Chapter 1 : Teringat Masa Lalu

73.9K 462 19
                                    

Aku repost cerita Forever Love versi revisi. Banyak dirombak ceritanya. Nama anaknya Kiran dan Athan pun aku ubah jadi nama Ken. Untuk jalan ceritanya masih sama. Dan untuk visual Athan dan Kiran aku pakai jungkook BTS dan Eunha Gfriend. Kalau kalian kurang suka, bisa bayangkan dengan visual kalian masing- masing. Kritik dan saran membangun terbuka untuk cerita ini. Selamat membaca >_<

Chapter 1

"Aku menginginkanmu seutuhnya, selamanya. Kamu dan aku, setiap hari."- The Notebook, Nicholas Sparks

Kiran menatap layar ponselnya dengan wajah berseri-seri. Setelah menunggu hampir dua minggu lamanya, akhirnya Kiran bisa tersenyum lega saat sebuah email masuk dari Perusahaan yang dilamarnya memberitahukan bahwa Kiran diterima di perusahaan tersebut, mengisi posisi sebagai sekretaris Direktur Marketing. Dan Mulai lusa perempuan cantik bermata indah itu mulai bekerja di perusahaan tersebut.

"Bunda! " panggil suara dari arah belakang. Di sana , berdiri seorang anak kecil laki-laki berumur empat tahun. Wajahnya yang tampan menyunggingkan senyum secerah Matahari pagi. Di tangannya terdapat sekotak krayon untuk mewarnai. Kiran tersenyum melihat Ken yang antusias mencari krayon karena mulai besok Ken akan masuk ke Taman Kanak-Kanak. Hari ini ia memang sengaja mengajak Ken untuk membeli perlengkapan sekolahnya. Mulai dari alat-alat tulis, tas dan juga sepatu.

"Ken nggak mau beli yang lebih banyak isinya?" tawar Kiran melihat anak semata wayangnya itu lebih memilih krayon dengan isi sedikit.

Ken menggeleng,"Bunda belum kelja, Ken beli yang kecil aja," jawab Ken dengan aksen cedalnya. Kiran tersenyum lembut seraya membelai rambut Ken. Seharusnya ia bangga memiliki anak pengertian seperti Ken, akan tetapi disatu sisi terkadang Kiran merasa miris karena untuk anak seusia Ken, perkembangan Ken dalam menilai sesuatu lebih terlihat seperti bukan pemikiran untuk anak seumurannya . Hidup hanya berdua di kota besar membuat Kiran harus pintar-pintar menyisihkan uang untuk biaya sekolah Ken. Menjadi seorang single parents bukanlah keinginannya. Tetapi sebisa mungkin Kiran akan memenuhi segala kebutuhan anak semata wayangnya.

Kiran berjongkok, menyamaratakan tingginya dengan Ken,"Ken nggak perlu khawatir, sayang. Mulai lusa Bunda sudah bekerja lagi. Jadi sekarang kita beli perlengkapan sekolah yang Ken mau. Oke?"

Ken menggangguk senang, wajahnya terlihat sangat bahagia mendengar bahwa Bundanya akan bekerja lagi."Benel Bunda? Ken boleh beli yang Ken mau? tas Thomas boleh, Nda?" tanya Ken memastikan.

"Boleh, sayang," jawab Kiran kemudian.

"Kotak pensil Thomas?"

"Boleh, Sayang."

"Sepatu Thomas?"

Kiran tergelak lucu karena Ken yang masih saja terus menanyakan apakah ia boleh membeli barang tersebut atau tidak. Ken sepertinya masih khawatir dengan keadaan finansial mereka. "Boleh , sayang. Kita beli semua yang Ken mau. Yuk!" Kiran menggandeng tangan mungil Ken menuju rak sepatu. Khusus untuk hari ini, Kiran akan mengikuti semua keinginan Ken. Tabungannya masih cukup kalau hanya untuk membeli peralatan sekolah anaknya.

Sejam kemudian keduanya selesai berbelanja semua keperluan Ken. Kiran mengajak Ken untuk makan siang terlebih dahulu sebelum mereka pulang ke rumah. Hari ini Kiran tidak sempat memasak, jadi dia memilih makan siang dengan menu ayam crispy sesuai permintaan putra tampannya. "Mau pakai saos cabai nggak, sayang?" tanya Kiran setelah makanan mereka datang.

Ken menggeleng,"Nggak mau, Nda. Saos tomat aja," jawab Ken sambil mencuil sedikit ayam krispi di hadapannya. Anaknya itu memang suka sekali dengan ayam krispi. Terkadang Kiran suka membuatnya di rumah jika sedang tidak repot.

"Besok Ken belangkatnya diantal Bunda?" tanya Ken memastikan.

"Iya. Hari pertama Ken Bunda temani, tapi besoknya Ken berangkat bareng tante Kikan, yah? Bunda harus kerja soalnya. Nggak apa-apa kan, Sayang?"

Forever Love ( Selamanya Cinta )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang