14 (Pulang)

85 15 2
                                    

Papah Bima : "Nak Jihan kenapa buru-buru pulang, gak nginep disini aja ?"

Cindy : "Iya kak ih entar tidur sama aku".

Mamah Dewi : "Yaudah kalau mau pulang gakpapa, tapi Jihan sering-sering main kesini ya, biar tu itu tu juga sering pulang kalau kamu main disini". (Sambil sudut matanya diarahkan ke Habi).

Jihan : "Terimakasih om, tante dan cindy tapi Jihan harus pulang besuk Jihan harus kerja juga. Dan terimakasih udah nyambut Jihan disini, tadi aku makan banyak hehe sama Kiki. Kapan-kapan Jihan pasti main kesini lagi".

Cindy : "Btw kak Jihan aku besuk boleh main ke Love Day? Sekalian nunggu Kak Jenjen buat pemotretan".

Habi : "Ngrepotin". (Sambil menyubit pipi Cindy).

Cindy : "Apaansi kamu tu gak diajak tauk".

Jihan : "Iya gakpapa Cindy main aja".

Habi : "Yaudah Pah, Mah Habi pamit dulu sekalian mau nganterin Jihan biar gak kemaleman".

Papah Bima : "Iya hati-hati awas calon mantu papah jangan sampek lecet".

Habi hanya tersenyum kearah orang tuanya sambil menggandeng tangan Jihan untuk pergi ke mobil. Jihan yang terlihat bingung dan cengo dia hanya membuntuti Habi di belakangnya. Keduanya memasuki mobil dan segera melaju meninggalkan kediaman keluarga Umbara. Di dalam mobil terasa hening hanya ada suara lirih musik. Keduanya sangat canggung untuk memulai pembicaraan.

"Mas

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Mas...".

"Ji...".

Akhirnya keduanya membuka mulut dan kebetulan bersamaan sehingga salah satu harus mengalah untuk berbicara terlebih dahulu.

Habi : "Kamu duluan Ji".

Jihan : "Mas aku kepingin bubur kacang ijo di daerah A, mampir mau?"

Habi : "Beneran pengen? yaudah kamu tunjukin tempatnya".

Jihan : "Yeay makasih mas".

--Trotoar--

--Trotoar--

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
LOVE LANGUAGETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang