Matahari pagi ini bersinar cerah, burung burung pun ikut bersinar mawarnai pagi ku.
Pagi ini aku ngerasa pusing,gak enak badan. Tapi aku memutuskan untuk tetap bersekolah. Setelah selesai bersiap siap aku pun segera berangkat kesekolah.
Disekolah aku duduk ditempat dudukku, namun tiba tiba saja aku merasa pusing dan lemas,terus lama kelamaan pandangan mataku mulai menghitam
---
"Aku dimana?" Aku bertanya didalam hati.
"Syukurlah,kamu udah sadar dy"kata seorang laki laki.
"Dhavin?!!!" Aku kaget melihatnya,Dhavin adalah temanku,bukan cuma sekedar teman,dia juga bukan teman biasa,kita lebih dari teman,tapi gak pacaran. Selama ini dia pindah ke luar negeri,karena sang ayah punya urusan penting.
"Iya ini aku Dhavin,serius nih ya dy, aku kangen banget sama kamu".
"Ya ampun! Dhavin aku juga kangen banget sama kamu".
refleks aku memeluk DhavinGak seperti biasa,aku merasa nyaman di pelukan Dhavin,pelukan yang hangat,pelukan yang bisa menenangkan setiap orang yang memeluknya ,termasuk aku.
"Aku udah dengar semua tentang kamu,ternyata kamu itu adalah seorang perempuan yang kuat, kamu gak pernah mau nunjukin kesedihan kamu didepan orang yang kamu sayang,kamu hanya menampilkan senyum manismu saja,itu yang aku rindu dari kamu dy" . Dhavin pun mengusap usap rambut ku. Aku mulai mengantuk sepertinya,karena perbuatannya ini
~*~*~*~
Aldo POV
aku melihatnya. Aku melihat audy berpelukan dengan laki laki lain.
Aku merasakannya. Aku merasakan perasaan audy waktu itu.
Aku menyesal!!! Aku menyesal karena telah menyianyiakan perempuan baik seperti dia.Aku memang tidak pantas untuk mu.
Aku memang tidak baik untuk mu.
Aku memang jahat. Aku telah membuat perempuan baik sepertimu menangis, aku bisa mengerti kenapa kamu kecewa dan marah kepadaku.Tuhan,terima kasih telah mempertemukan aku dengan Audy,walaupun hanya dengan waktu yang singkat. Tapi karena waktu yang singkat itu lah aku belajar banyak dari dia. Tuhan tolong jaga perempuan baik seperti dia, aku mohon.
---
"Audy?" Dhavin tiba tiba mendekat kearah ku.
"I-iya? Apa vin?" Aku heran kenapa Dhavin jadi seperti ini?
"Kamu tau gak?" Ucap Dhavin. Dan bibirnya pun didekat kan ke bibirku. Jarak antara bibir kami berdua tidak sampai 15 cm. Dan Dhavin pun semakin mendekat
"Dhavin?" Aku memanggilnya,aku melihat Dhavin terpejam sambil menikmati setiap senti kedekatan bibir kami berdua.
"Iya?" Jawabnya, dan tiba tiba aku melihat aldo sedang melihat kita berdua,aku ingin membuat aldo cemburu. kebetulan Dhavin ingin menciumku . Pas banget ,pikirku.
Dan aku pun mendaratkan bibir ku pada bibir Dhavin. Dhavin sedikit terkejut, Tetapi ia menikmatinya. Bibirnya pun terus bergerak di bibirku. Tetapi aku tak meresponnya,setelah berapa lama kami berciuman aku melihat aldo pergi menjauh, aku sangat puas melihatnya.
Lalu aku melanjutkan ciuman ini. Aku pun segera meresponnya, ku lumat bibirnya, dari bibir bagian atas sampai bawah. Aku ingin segera menyudahi ciuman ini, Tetapi Dhavin tetap saja menggoda ku. Dan aku pun melepas ciumannya.
"Payah!" Ucapnya meledek.
"Apa sih, kamu yang mau juga!" Kata ku kesal,sebenarnya aku suka ciuman ini,dan ini adalah ciuman pertamaku.

KAMU SEDANG MEMBACA
I think i fall in love with you
Teen Fictionsetiap kali aku melihat senyumannya aku merasa seperti seorang gadis paling bahagia di dunia ini. Dan setiap kali aku berada dekat dengannya aku selalu merasa nyaman dan aku merasa aku jatuh cinta kepada dia yang telah mengubah dunia ku...