III

70 15 3
                                    

"!!!"

(Boboiboy Elemental : "Ah! Sial wajah (Name) terlalu manis.")

"Kamu lulus..." (Halilintar)

//SYUT//

Berbalik badan sambil menyerahkan sekotak bekal.

"Sisanya makan sendiri" (Solar)

"Eh? Asyiik!"

Tapi kenapa?

"Eh? Bekal kalian mana?"

"Ah! Kantinnya terlalu ramai..." Jawab mereka serempak.

"Eh? (Name) mau ke mana?" (Gempa)

"Tunggu sebentar!" Ujarku seraya turun menyusuri tangga dan berlari menuju kantin dan masuk ke dalam antrian.

//DRAP//

Pov. Boboiboy Solar

"Pergi kemana anak itu?" (Halilintar)
"Mungkinkah ke kantin?" (Thorn)
"Sebaiknya kita juga ikut menyusulnya, Aku takut terjadi hal yang tidak diinginkan terjadi." (Gempa)
"Saran Gempa ada benarnya juga." (Taufan)
"Hmm..." (Ice)
"Baiklah ayo kita cari ke kantin!" (Blaze)

Kini kami bertujuh berlari pergi menyusul (Name) yang sedang berada dikantin.

"Eh? Itu (Name) kan?" Tunjuk (Thorn) yang mengarah ke dalam antrian yang sesak.

Kami semua melihat arah yang ditunjukan oleh Thorn, dan benar saja (Name) sedang berusaha keluar dari antrian yang sesak itu.

"Apakah dia baik-baik saja?" Ujarku sambil berjalan menuju tempat antrian untuk menyelamatkan (Name) yang baru saja keluar dari antrian dan terjatuh ke lantai akibat terdorong oleh para siswa yang sedang sibuk berburu roti di kantin.

"I... ini, Solar..." Ujarnya sambil menggenggam satu kantong plastik penuh berisi makanan.

"Eh? Roti?" Gumamku

"Sepertinya Kalian jadi telat ke kantin karena menemuiku dulu. Kalian belum sempat makan, kan? Jadi Aku membelikan ini untuk kalian bertujuh." Ucapnya sambil menyerahkan satu kantong plastik penuh roti itu kepadaku.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 03, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Pacarku yang polosTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang