Junkyu berdiri didekat jendela setelah makan malam. Jendela kaca itu dibiarkan terbuka, semilir angin masuk dan menyapa kulitnya dibalik kemeja kebesaran yang dia pakai.Tangannya berpegangan pada pinggiran jendela. Menatap pada tanaman yang ada halaman mansion lalu merenung.
Yoonbin mengatakan jika Haruto tengah berada diluar kota untuk urusan pekerjaan. Dan kabar perihal dirinya yang hamil belum diketahui oleh pria itu saat Yoonbin mendatanginya tadi.
Namun itu sudah beberapa jam yang lalu, bisa saja Haruto sudah mengetahui kabarnya.
Dan entah apa reaksinya, Junkyu sangat takut dengan apa yang akan dilakukan pria itu nanti saat menemuinya.
Junkyu menerima janin yang hadir dalam tubuhnya, meski dia hadir tanpa Junkyu pernah minta namun sebagai seorang yang mengandung nyawa kecil itu Junkyu mulai menyayanginya.
Hanya yang ditakutkan adalah keputusan dari Haruto. Dia takut pria itu akan memaksa untuk menggugurkan janinnya.
Junkyu tidak mau! Dia sebisa mungkin akan melindungi bayinya.
Ceklek
Pintu ruangan terbuka, Junkyu tak menoleh sebab mengira yang masuk ada pengawal ataukah maid yang akan memeriksanya.
Namun beberapa menit berlalu, tak kunjung ada suara yang menginterupsi. Hingga dia berbalik, dan terkejut melihat sosok yang berdiri didekat pintu.
Junkyu tanpa sadar menyentuh perutnya seolah bertindak melindungi. Disana—Haruto menatap dengan wajah bingung melihat reaksi lelaki itu saat melihatnya. Juga gerakan tangan yang menyentuh perut membuatnya berkerut bingung.
"Ada apa?"
Pertanyaan itu, membuat Junkyu sejenak berpikir. Dia mengira Haruto langsung akan menyentak atau memarahinya setelah mengetahui perihal kehamilannya, namun kenapa seperti pria ini belum mengetahui kabarnya?
"Kau sakit?" Haruto melontarkan pertanyaan lagi, Junkyu yang kembali tersadar menggeleng kaku kemudian tersenyum tipis.
Dia harus bertingkah biasa saja, tapi entah kenapa dia merasa tegang dan takut.
Haruto melangkah mendekat dan membuat Junkyu sedikit tersentak lalu mundur perlahan.
Pria itu menatapnya dengan kening terangkat. Junkyu seperti menghindar saat ia mendekat dan tangan lelaki itu semakin memeluk bagian perutnya.
"Kenapa kau men—"
"Boleh aku memberitahu mu sesuatu?" Sela Junkyu cepat.
Haruto langsung berhenti melangkah.
"Sesuatu apa?"
Junkyu menggenggam ujung kemejanya erat. Matanya bergetar dan lidahnya yang terasa kelu untuk berucap.
"Sesuatu apa Junkyu?" desak Haruto. Junkyu terlalu lama diam dan membuatnya penasaran dengan apa yang akan lelaki itu katakan.
Junkyu dengan ragu menatap pria yang juga menatapnya itu. Tatapannya tak semenyeramkan biasanya hanya saja karena Haruto mempunyai mata yang tajam maka Junkyu selalu merasa terintimidasi oleh pria itu.
"A-aku...ha-mil"
Deg
Tunggu, apa? Haruto tak salah dengarkan?
"Hamil?"
Junkyu mengangguk takut.
Pria itu beralih menatap perut Junkyu "Kau bilang kau hamil?" Ulang Haruto .
Tatapan pria itu langsung menajam. Rahangnya menengas hingga urat lehernya muncul. Junkyu yang melihat itu perlahan menunduk, sebegitu marahnya kah pria itu?
KAMU SEDANG MEMBACA
REVENGE TO LOVE? [HaruKyu]
Fanfiction{⏳}-"Aku akan melakukan cara apapun untuk membalaskan dendam atas kematian kakak ku, termasuk membuat mu menderita" Berbagai cara Haruto lakukan untuk membalaskan dendam atas kepergian kakaknya dengan menyiksa Junkyu dan membuatnya tinggal bersamany...