Happy reading 💐
"Sar" Panggil samudra kepada perempuan bernama sara itu, samudra pergi meninggalkan barisannya untuk menemui sara perihal menanyakan apakah orang yang dia cari sudah ada dibarisan juga atau belum.
"Nyariin sol ya lo, bumi juga belum dateng nih, dari tadi sol gue spam ngga diread juga" jawab sara yang sudah tau niat laki laki itu menemuinya. Bumi memang satu kelompok dengan sara, sedangkan sol satu kelompok dengan samudra, bumi sempat meminta untuk bertukar kelompok dengan samudra tapi solana melarangnya, sol tau jika bumi satu kelompok dengannya malah akan semakin bahaya. Awalnya bumi tetap kekeh ingin minta ditukar, tapi sol juga tak gentar membujuk bumi, dan pada akhirnya bumi mengalah. Ia juga percaya pada samudra.
"5 menit lagi mulai nih, kebiasaan banget si bumi bawa anak gadis orang masih aja telat" ucap samudra yang sudah kesal sebab bumi dan solana juga belum masuk barisan para siswa baru
Baru saja samudra menggerutuki laki laki bernama bumi itu, dua insan yang mereka bicarakan datang melawati sisi pinggir lapangan dengan tergesa gesa, terlihat keringat dipelipis laki laki bernama bumi itu, ia juga lari membawa dua tas, ya tas yang ia punya dan juga gadis yang ia bawa datang bersamanya. Samudra dan sara langsung melambaikan tangannya kearah bumi dan solana agar mereka langsung masuk kebarisan tanpa mencari cari lagi,
"Sol besok bareng gue atau sara aja, ga bisa diandelin nih si bumi" ucap samudra yang mulai mengoceh
"Eh gue udah bener ye jemput ni anak jam setengah 7, dia beraknya kelamaan" jawab bumi mebela dirinya
Bug !
Sol memukul perut bumi, laki laki itu hanya meringis kesakitan
"Ayo sam kebarisan kita" ucap sol tak peduli dengan keadaan bumi
"Eh eh bentar sol, dasinya" ucap bumi ingin meminta sol memasangkan dasinya, memang dari dulu yang memasangkan dasi bumi adalah sol, pertemuan pertama mereka juga karena bumi meminta tolong untuk dipasangkan dasi oleh sol. Padahal bisa saja bumi minta pasangkan pada orang lain, tapi entah mengapa ia hanya mencari sosok sol untuk memasangkan dasinya, sol juga sudah mengajarinya, memberi video video tutorial memasang dasi, tapi balik lagi seperti tadi bumi ingin sol yang memasangnya entah karena bumi memang tidak bisa, atau hanya ingin sol saja.
Sol berbalik badan dan langsung dengan sigap memulai memasangkan dasi bumi, sedangkan samudra dan sara hanya menggelengkan kepala.
Ngingg
Suara mic panitia osis berbunyi berdengung ditelinga siswa, artinya kegiatan mpls akan segera dimulai, atensi sang pemegang mic tersebut teralihkan kepada dua insan yang sedang sibuk dengan urusannya masing masing
"Itu yang lagi mesra mesraan dibarisan, ini masih pagi loh, jangan pacaran dulu, kita mau mulai nih" tegur sang pemegang mic tersebut
Atensi seluruh manusia yang ada dilapangan kini juga teralihkan kepada pasangan tersebut
"Kebiasaan bumi sama sol kak, kalo belum ciuman artinya mereka masih temenan" ucap samudra berteriak didengar seluruh orang orang yang sedang berkumpul dilapangan diikuti dengan tawa mereka
"Ooh namanya bumi sama sol, waduh friendzone nih, sol jangan mau mending sama kakak aja" goda sang pemilik mic tersebut, orang yang dibicarakan hanya tersenyum saja, sedangkan siswa siswi yang dilapangan mulai berteriak seperti "cie cie" dan lain lain.
"Sudah sudah, jangan pada ribut lagi, kembali kebarisannya masing masing" ucap panitia pemegang mic tersebut, dia adalah ketua osis sma tersebut.
Sol langsung menarik tangan samudra mengajak laki laki tersebut kebarisan mereka
"Sol, thanks ya" ucap bumi sembari mengedipkan sebelah matanya
Samudra yang sudah jijik dengan sikap bumi pun langsung melempar pena yang ada disaku bajunya.
Samudra dan solana kini sudah dibarisannya masing masing, ada dua barisan perkelompok yaitu barisan perempuan dan laki laki, samudra berdiri disamping sol ia hanya ingin menjaga sol dari orang orang dikelompoknya ini. Ia juga tidak habis pikir kenapa ia dan sol harus berada dikelompok ini. Sungguh sial pikir samudra
Kini atensi seluruh orang yang ada dilapangan kembali beralih pada sekelompok siswa siswi baru yang datang terlambat, mereka dibariskan didepan para siswa siswi yang ada dilapangan."Sol itu bukannya temen lo, si bulan" ucap samudra kepada sol ketika melihat bulan ada dibarisan siswa siswi baru yang datang terlambat
"Lah kirain udah dateng dia" ucap sol terkejut melihat bulan.
Tidak lama kemudian acara demi acara dimulai, pemberian kata sambutan dari kepala sekolah yang terasa sangat lama dan membosankan sudah dilewati, kini siswa dan siswi baru barisan dibubarkan dan diarahkan menuju kelas masing.
"Woi Bulan Ranjani, kok lo telat si" teriak sara melihat bulan bubar dari barisannya sehabis diberi ceramah oleh kepala sekolah
"Gue semalem putus njir, pusing banget gue" jawab bulan dengan mood yang buruk
"Walaupun galau make up lo tetep on point yaa" kali ini sol yang berbicara
"Iya dong, siapa tau kali ini gue dapet kakel ganteng, ya ga si" ucap bulan kali ini dengan penuh semangat
"Baru juga bilang pusing karena putus, udah mau cari lagi aja lo lan" sara yang tak habis pikir dengan pola pikir sahabatnya ini
"Awas kegap osis make up lo" ucap sol mengingatkan bulan lagi
"Hm iyaa solanaaa, tapi untung sih ga ada yang ketinggalan walau gue telat" ucap bulan melihat barang barang bawaannya
"Untu...," ucap solana terpotong karena ada yang memanggilnya
"Solll" laki laki yang tak asing memanggil nama solana
"Kenapa lagi si bum?" Ya dia bumi yang datang dengan wajah paniknya
"Kayaknya waffer gue ketinggalan dirumah lo deh, pantesan mamah neriakin kita dari tadi" jelas bumi
Sol langsung menyodorkan sesuatu kebumi, ya itu adalah waffer yang harus mereka bawa, tapi ini beda bukan milik bumi, milik bumi memang tertinggal dirumah sol
"Ngga usah sol, nanti lo kena hukuman kalo lo kasih ke gue, gue tau kok lo sesayang itu ke gue" ucap bumi menolak dengan percaya diri
"Dih apaan, ini gue bawa dua dikasih dion kemaren, kalo gue cuman punya satu ngga bakal juga gue kasih ke lo kalii" jelas sol dengan jujur sedikit menyakiti hati mungiel bumi. Dion adalah salah satu mantan solana sedari smp.
"Ooh dikasih dion, jelek banget ngga si sol tuh liat bungkusnya udah lecet begini, bagusan dari gue ga si, tapi yaudahlah ya, gue terima aja" ucap bumi dengan gaya sombong tapi butuh
"Mau tuker?" Tanya solana kepada bumi
"Engga, mending lo yang punya gue aja, bagus" balas bumi
"Sama sama waffer ribet amat lu" kali ini sara yang berbicara
"Yaudah sana masuk kelas sol, kalo ada apa apa bilang ke gue, kesalahan apa yang lo buat dimasa lalu sol ampe satu kelompok sama para mantan" ucap bumi mengejek, tapi tetap saja ia khawatir, sebab beberapa dari mantannya itu ada yang sedikit berbeda
"Berisik lu, sono pergi" usir solana
![](https://img.wattpad.com/cover/317514910-288-k800663.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
FRIEND ZONE || Lee Jeno
Genç Kurgu"Rasa takut, membuat rasa yang nyata tak tersampaikan" Solana maharani dan Bumi adhiyaksa adalah dua teman karib sejak sekolah menengah pertama. Menurut bumi pertemuan solana dengan ia adalah sebuah takdir. Seperti nama mereka bumi dan solana. Solan...