MQa -Miskin or Missqueen? 02-

59 18 1
                                    

•••💸•••
-happy reading-
•••💸•••

Gubrak

"Sshh, bangsat pasti gue ketiduran di sofa makanya jatuh..." Racau seorang gadis yang baru saja terjatuh dari kasurnya seraya mengusap pinggang muluznya yang terantuk lantai.

"Eh kaya ada yang aneh..." Gumam gadis itu sambil menajamkan penglihatannya di sekeliling ruangan.

Rumah yang setara dengan gubuk, itulah penilaiannya sekarang.

"Njir, ini rumah siapa? Se miskin-miskinnya gue dulu, rumah gue masih bagus ye. Walaupun rumah warisan sih..." Gumam gadis itu lagi setelah memperhatikan rumah yang ia tempati sekarang.

Gadis itu Mettha Cahyani, berpikir sebentar, sebelum akhirnya ada sebuah suara datang dari arah pintu.

"K-kak, bangun. Udah waktunya sekolah." Seru suara itu, terdengar hangat dan penuh ketakutan.

Mettha melotot, seingatnya dia tak punya adik, apalagi ia tak tau sedang di rumah siapa.

Takut dikira gila, maka Mettha pun akting pura-pura tau, "Iyaa, dek."

Sempat hening sebentar, lalu, "Hah? Eh, O-oke."

Mettha tak lagi fokus dengan suara itu, saat ini fokusnya sedang tertuju kepada cermin di dekat Mettha, ia berdiri lalu..

"Wahh sapa ini cakep banget, halo nama lo si---."

Sedetik kemudian Mettha tersadar.

"Goblok ini cermin, berarti di depan gue tu ya muka gue. Cis dulu yang gobloknya ngalir seperti pipa ruciko." Umpat Mettha kesal.

Mettha akhirnya tersadar bahwa ia bertransmigrasi seperti di novel-novel.

"Hmm, biasanya kalau transmigrasi jadi gembel atau rakyat jelata dapet sistem. Sekarang sistem gue mana ya?"

Hening.

"Uhuyy, sistemm, where are you."

Krik krik, suara jangkrik berbunyi.

"Sistemmm, lo sembunyi ya?"

Cit cit cit, suara tikus di belakang Mettha.

"AAAAAAKKKK, ADA TIKUS. ADEEK HELEP MEEE." Jerit Mettha seraya menaiki kasur, lalu menaiki jendela dan berakhir di atas lemari. Kekuatan memanjat Mettha akan datang di saat urgent saja.

Anak laki-laki yang tadi dipanggil adek oleh Mettha pun muncul dengan kepala yang ditundukkan.

"Mana tikusnya?" Tanyanya pelan.

"I-itu, di depan kamu!!" Ucap Mettha ngegas karena takut.

Setelah diberi tau, Adik pemilik tubuh Mettha, dengan kita singkat menjadi adik Mettha langsung mengambil tikus itu dengan sarung tangan-yang-entah-darimana-datangnya-ia lalu membuang tikus itu jauh ke rumah tetangga yang menyebalkan.

Hikmahnya adalah, jangan jadi tetangga yang menyebalkan supaya tidak dikasi tikus.

"Alhamdulillah ternyata tubuh ini punya adik berbakti." Ucap Mettha dengan kelegaan di dadanya.

Mettha lalu berjalan turun dan membuka lemari.

"WAWW." Teriak Mettha saat ia melihat beberapa baju, aksesoris dan koleksi tas dari brand Gucci, Chanel, Burberry, Dior, Prada, dan H&M.

Meneguk ludahnya Mettha memegang harta karun berupa baju Gucci itu. Tangannya bergetar karena seumur hidupnya dulu ia tak pernah memegang barang mevvah seperti ini.

Missqueen again? (HIATUS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang