Prolog

23 1 0
                                    

Happy Reading

#Dikantor#

"His, pokoknya hari ini kudu bisa harus bisa wajibbbb, gue udah sebel ama tu bos atu sumpahhh mo Mati aja gueeee" gerutu Aluna
Sepanjang jalan menuju ruangan bosnya sesekali membenarkan blazernya

"Secara hari ini kan gue udh niat banget nih pake setelan yang paling disuka bos, masa harus gagal lagi sih Gilak sih" Gumam Aluna ketika berjumpa cermin yang memang sengaja didesign didekat lift, memperhatikan penampilannya hari ini dengan tentu saja berkas coklat yang erat ia bawa

"Secara hari ini kan gue udh niat banget nih pake setelan yang paling disuka bos, masa harus gagal lagi sih Gilak sih" Gumam Aluna ketika berjumpa cermin yang memang sengaja didesign didekat lift, memperhatikan penampilannya hari ini dengan tentu ...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Credits: noo10 - pinterest
*Simulasi Aluna

Iapun dengan santai menaiki lift, kebetulan masih sepi sehingga ia langsung memilih lantai 10, ruang bosnya

'ting'

Bunyi lift menandakan tujuan telah sampai dan terbuka

Alunapun melangkah dengan tegas menuju ruangan bosnya, ketika sampai didepan ruang bosnya ia pun menghembus nafas, menghidup lagi  mempersiapkan diri tak lupa mengetuk pintu

'tok tok tok'

"Masuk" jawab seseorang didalam sana, bosnya

Aluna pun masuk, membuka pintu dan menutupnya kembali.
"Mohon segera ACC surat saya pakk" jeritnya sambil menyerahkan berkas coklat itu, tak  menggunakan sopan santun itulah Aluna, sudah 2 tahun bekerja di kantor ini membuat ia muak dan tekanan batin, sudah berkali kali ia mencoba untuk memantapkan diri segera resign dari kantor ini.

Sedangkan bosnya memandang berkas itu sampul menaikkan alisnya, sudah beberapa kali Aluna mengajukan berkas coklat keramat yang ingin segera ia hancurkan, hafal dengan isinya tak perlu membacanya langsung ia berkata
"Enak saja kamu! tidak akan pernah saya ACC" padahal ia selalu tegas namun kenapa wanita ini tidak mengerti juga? Tak habis pikir, memang apa yang kurang dengan fasilitas yang ditawarkan oleh perusahaan sehingga Aluna meminta Resign?

Aluna menarik nafas dalam-dalam
"Duhai Bapak Daniel Mahesa Saputra anaknya Bapak Abraham Syahendra dan Ibu Thalia Ivanka, Dengan ini Saya sebagai sekertaris bapak alias Aluna Syahira Putri memohon untuk mengundurkan diri dari pekerjaan ini" Ucapnya

Bukan Aluna jika tidak mengucapkan rentetan nama khasnya jika ia sedang marah

Bosnya, Daniel menghembuskan nafasnya mencoba bersabar menghadapi sekertarisnya, Aluna. Bagaimanapun sikapnya Aluna selalu mengerjakan semua pekerjaan dengan sangat baik dan ia juga bisa menyesuaikan tabiatnya bagaimana mungkin seorang Daniel menyia-nyiakan karyawan yang sudah klop baginya?

"Sebenarnya apa yang kurang dari fasilitas dan tunjangan yang diberikan perusahaan ke kamu?" Tanya Daniel penasaran, sungguh setelah seminggu Aluna selalu mengajukan berkas coklat keramat yang menyebalkan itu kini ia mencoba untuk menelisik alasan Aluna menggundurkan diri

Daniel berfikir, tunjangan dan fasilitas yang diberikan perusahaan kepada Aluna sudah memenuhi menurutnya

Bagaimana tidak? Apartemen dekat kantor, mobil, handphone, makanan terjamin bahkan jika Aluna tidak mau makanan kantin ia dengan bebas memilih restoran untuk memesan atau menuju kesana tentunya perusahaan memfasilitasinya, kehidupan pokok Aluna terjamin dengan gaji 2 digit, dan tunjangan-tunjangan lain yang menjamin keselamatan dan kesehatan Aluna.

"Bukan karena masalah itu, pak" ucap Aluna
"Tunjangan dan fasilitas yang saya dapatkan lebih dari cukup" lanjutnya

"Lantas? Apa alasanmu mengajukan resign? Saya ada salah?" Tanya Daniel lagi, sambil menatap intens Aluna

'iya bapak salah, masa saya disuruh kerja 24 jam non stop belum kalau ada dinas dadakan belum nebak apa yang bapak mau, saya capek loh pakkk ngerti gak? Masa ngga ngerti sih pak?' pikir Aluna yang tidak mungkin ia utarakan seperti itu

Aluna yang ditatap seperti itu sedikit kesal namun ia menatap Daniel dengan wajah datarnya

"Bukan salah bapak kok, salah saya" ucap Aluna

'salah saya dulu lamar kerja disini,pak' lanjut Aluna dihati

"Ya bagus kalau kamu tau salah, ini lihat berkas ini apa-apaan ini saya sudah bilang ke kamu ya untuk diperbaiki tapi apa yang saya lihat ini belum kamu kerjakan! Apa yang saya dapatkan!" Sentak Daniel sambil mengangkat berkas setelah itu membantingnya dimeja

"Maaf pak" cicit Aluna menundukkan kepalanya, gawat, ia lupa memperbaiki laporannya karena siapa lagi? Bosnya!

'itu juga gegara kamu kali pak, pak ya kali tadi malem, jam 12 malem lohh minta di pesenin bubur ayam mana ada bubur tengah malem pak?' batin Aluna jengkel

"Hati-hati kalau sekali lagi ulangi kesalahan, saya pecat kamu!" Ancam Daniel, sungguh ketika ia mengatakan itu ia tidak serius sama sekali tidak! Inget TIDAK PERNAH "SERIUS" UNTUK PECAT ALUNA

'hah? Beneran nih wahhh asyik' pikir Aluna

Aluna mengangkat kepalanya kembali, senyum sumringah terpancar diwajahnya

"Daripada dipecat, saya memilih resign saja pak!" Ucap Aluna polos dengan Wajah tak berdosa nya

"ALUNAA!" Sentak Daniel

Waduh gawat, Daniel mode marah.. Aluna berhenti bercanda

"Saya harus bagaimana pak? Saya segera perbaiki ya pak, saya sekalian buatkan laporan pengajuan inovasi lain, serta saya juga yang akan menegosiasikan dengan klien" ucap Aluna, oke sekarang dia harus mode serius hafal dengan sifat bosnya itu membuat ia tak bisa berkata tidak jika bosnya mode marah

Daniel menganggukkan kepalanya
"Menikahlah dengan saya" ucapnya kemudian dengan wajah serius

Jeder! Bagai petir disiang bolong

Cukup, Sudah! Kesabaran Aluna sampai disini ia tak tahan lagi

"Oh Tuhan saya ingin resign bapak, resign, bukan menikah sama bapak! Ngerti ngga sih!" Jerit Aluna

"Kamu boleh resign" ucap Daniel bagai angin segar bagi Aluna

"Serius nih pak?" Tanya Aluna dengan senyum sumringah

"Saya serius, tapi kamu menikah dengan saya" Jawab Daniel menatap Aluna

"DANIEL MAHESA SAPUTRA!!!!!" Teriak Aluna menggelegar

Daniel terkekeh

*****

MINI STORY

*Tidak ada hubungan dengan cerita utama

"Menikahlah dengan saya" Ucap Daniel dengan serius

"Duhai Bapak Daniel Mahesa Saputra, kalau saya menikah dengan bapak judul nya karya penulis bukan Runaway Secretary dong pakk tapi wedding with Secretary!" Protes Aluna

"Terserah saya, saya bosnya disini! Kamu tidak boleh mengatur saya! Bagi saya, Aluna Syahira Putri adalah punya saya, milik saya tidak ada penolakan dan tidak ada satupun orang lain yang boleh memilikinya termasuk penulis!" Tegas Daniel

"Duhai penulis, saya ngga ikut ikutan loh ya, itu pak Daniel yang bilang bukan saya" Adu Aluna sambil menunjuk Daniel

"Kalau ikut saya kabur gimana, Aluna?" Tawar penulis

"Wah, Asyik! Mau! Ayokk ikut!" Ucap Aluna dengan ceria menggandeng penulis dan lari

"ALUNA SYAHIRA PUTRI!!" Teriak Daniel mengejar

Waduh gawat! Cepetan kaburnya~

Runaway Secretary Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang