yang sudah kau buat sampai mendengar kata - kataku saja ibu malaikat ini langsung terharu ?”

I Have to Become a Female Lead to Pay My DebtTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang