"Sore,Pak," sapa Kiran gugup. Lalu secepat kilat membenarkan posisi majalah yang terbalik ditangannya.
"Kamu belum jawab pertanyaan saya," komentar Athan yang masih ingin menjahili Kiran. Entah kenapa Athan merasa perempuan di sampingnya ini menyembunyikan sesuatu tentang dirinya. Tapi Athan tidak bisa menanyakan kembali pada Kiran, karena sebelumnya perempuan cantik itu mengatakan bahwa ia hanya salah mengenali orang. Apalagi Athan pun tak memiliki bukti apa-apa mengenai hubungan mereka di masa lalu. Apakah keduanya memiliki hubungan, atau hanya sekedar kenalan saja.
"Maaf, pak. Pertanyaan yang mana,yah?" tanya Kiran pura-pura bodoh. Ia tau laki-laki di sampingnya ini sedang menggodanya. Jadi Kiran lebih memilih menjadi orang bodoh saja, daripada ia mempermalukan dirinya sendiri karena menjawab pertanyaan Athan.
Athan tersenyum geli melihat tingkah Kiran yang berpura-pura bodoh di hadapannya."Lupakan,"ucapnya kemudian. "Kamu sedang apa? Menunggu jemputan?"
Kiran mengangguk,"Iya, Pak. Saya sedang menunggu jemputan.
"Siapa? Pacar kamu?" tanya Athan penasaran. Melirik Kiran yang pura-pura sibuk dengan majalah di tangannya yang posisinya sudah perempuan itu perbaiki.
"Bukan, Pak. Ojol."
"Di luar hujan. Kamu yakin ada Ojol yang mau terima orderan kamu?" tanya Athan sambil membalik majalah otomotif yang baru saja diambilnya di rak buku di samping sofa tempatnya duduk. Lobi kantor mereka cukup lengkap dengan fasilitas majalah terbaru yang disediakan perusahaan, khusus bagi tamu atau pengunjung yang menunggu di lobi .
"Bisa pakai taksi online kalau orderan saya direject, Pak," sahut Kiran yang kini terlihat khawatir karena orderan keduanya kembali dicancel. Jika Kiran melakukan orderan kembali. Maka ia harus mempersiapkan diri akun Ojolnya akan terblokir untuk sementara waktu. Kiran tidak ingin itu terjadi. Ia sangat membutuhkan jasa Ojol setiap harinya. Andai saja tadi Yerin dan ia bisa pulang bersama. Mungkin Kiran tidak akan bingung seperti saat ini.
" Sudah sore. Saya duluan, yah," ucap Athan yang tiba-tiba berdiri dari duduknya. Laki-laki itu meletakkan kembali majalah yang dibacanya ke tempat semula.
" Iya, Pak. Hati-hati di jalan," sahut Kiran memerhatikan Athan yang berjalan menuju basement kantor, dimana parkiran mobil berada.
Setelah kepergian Athan, Kiran bergegas keluar dari kantor menuju halte bis berada. Sepertinya memilih bis adalah pilihan terakhirnya. Ia tidak ingin terlambat pulang karena Ken pasti sedang menunggunya di rumah. Berbekal payung lipat milik kantor yang dipinjamnya pada security kantor, Kiran nekat memilih pulang ke rumah saat itu juga. Bi Imah dan Ken sudah menunggunya di rumah.
Baru saja Kiran berjalan di pelataran kantor, tiba-tiba saja sebuah mobil SUV putih berhenti di hadapannya. Kiran terhenti sejenak menatap bingung mobil mewah tersebut. Jendela kaca mobil terbuka dan wajah Kiran kembali memucat saat melihat siapa pemilik mobil tersebut.
"Ayo masuk!" perintah Athan.
"Te-terimakasih, Pak. Saya sudah pesan taksi online, Pak," tolak Kiran halus. Menerima tumpangan laki-laki di hadapannya sama dengan mencari mati.
Athan melirik sekitar pelataran parkir. Tidak ada mobil lain yang terlihat selain mobilnya. Ia tau bahwa Kiran tidak ingin menerima tawarannya. Semakin perempuan cantik itu menolaknya, entah kenapa Athan semakin penasaran padanya. Baru kali ini ada seorang perempuan yang menolak pesonanya. Bukan bermaksud sombong, tapi semua orang tau bahwa ia memiliki ketampanan yang tidak bisa diabaikan begitu saja. Bahkan jika ia mau, Athan bisa saja menjadi seorang artis. Sudah berapa banyak agensi yang ditolaknya. Bahkan Athan tidak bisa menghitungnya saking banyaknya.
![](https://img.wattpad.com/cover/4295549-288-k884038.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Forever Love ( Selamanya Cinta )
RomansaKetika masa lalu itu datang kembali, hidup Kiran yang semula tenang menjadi berantakan. Pertemuannya dengan sang Mantan kekasih membuat Kiran selalu resah. Namun yang paling membuat dirinya sakit adalah laki-laki itu tidak mengingatnya sama sekali...