Saya Ingin Resign, Pak!

18 1 0
                                    

Happy Reading

***
Hari ini adalah hari Senin, hari yang paling dibenci hampir semua orang karena hari mulai kembali bekerja setelah hari Minggu
Namun tidak untuk Aluna, ia sekarang sedang sangat senang dihari ini. Tepat susah 2 tahun ia bekerja di perusahaan, Aluna sudah memantapkan diri untuk resign dari posisinya saat ini. Masa bodoh dengan tunjangan yang ia peroleh, sudah cukup Aluna bersabar menghadapi atasannya
Ibarat kata jika meminta sesuatu tak kenal waktu, itupun dapat berubah beberapa waktu belum lagi selalu mempermasalahkan hal hal kecil, jika marah jangan tanya lagi bagaimana Aluna harus berusaha keras untuk membujuknya.

Aluna kini sedang membersihkan apartemen nya sambil bersenandung ria, senyuman tak lepas dari wajahnya

"Izinkan aku.... Untuk pertama kalinya, mengajukan resign oh pak Daniel~" Nyanyi Aluna dengan riang dan sengaja ia mengganti liriknya

"Dan akupun berharap..." Nyanyian Aluna terhenti diganti dering ponselnya

'kringg kringgg'

Aluna menatap heran ponselnya, sungguh perasaan ini baru jam 6 pagi belum saatnya bekerja namun kenapa nama bosnya terpatri di layar ponsel

'Daniel Labil'

Begitulah nama itu tertulis

Alunapun dengan malas mengangkat telepon

"Halo, selamat pagi pak"

"Aluna segera berangkat, Karena hari ini ada meeting dengan klien PT Han"

"Meeting dengan PT Han ditunda besok karena pihak sana meminta kelonggaran waktu untuk mengelola laporannya, pak"

"Bukannya saya bilang kemarin kalau kamu harus mengusahakan hari ini karna besok saya harus ke Semarang untuk rapat dengan klien disana?"

"Jadwalnya bapak ke Semarang masih lusa, hari ini masih tanggal 24 pak"

"Pokoknya saya ngga mau tau, saya mau hari ini"

"...."

Tut Tut

Telepon ditutup

Aluna menatap heran ponselnya, oke Daniel dengan segala perintah keras kepala dan tidak masuk akal nya
Ia berkali kali melihat jadwal bosnya di Memo ponselnya untuk memastikan dengan benar jadwal pak Daniel Mahesa Saputra yang "pelupa" itu

Sebenarnya tanpa ia mengecek lagi Aluna sudah tahu bahwa Bosnya itu sedang melantur, mungkin bosnya lupa untuk membalik tanggalannya

Namun apalah daya, ia hanyalah sekretaris yang paham akan sikap bosnya

Aluna menhembuskan nafasnya pelan untuk meredakan emosinya dan sesegera mungkin menghubungi PT Han mengkonfirmasikan jadwal meeting.

Setelah mendengar cacian yang sangat panjang itu, akhirnya Aluna menjelaskan dengan tegas perihal pentingnya segera melaksanakan meeting untuk pengembangan proyek. PT Han akhirnya menyetujui permintaan Aluna dan bersiap untuk menjadwalkan ulang.

Alunapun dengan lemas membuang sapu yang sedari tadi ia peluk karena takut jatuh, sungguh! Ia tak peduli lagi nasib sapu itu dan apartemennya yang masih setengah jalan dibersihkan,

"Seandainya kau tau~ ku ingin resign... Sangat ingin" teriak Aluna dengan frustasi

Meskipun begitu, Aluna tetaplah Aluna. Ia tetap profesional untuk hal yang menyangkut pekerjaannya
Iapun segera mempersiapkan diri, tak lupa ia membawa dokumen coklat keramat yang sudah ia persiapkan, Aluna memegang itu dengan erat seakan takut kehilangan.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 27, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Runaway Secretary Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang