Jeno tak dapat menahan senyum saat ingatannya kembali dimana ia dan Sungchan habiskan malam bersama, bercerita banyak hal dan ungkapkan segala keluh kesah yang dihadapi selama menapak bumi. Jeno senang Sungchan tak lagi menutup diri dan mulai terbuka dengannya, tidak malu untuk sekedar bercerita mengenai hal apa yang terjadi di sekolah dan memberi sedikit kisi-kisi tentang orang yang Sungchan suka.
Sungchan kecilnya yang dulu sering merengek karena tidak di berikan eskrim, sekarang sudah bertambah dewasa bahkan mulai menyukai seseorang yang masih Sungchan rahasiakan sosok tersebut darinya. Ahh, waktu berjalan begitu cepat ternyata.
Dan mengenai sosok tersebut, Jeno sebenarnya cukup penasaran. Siapa orang yang mampu meluluhkan hati Sungchan dan menarik perhatiannya? Apakah sosoknya manis dan menggemaskan? Atau malah seseorang yang serupa dengan Jaehyun? Emm, Jeno harap opsi pertamalah yang benar.
Bagaimana caranya Jeno mencari tahu? Di ingat-ingat Sungchan belum pernah membawa seseorang kerumah atau bahkan mengenalkan seseorang padanya─ Kecuali Jisung dan Chenle─ ahh, atau mungkin diantara keduanya adalah orang yang Sungchan suka? Tidak mungkin, tapi mungkin saja, Sungchan sengaja berlindung di balik kata 'teman'. Apa itu mungkin? Kalaupun benar, siapa yang Sungchan suka diam-diam? Jisung? Tidak mungkin, sangat-sangat tidak mungkin. Atau Chenle? Tapi apa mungkin Sungchan menyukai bocah cerewet dan menyebalkan seperti Chenle? Ya walaupun kalau dilihat-lihat Chenle memang manis dan menggemaskan, tapi..ah sudahlah ini begitu memusingkan. Lebih baik Jeno tanya langsung saja pada Sungchan nanti.
"Tidak, mana mungkin aku menyukai bocah menyebalkan sepertinya. Papa jangan mengada-ngada. Kalaupun hanya dia manusia yang tersisa di bumi ini aku tidak akan pernah menyukainya, lebih baik lajang sampai maut menjemputku." Sungchan berucap sedikit menggebu, cukup terkejut dengan pertanyaan yang di lontarkan papa. Ada-ada saja, kenapa papa bisa menganggap dirinya menyukai Chenle?
"Hei, jangan berbicara seperti itu."
Sungchan sedikit cemberut, masih kesal dengan papa. "Habisnya papa ada-ada saja, kenapa bisa menganggap aku menyukai Chenle? Kami 'kan hanya teman biasa." Terpaksa Sungchan acuhkan minuman dan camilan untuk berbicara dengan papa. Biarkan saja kedua bocah menunggu jamuan mereka.
"Teman bukan berarti tidak bisa saling mencintai. Papa hanya sekedar menebak saja, jikapun benar kau tidak perlu bersikap seperti itu. Papa hanya ingin tahu dan menghilangkan rasa penasaran yang menggangu." Jeno agaknya benar-benar penasaran dengan sosok yang disukai putranya. Tentu saja, ia harus mengenalnya agar tahu seluk-beluk orang itu, pantaskah sosok itu menjadi pendamping putranya kelak, atau malah tidak pantas sama sekali.
"Itu tidak benar, Chenle sungguhan temanku dan aku sama sekali tidak menaruh rasa padanya. Aku akan memberitahu papa nanti setelah memastikan bahwa benar aku menyukainya atau hanya sekedar kagum. Papa tidak perlu khawatir." Sungchan ulas senyum. Andai saja ia bisa mengungapkan dengan lantang bahwa orang yang dirinya suka adalah orang yang berdiri tepat di hadapannya, sedang menatapnya lekat buat Sungchan tak mampu alihkan pandangan. Enggan dan tidak mau. Kapan lagi Sungchan bisa tatap manik indah papa sedekat ini? Sungchan harus manfaatkan situasi dengan baik mulai detik ini.
"Ya, baiklah. Terserahmu." Jeno ambil alih nampan dengan tiga toples berisi camilan ringan untuk disajikan pada kedua teman putranya. Namun sebelum itu ia berucap─"Tapi di lihat-lihat Chenle lumayan manis dan cocok denganmu." Jeno tersenyum usil.
"Papa~" Sungchan kesal, tanpa sadar merengek karena keusilan papa.
"Papa bercanda. Cepat bawa minumnya, dua bocah itu sudah kehausan sedari tadi."
"Kau hangat, Jeno." Chenle memeluk dan mendusel disekitar leher Jeno, buat empunya pasrah pada bocah yang selalu menempel dengannya. "─ Kau juga sangat wangi, aku suka." Chenle terkekeh kecil melihat dua lelaki yang menatapnya tajam dan sinis. Chenle tahu keduanya pasti tengah iri.
KAMU SEDANG MEMBACA
FAVORITE
FanfictionPeribahasa 'buah jatuh tak jauh dari pohonnya' memiliki arti sifat anak tidak jauh berbeda dengan orang tuanya. Atau hal yang menurun dari leluhurnya pasti akan ada kemiripan dengan orang tuanya sehingga menurun pula pada anak─entah itu fisik maupun...