Chapter 3 : KETEMU KAU MANUSIA SETAN!

17 2 0
                                    

“Selamat pagi, Tuan muda Huxley. Nama saya Ernest, yang akan memandu anda selama melakukan survey," orang tua ini tersenyum dengan lebar sambil berjabat tangan denganku. Senyum bisnis itu begitu cerah sampai aku buta melihatnya.

“Selamat pagi juga, Tuan Ernest. Mohon bantuannya,” senyum bisnis juga terpancar dari wajahku. Sambil menjabat tangannya aku juga berusaha membaca gerak - geriknya.

“Sepertinya pak tua ini aman.”

“Mari, Tuan muda, akan saya tunjukan jalannya.”

“Yes ! Inilah yang kutunggu.”

Perjalanan ini terasa lama, sangat lama. Obrolan yang dilontarkan pak tua ini juga benar - benar membosankan. Pria tua ini hanya membicarakan tentang bisnis dan perkembangan tambang. Aku berusaha menyimak, tetapi seperti yang kuduga lama - kelamaan ini menjadi sangat membosankan.

“Tuan muda, kita sudah sampai.”

Aku melihat ke depan, ke arah tambang itu. Bahkan dari luar aku sudah bisa mencium bau - bau kemasyuran. Entah ini hanya sugesti atau apa, namun tambang itu bahkan terlihat bersinar walau dari luar.

Kami berjalan masuk. Jalan yang ku tempuh sangat tidak rata. Sebenarnya aku sudah menebak hal ini, bagaimanapun tambang ini dalam masa penggalian, tak heran setiap tanah yang kupijak terasa bergelombang dan berbatu. Tak terasa sekarang aku sudah berada jauh di dalam tambang. Sekarang setiap aku berjalan aku bisa melihat batu - batu cantik berkilau yang harganya tentu saja sangat mahal.

“Selamat pagi, Tuan muda."

“Selamat pagi, Tuan muda.”

Aku sudah mendengar sapaan itu lebih dari seratus kali dalam perjalananku ke dalam tambang. Aku hanya membalasnya dengan senyuman tipis dan anggukan. Aku harus bisa menunjukan citra seorang tuan muda yang sopan, baik, ramah, namun tetap bewibawa.

Kami berhenti di suatu titik. Di depan aku sudah tidak melihat jalan lagi. Hanya ada batu yang sangat besar dan tidak rata di depan. Seketika aku menyadari bahwa ini adalah titik terakhir penggalian mereka.

“Ini ujungnya ?” Tanyaku melirik ke arah Tuan Ernest.

“Ya, Tuan muda. Kami sudah berusaha untuk menggali lebih jauh, namun batu ini tidak dapat hancur. Kami juga khawatir, apabila kami terus memaksa menggali maka tambang ini akan runtuh.” 

Aku mengangguk mengerti. Sebenarnya mereka tidak salah, bahkan di novel aslinya tambang ini runtuh seketika setelah manusia setan itu terus memaksa menghancurkan batu besar ini. Namun di sisi lain, justru berkatnyalah mereka bisa menemukan rahasia sebenarnya dari tempat ini.

“Baiklah, aku mengerti. Ngomong - ngomong, Tuan Ernest, anda pasti sudah dengar dari Duke Huxley kalau saya merekrut seseorang untuk dipekerjakan di sini. Apa orang itu sudah mulai bekerja ?”

“Oh ! Iya, memang ada anak baru yang baru saja bergabung beberapa hari lalu. Dia adalah pemuda yang bersemangat dan rajin. Memang mata Tuan muda tidak perlu diragukan lagi.”

“Oh pak tua, lebih baik jangan menaruh ekspektasi pada Tuan mudamu ini. Karena sebentar lagi anak itu akan menjadi pencuri.”

“Apakah anda ingin melihatnya, Tuan muda ?”

“Oh tidak, tidak perlu. Aku hanya ingin menanyakan kinerjanya, itu saja. Lebih baik sekarang Tuan Ernest menjelaskan padaku lebih lanjut mengenai perkembangan penggalian tambang ini.”

“Oh, baik Tuan muda. Mari, saya tunjukan bagian lain dari tambang ini.”

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

I Have to Become a Female Lead to Pay My DebtTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang