Part 3

1.1K 199 28
                                    

“Kenapa Gulf tidak mengangkat teleponnya?”

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kenapa Gulf tidak mengangkat teleponnya?”

Sudah menjelang dini hari, Gulf masih belum kembali ke rumah dan jelas itu membuat papa risau. Meskipun sudah bukan anak kecil lagi, tapi pasti hampir semua orang tua didunia ini akan tetap mencemaskan anak mereka. Seperti yang sedang dirasakan oleh Papa Gulf sekarang ini.

“Apa yang sedang kau lakukan?” Maria terbangun dan mendapati suaminya tidak ada disampingnnya. Mencoba mencari, akhirnya ia menemukan suaminya sedang duduk diruang tengah dan terlihat sedang menghubungi seseorang melalui ponselnya.

“Aku sedang menunggu Gulf”

“Gulf sudah bukan anak kecil lagi, sayang. Jangan khawatir terlalu berlebihan”

“Tetap saja dia adalah seorang anak kecil bagi ku sampai kapanpun”

“Tapi kau juga tau kan jika sekarang anak mu bukan hanya Gulf dan Gwen saja” Maria beringsut duduk disebelah suaminya.

“Tentu saja”

“Lalu kapan kau bisa memberikannya salah satu jabatan diperusahaan mu?”

Mendengus pelan. “Akan lebih baik jika Max melanjutkan sekolahnya dulu”

Sebagai pimpinan, mungkin mudah saja bagi Papa Gulf untuk memasukan Max kedalam perusahaannya. Tapi itu tentunya tidak akan adil bagi karyawan yang lain.

Lagipula, ia setidaknya membutuhkan seseorang yang berpendidikan dan bertanggung jawab untuk bekerja diperusahaannya. Dan inipun berlaku juga untuk Gulf.

“Kau adalah pemilik perusahaan, tanpa pendidikan tinggi pun harusnya tidak masalah bukan?”

“Aku hanya memikirkan yang terbaik untuk Max. Aku juga sudah meminta Gulf untuk membantunya. Mungkin Max bisa masuk ke kampus yang sama dengan Gwen. Tinggal Max yang menentukan jurusan apa yang ia inginkan”

Maria mengetatkan rahangnya. Ia sedikit kesal karena suaminya itu tidak mau membantunya. Yang Maria tau adalah percuma saja meminta Mark untuk melanjutkan sekolahnya. Anak semata wayangnya itu sama sekali tidak berminat untuk belajar.

Apa gunanya aku menikah dengannya jika ia tidak bisa menolong untuk hal kecil seperti ini?” Oceh Maria dalam hatinya.

Maria menikahi Papa Gulf, tentu saja bukan karena cinta. Pernikahan itu terjadi hanya karena silau akan kekayaan yang Papa Gulf miliki. Seorang pengusaha yang sukses mendirikan perusahaan yang mendistribusikan bermacam merk makanan dan laku terjual hingga ke mancanegara.

Harusnya, Max bisa dengan mudah masuk dan bekerja disana. Atau jika perlu, Maria ingin Max menjadi penerus disana. Tapi ada satu hal yang harus ia lewati sebelum berhasil sampai kesana yaitu Gulf Kanawut, putra tirinya. Putra yang selalu dibanggakan oleh suaminya itu, putra yang mungkin akan mewarisi semua kekayaan dari keluarga Traipipattanapong.

MG- Cinderella PrinceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang