Chapter 3 : Kembalinya Masa Lalu

23.6K 330 10
                                    


"Eh Yerin, duduk sini, Yer," ajak Melan menepuk kursi kosong di sebelahnya.

Yerin tersenyum senang, kemuddian duduk tepat di hadapan Kiran,"Terimakasih, mbak Melan," ucapnya.

"Sama-sama. Oh iya, kenalin. Ini Kiran, ddia sekretaris barunya pak Jimi," ucap Melan memperkenalkan Kiran. Kiran tersenyum ramah lalu mengulurkan tangannya.

"Kiran," ucapnya.

"Yerin," ucap Yerin menjabat tangan Kiran,"Semoga betah Kerja disini."

"Sepertinya betah, apalagi punya teman kayak mbak Melan dan Mbak Yeri," ucap Kiran tersenyum senang.

"Ah kamu bisa aja deh, Kiran. Oh iya kamu tinggal dimana?" tanya Yerin kemuddian.

"Di jalan Bougenvil Raya 2, Mbak. Mbak sendiri?"

"Oh itu deket dengan rumahku, aku ngekost di Bougenvil Raya 1. Bisa berangkat bareng dong? Kamu naik apa kalau kerja?"

"Aku ngojol , Mbak. Nggak punya kendaraan soalnya."

"Bareng aku aja, aku bawa motor," ajak Yerin antusdias. Akhirnya gadis berambut panjang itu bisa punya teman pulang kerja yang searah dengannya.

"Boleh, Mbak. Kalau Mbak Melan sendiri tinggal dimana?" tanya Kiran.

"Aku mah deket sini, Ran. Tinggal jalan kaki lima menit juga sampai." Jawab Melan.

"Mbak Melan punya apartement di sekitaran sini, Ran. Banyak duit ddia mah," celetuk Yerin.

"Hush... apart punya bokap itu. Bukan punya aku," elak Melan cepat.

"Gitu tuh Ran, mbak Melan. Suka merendah," ucap Yerin seraya meminum Jus jeruknya. Kiran hanya tersenyum menanggapi. Semoga saja dia betah bekerja di perusahaan ini. Apalagi ada Yerin dan juga Melan yang sudah menjadi temannya.

***

"Nda,,," Panggil Ken pelan. Anak itu menghampiri Kiran yang sedang sibuk berkutat dengan Laptopnya.Kiran hanya mengenakan kaos besar dengan celana pendek yang juga tertutup oleh kaos besarnya. Kebdiasaan Kiran bila sedang dirumah. Rambutnya diikat asal membuat dirinya terlihat sexy.

"Iya,Sayang.Kenapa? " Tanya Kiran memutar tubuhnya menghadap Ken.

"Besok, Nda nungguin Ken sekolah, nggak?" Ken kembali menanyakan hal yang sama yang tadi pagi ddia lontarkan. Sebelum berangkat kerja tadi pagi, entah kenapa Ken ingin Kiran yang menemaninya sekolah. Padahal bdiasanya Ken tidak pernah merengek seperti tadi pagi. Bahkan sebelumnya dengan bangganya ddia mengatakan pada Kiran, bahwa ddia bisa berangkat sekolah sendiri.

Kiran menatap Ken lembut,"Nggak bisa ,Sayang.Bunda kan mesti kerja.vKen kan anak pintar dan berani.Kemarin sdiapa yang bilang bisa berangkat sekolah sendiri yah?" goda Kiran mengerling lucu pada anaknya.

Ken diam sejenak, " Coba ada ayah yah,Nda. Bunda nggak pellu kelja lagi. Kapan sih ,Nda ayah Ken pulang dali lual negeli? "Tanyanya polos. Memandang Kiran penuh tanya.

Kiran tersenyum pedih menatap anaknya. Matanya mulai berkaca-kaca. Sampai kapan dia harus berbohong terhadap Ken tentang ayahnya? Sampai kapan Dia harus melihat tatapan sedih anaknya bila membicarakan sang ayah.Tapi Kiran tidak bisa berbuat apa-apa,hanya itu lah cara satu-satunya agar Ken bisa merasakan bahwa dia masih memiliki seorang ayah. Walaupun semua itu hanya sebuah kebohongan. Semua kado dan hadiah yang diterima Ken atas nama ayahnya, hanyalah sebuah rekayasa semata. Namun Kiran berjanji dalam hati ,semua kebohongan itu akan berakhir saat Ken sudah dewasa dan mengerti keadaannya.

"Ayah pasti pulang kok ,Sayang.Tapi belum tau kapan,Nanti yah kita Tanya kalo ayah ngirim surat lagi buat Ken, oke Sayang?" "Memang kita nggak bisa telpon ayah yah, Nda? Kan sekalang sudah ada HP?" tanya Ken lagi.

Forever Love ( Selamanya Cinta )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang