⏳RTL : 17

2.9K 325 17
                                    

Junkyu dan Haruto kini berada dikediaman keluarga Junkyu yang dulu.Saat mereka datang kerumah sakit, pihak disana mengatakan jika beberapa saat yang lalu Kakak Junkyu sudah keluar dari rumah sakit karena memaksa dipulangkan.

Oleh karena itu Junkyu mendatangi rumahnya untuk mengecek keadaan saudara laki-lakinya itu. Meski harus berdebat kembali dengan Haruto yang tak mau mengantarnya setelah dari rumah sakit. Tapi pada akhirnya, pria itu tetap mengikuti keinginan Junkyu sebab lelaki itu mengancam akan lompat dari mobil jika ia tak mau mengantarnya, tak peduli nanti nyawanya tidak selamat Junkyu bahkan sudah hampir membuka pintu mobil.

Dan sekarang— Junkyu duduk disamping sang kakak yang terpejam dengan tubuh semakin kurus. Sedangkan Haruto berdiri diluar kamar enggan menatap kedalam dimana orang paling dibencinya terbaring tak berdaya ditemani sang adik.

Pria tinggi itu tengah berusaha menahan amarahnya yang meluap setelah Junkyu berhasil lepas darinya kala ia memerintah untuk Junkyu tidak masuk kedalam. Namun lelaki itu tetap berkeras kepala dan tak memperdulikan perintah dari Haruto.

"Kakak...."

Junkyu menggenggam tangan pria yang lebih tua 3 tahun darinya itu.Pria yang tampak tirus dan kantung mata yang menghitam. Tak lupa selang infus ditangannya.

"Dokter mengatakan kondisi sudah stabil, makanya dia memaksa ingin pulang."ucap satu orang wanita yang berdiri tak jauh dari kursi Junkyu.

Wanita itu mengaku sebagai istri dari Kakaknya dan kini tengah mengandung darah daging dari pria itu.

Ini salah satunya yang membuat Haruto semakin marah, saat ia melihat wanita itu tadi dan menyadari jika wanita itu tengah hamil. Seketika ingatan tentang sang Kakak perempuan kembali terulang, dimana Kakaknya tidak mendapat pertanggung jawaban dari pria brengsek yang malah menikahi wanita lain dan akan segera mempunyai seorang anak.

Benar-benar Haruto muak dengan keluarga ini.

Ia tidak bisa berlama-lama disini akhirnya dengan terburu-buru,Haruto membuka pintu kamar dengan kasar kemudian menarik lengan Junkyu.

Tak peduli situasi lelaki itu masih melepaskan kerinduannya dengan sang Kakak.

"Ayo pergi!"

"Haruto aku masih—"

"Menurut jika kau tak ingin melihat tempat ini hancur dalam sekejap!" ancam Haruto dengan tatapan tajam juga cengkeraman yang semakin kuat pada lengannya.

Junkyu mau tak mau meninggalkan tempatnya setelah menatap sekejap wajah sang Kakak.

"Kak Mingyu, maaf...."

⌛⏳⌛


Hari semakin gelap, langit tampak suram dengan gerimis yang yang semakin lama semakin turun deras. Setelah diseret paksa keluar oleh Haruto, kini Junkyu kembali ikut pulang ke manison.

Dirinya hanya menatap ke luar jendela, terdiam dengan pikirannya di kepala perihal sang Kakak.Tak pernah menengok kesampingnya dimana ada Haruto yang menyetir kendaraan dengan laju lumayan cepat.

Junkyu sedikit takut namun menahannya dalam hati tak mau malah semakin memperkeruh mood pria itu yang tampak tak bagus.

Atmosfer didalam mobil teras dingin dan mencekam.Junkyu menyadari bagaimana pria itu yang marah padanya sejak tadi.

Junkyu mencoba mengabaikan,terus mengabaikan hingga tersentak saat mobil tiba-tiba berhenti bersamaan dengan suara petir yang menggemuruh ribut.

Dug!

Dug!

Junkyu menolehkan kepalanya cepat saat melihat Haruto yang memukul-mukul stir kemudi dengan kepalan tangannya juga sesekali menubrukan kepalanya disana. Pria itu tampak kacau dengan keringat yang membasahi pelipisnya juga raut wajah yang emosi namun juga kelihatan sedih.

REVENGE TO LOVE? [HaruKyu]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang