Apo dan istrinya terlilit hutang, beberapa Pria menghampiri mereka untuk menagih hutang yang harus mereka bayar. namun karena mereka tidak memiliki uang, Apo sebagai suami mengorbankan dirinya demi sang istri. dia berani di pukuli habis-habisan ole...
Apo mencoba memberontak, namun kenapa pria yang ada di hadapan nya ini sangatlah kuat membuatnya susah bergerak.
"Natta!" Mile berteriak tepat di telinga kiri Apo.
seketika Apo terdiam karena tiba-tiba saja telinganya berdengung.
ngingg......!!!
kepalanya tiba-tiba pusing, rasanya ingin sekali memukul orang itu namun pandangannya juga menjadi kabur. samar-samar Apo melihat pria itu panik dan mencoba berteriak memanggil nama Natta lagi.
"hei! Natta!! kau kenapa?" Mile yang panik karena Nattanya tiba-tiba tidak merespon langsung mencoba memukul mukul pelan pipi Natta.
"jangan bercanda ini tidak lucu, stop untuk bercanda natta!!!"
Apo yang sudah di ambang kesadaran ia hampir jatuh, untung saja Mile cepat menyangga tubuh Apo agar tidak jatuh.
dengan rasa panik yang melanda Mile langsung menggendong Apo dan keluar dari kamar.
"CEPAT SIAPKAN MOBIL!!!" teriakan Mile menggelegar di penjuru lorong. Orang-orang yang di tugaskan untuk menjaga depan kamar Mile langsung memunduk hormat dan setelah itu salah satu dari mereka menghubungi supir.
Mile terlihat tergopoh gopoh berjalan menuju Lift, saat pintu lift terbuka Mile langsung menekan tombol 1 untuk turun kebawah.
sekarang ia sangat khawatir akan kondisi Natta, entah mengapa firasat buruk tiba-tiba bersarang di benaknya.
Apo yang sudah tidak tahan ia langsung menutup matanya dan tidak sadarkan diri.
Mile yang melihat itu jelas semakin panik. ia menggedor gedor lift yang lama turun.
ting.
Lift seketika terbuka.
saat lift itu terbuka banyak orang berjejer rapi di depan pintu lift.
"kalian ngapain! bubar!!" sentak Mile.
Ia sudah kalang kabut, rasa khawatir sudah mendarah daging. ia tidak mau siapapun membantunya cukup dirinya saja yang menggendong Nattanya.
Mile pun bergegas keluar dan menuju ke mobil.
*** dikehidupan yang lain.
di sebuah tepi danau terlihat beberapa manusia berparas sempurna sedang berjalan jalan santai.
Apo merasa kebingungan saat menginjakkan kakinya di tempat ini, ini adalah tempat yang sangat indah dan sangat sejuk.
hatinya begitu tenang, tidak ada gusaran sara selisah saat berada di tempat ini. tanpa sadar ia menutup matanya dan menikmati hembusan angin yang menerpa wajahnya.
"hai cucuku."
Apo seketika tersentak suara itu memang sangat lembut namun suaranya terlalu dekat.
"siapa kau." tanya Apo dengan heran.
terlihat Apo dengan pria yang ada di hadapannya sekarang ini sekilas mirip dengan nya, atau jangan-jangan memang mirip.
Apo sempat kebingungan, namun ia hanya diam karena takut sama orang yang ada di hadapannya.
"kau tidak perlu tau siapa diriku, yang jelas sekarang kamu jalani apa yang sudah di takdirkan oleh Dewa. percayalah semua ini tidak seburuk apa yang kamu fikirkan." ujarnya dengan lembut namun tersirat makna yang dalam.
Apo sempat binggung belum sempat ia bertanya Pria itu sudah berjalan ke depan dan menghilang bagaikan asap putih.
"maksudnya?"
saat dilanda kebingungan Apo merasa kepalanya seperti di pukul oleh tongkat besbol, sangat sakit hingga sakitnya membuat ia kehilangan kesadaran.
**** di rumah sakit.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"bagaimana keadaannya? kenapa kau terlihat santai!! kau tidak lihat dia belum membuka mata! cepat tangani dia." Mile terus saja berteriak memaki dokter dan Perawat di sana.
bagaimana tidak marah, Mile sudah menunggu nattanya membuka mata cukup lama ini hampir setengah hari. namun mereka mengatakan jika Natta nya tidak kenapa-napa, bahkan Natta tidak memiliki diagnosa penyakit apapun.
Dokter sudah berulang kali memeriksa bahkan sampai memakai CT Scan pun hasilnya tetap sama, yaitu nihil tidak ada penyakit apapun yang ada di tubuh pasien.
"khun tenang, khun Natta sedang beristirahat. beliau sedang di pengaruhi oleh obat bius, kemungkinan besok Khun Natta akan membuka matanya. jadi Khun Mile jangan Khawatir." bohong sang dokter. sebenarnya ia belum memberikan obat apapun ke pasiennya satu ini, memang sedari awal banyak keganjilan dari pasiennya ini, namun demi kedamaian bersama Ia mencoba berbohong sedikit berharap keluarga pasien tetap bisa terkontrol emosinya dan tidak mengganggu pasien lain yang ada di luar.
"baiklah, silahkan kalian pergi!" usir Mile.
dokter dan Perawat langsung bernafas lega dan langsung berpamitan keluar.
kembali ke Mile, dia terlihat sangat kacau matanya yang menghitam dan rambutnya yang berantakan. ini sudah beberapa kali terjadi kepadanya,- dan itu selalu bersangkutan oleh Nattanya.
padahal hanya di tinggal tidur setengah hari oleh Natta namun hal itu membangkitkan kegilaan Mile dan membuat dia kehilangan kendali.
"kemarin kau menghilang, sekarang kau tidur terlalu lama! kau maunya apa!! apa kau tidak ingin melihatku terus? apa kau tidak ingin menikah denganku, hah? apa-, apa kau tidak ingin bahagia dengan ku?" marah Mile kepada tubuh Natta yang masih terbujur kaku.
entah sampai kapan, namun ini membuat Mile gila.
TBC
belum di revisi!
lanjut gak ya?🤔
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.