4

463 42 6
                                    

Langit begitu gelap. Hari telah berganti  namun Langit masih begitu sama seperti hari-hari sebelumnya ,Mendung.  seolah langit tau suasana hati yang di rasakan oleh pemuda manis bersurai bagaikan gulali itu.

Yujii berjalan dalam Diam, Di antara banyaknya orang berlalu-lalang memadati trotoar jalan. Tubuhnya ia bawa tak tentu arah ,Mengamati langkah pijakan yang ia lalui bersama banyak nya langkah kaki yang tergesa- gesa untuk menghindari Hujan.

Langkah nya berhenti tepat di sebuah Cafe dengan nuansa vintage namun simple, memdudukan dirinya di sebuah kursi. Matanya menatap keluar jendela café , perlahan ia mulai memejamkan mata karena penghangat ruangan yang membantunya mengusir dingin nya udara luar .

Yujii

Yujii membuka matanya untuk melihat siapa gerangan orang yang memanggilnya barusan.
Seorang wanita bersurai coklat dengan balutan coat, dan kacamata hitam yang bartender manis di hidung nya yang  bangir. Begitu Elegan,Modis, dan cantik di saat yang bersamaan gumam yujii dalam hatinya.

Nobara kapan kau pulang dari Paris?”


Wanita itu Nobara, Sahabat yujii sejak mereka menginjak Junior High School.
Hingga wanita itu menetapkan diri untuk menjadi seorang desaigner di kota yang di juluki City of love yaitu paris setelah menyelesaikan kuliahnya di jepang bersama yujii sahabatnya.
Walaupun berjauhan mereka selalu saling mengirimkan pesan dan mengobrol bersama lewat telepon.

Tadi pagi aku baru sampai”

kenapa tidak mengabariku terlebih dahulu?  tahu begitu kan aku bisa menjemputmu di bandara! Dan bagaimana kalau terjadi sesuatu padamu?.”

Wajah Yujii begitu khawatir, Nobara seorang wanita dan sangat berbahaya untuk nya berpergian jauh sendirian.

Tenang lah Yujii, aku baik-baik saja lihat lah tubuh ku ini utuh tidak ada yang hilang . aku sengaja tidak memberitahu mu , agar ini menjadi kejutan untuk mu. Ini aku bawakan oleh-oleh”

Wajah Yujii berubah cerah, raut khawatir di wajah manisnya kini tergantikan oleh senyuman yang begitu menawan.
Ia memekik senang lalu menerima bingkisan kecil berbalut kain ungu dengan hiasan pita di atas nya menambah kesan manis.

Terimakasih kau memang selalu pengertian pada ku. Aku sungguh tak bisa membayangkan hidupku tanpamu, kau sangat berharga bagiku.”

Yujii memeluk tubuh hangat sahabat satu-satu nya itu.

Apapun untuk mu Yujii, dan berhenti lah memeluk ku kau ingin aku mati karena sesak napas hah?”

Maaf hhe , habisnya aku merindukan sahabat Bengal ku ini”

Nobara menggeleng kan kepala nya heran dengan sahabat bersurai gulali nya itu lalu melirik ke jam tangan nya.

Aku harus secepatnya Mencari apartement “

“Ayo biar aku temani”

Nobara mengedarkan pandangan nya pada orang-orang yang berlalu lalang di luar jendela café yang masih di guyur oleh hujan, lalu kembali menatap manik madu Yujii.

Tidak perlu yujii di luar masih hujan, dan lagi pula aku kemari bersama kekasih ku”

kau punya kekasih kenapa tidak memberitahu ku? Lain kali kau harus mengenalkan nya pada ku.”

Lain kali akan ku ceritakan, aku duluan ya yujii .”

Nobara bangkit dari duduk nya , melangkah keluar dari café dan memasuki mobil van hitam nya membuka sedikit jendela mobil kemudian tersenyum tipis lalu membalas lambaian Yujii padanya.

Tangan nya mulai ia turunkan bersamaan dengan menutupnya jendela mobil vam hitamnya. Wajah Nobara kini menyendu, melirik pada yujii dan bergumam lirih. “ kau harus terbiasa hidup tanpa ku yujii”

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 29, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Effete [FushiIta]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang