Part 9

815 155 16
                                    

“Kenapa kau bisa bekerja disini?”

“Lepaskan aku!” Gulf menepis tangan Mew yang menggapai lengannya berusaha untuk menahannya pergi. Sedari tadi tak henti-hentinya Mew mengikuti setiap langkah kakinya melenggang keluar dari restoran.

“Tunggu dulu, Gulf. Ceritakan kepada ku apa yang sudah terjadi?”

Mew yakin ada yang tidak beres dengan kehidupan Gulf. Sebelumnya, Gulf yang ia tau adalah anak dari keluarga yang berkecukupan. Terlihat dari bagaimana hidupnya yang ia pamerkan di media sosialnya selama ini.

Tapi apa yang membuatnya harus bekerja sebagai seorang pelayan seperti sekarang ini?

“Aku berterima kasih karena kau sudah membantu ku. Tapi kau bukan siapa-siapa ku. Kenapa aku harus repot menjelaskan semuanya kepada mu?”

“Bukan begitu. Aku hanya..”

“Tinggalkan aku sendiri” Gulf menatap tajam ke arah Mew dan sungguh serius dengan ucapannya.

“Kau tau sudah berapa lama aku mencari keberadaan mu?”

“Aku tidak peduli. Kau dan aku tidak ada hubungan apapun. Untuk apa kau mencari ku?”

“Apa kau masih harus bertanya?”

“Tidak. Karena itu memang tidak perlu”

Segera dengan kondisi hati yang tidak baik, Gulf memutuskan untuk segera pergi dari sana. Ia kembali kehilangan pekerjaannya. Ia tidak lagi memiliki muka untuk bekerja disana setelah semua keributan yang sudah terjadi hari ini.

Kini, ia harus kembali memulai semuanya dari awal lagi. Gulf harus segera menemukan pekerjaan pengganti.

“Tunggu, Gulf. Biarkan aku mengantarkan mu pulang”

“Lepaskan!” Lagi-lagi Gulf harus mengerahkan sisa tenaganya untuk menepis tangan Mew.

“Biarkan aku mengantarkan mu pulang”

"Kenapa kau begitu keras kepala?! Aku sudah bilang aku tidak mau"

Tiba-tiba sebuah motor Ducati hitam berhenti dihadapan mereka. Seorang pria berjaket kulit turun dan melepaskan helm yang sedang dikenakannya, yang ternyata adalah Zack.

“Apa yang terjadi? Siapa dia?” Zack menarik Gulf kearahnya, melepaskannya dari genggaman Mew dan menatap garang yang tersirat akan rasa benci.

“Siapa kau? Ini antara aku dan Gulf. Tidak ada urusannya dengan mu” Mew kembali berusaha merebut Gulf yang disembunyikan Zack dibalik bahu bidangnya. Namun usahanya ternyata gagal.

“Urusan Gulf adalah urusan ku juga. Lagipula sudah sangat jelas jika Gulf tdak ingin ikut dengan mu”

Mew sadar akan pandangan yang tidak mengenakan dari Zack. Entah kenapa, Mew yakin jika pria ini juga menaruh hati terhadap Gulf dan itu membuat Mew tidak senang. Ia tidak suka saat mengetahui jika ada orang lain yang mendekati Gulf-nya.

Iya, Gulf-nya. Pria yang harus menjadi miliknya.

“Sudahlah, Zack. Lebih baik kita pulang”

Mendengar permintaan Gulf, Zack segera melepaskan jaket kulitnya dan mengenakan itu ke tubuh Gulf yang menerimanya dengan suka rela. Perlakuan Zack terhadap Gulf semakin membuat hati Mew memanas, Ia tidak bisa menerima itu.

“Gulf, kenapa kau membenci ku? Bukankah kita baik-baik saja sebelum ini” Tanpa pantang menyerah, Mew kembali mendekati Gulf yang sudah duduk diatas motor Zack.

Tak menjawab, Gulf memusatkan pandangannya lurus kedepan.

“Pegangan, Gulf” Zack menarik jemari tangan Gulf dan melingkarkan ke pinggangnya.

MG- Cinderella PrinceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang