Part 1

2.4K 239 38
                                    

“Aku sudah dibandara”

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Aku sudah dibandara”

Papa sudah mengirimkan sopir untuk menjemput mu”

Setelah satu tahun mengenyam ilmu diluar negeri, Inggris tepatnya, Gulf kembali ke tanah air hari ini. Ia memutuskan untuk menghabiskan liburan semesternya bersama papa dan juga adik perempuannya, Gwen.

Hidupnya sebagai pria berumur 20 tahunnya, bisa dibilang sangat-sangat baik. Ia memiliki Papa dan adik yang begitu sayang kepadanya. Tapi Gulf kehilangan sosok mamanya beberapa tahun lalu. Mamanya meninggalkan mereka karena sakit kanker yang dideritanya.

Awal itu terjadi, semua berjalan terasa begitu berat. Gulf harus mengambil alih tugas mamanya untuk mengurus rumah dan menjaga sang adik. Ia juga harus bersikap tegar agar papa dan adiknya juga dapat bangkit kembali. Dan untungnya masa kelam mereka akhirnya terlewati sehingga Gulf bisa melepaskan keluarga untuk berangkat kuliah ke Inggris.

“Hi Phi Gulf” Seorang gadis remaja mengangkat kelima jarinya untuk mengajak hi-five.

TOS!

“Papa tidak bilang kalau kau ikut menjemput..” Gulf merangkul Gwen dan mengacak-acak rambutnya.

“Hentikan. Kau merusak rambut ku” Seru Gwen sembari berusaha melepaskan pelukan Gulf dengan mendorongnya menjauh.

Gulf dan Gwen sangat dekat, mungkin karena umur mereka yang hanya terpaut 2 tahun saja. Bahkan sering jalan bersama, banyak yang mengira jika mereka adalah pasangan kekasih ataupun pernah ada yang mengira jika mereka adalah saudara kembar.

Sepanjang perjalanan, Gulf sibuk melemparkan pandangannya ke jalanan sembari telinganya mendengar celotehan adiknya yang super cerewet itu. Satu tahun kepergiannya tak banyak merubah apapun. Jalanan masih tetap sama seperti sebelumnya. Bahkan tempat jajanan favorite-nya masih ada. Mungkin itu akan dimasukannya kedalam list tempat yang akan dikunjunginya nanti sebelum harus kembali ke Inggris.

“Aku tidak akan menyusul mu ke Inggris”

“Kenapa?”

“Aku mau ke Paris. Aku sudah memutuskan untuk mengambil jurusan fashion”

“Bukankah minggu lalu kau bilang mau mengambil jurusan arsitek?”

Gwen menggelengkan kepala, “No.. No.. No.. Aku sudah memutuskan. Aku ingin menjadi designer

Gulf mendengus pada dirinya sendiri akibat melihat tingkah adiknya itu yang selalu mengubah-ubah jurusan yang akan ia ambil. Padahal masih tinggal beberapa bulan lagi Gwen harus mendaftarkan kuliahnya. Namun lihat saja, adiknya itu masih labil dengan pilihannya

Kemampuan dan selera Gwen pada bidang fashion memang sangat bagus. Tapi kepintaran pada otaknya pun membuat Gulf yakin jika Gwen bisa lebih dari itu. Awalnya Gulf sudah sangat senang saat adiknya bilang ingin mengambil jurusan kedokteran. Yang pada akhirnya, pilihan Gwen terus menerus berubah tiap beberapa bulan sekali.

MG- Cinderella PrinceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang