Duo penjahat: Hans dan Bram selalu cerdas dan teliti dalam menjalankan setiap aksinya. Setiap target yang mereka buru, tidak pernah ada yang lolos. Bagaimana jika itu adalah salah satu kerabatmu? kenalanmu? atau bahkan idolamu yang menjadi target me...
Halo, mau bilang kalau cerita ini pure fiksi ya. Semua latar tempat, waktu dan pemeran semuanya karangan. Engga ada sangkut pautnya dengan pihak manapun, dan kejadian apapun. Kalau ada foto yang aku pake, itu hanya kebetulan karena cocok dengan cerita.
Pure visualisasi. Biar ada objectnya aja. So, jangan kepo ya.
-Author
***
"Target udah minum, tinggal tunggu waktu." chat Hans ke Bram yang sudah menunggu di kamar hotel.
Saat obat yang sudah dimasukkan ke dalam minuman itu bereaksi, Hans langsung bersiap siap. Pria itu sudah mulai menguap. Hans yang sudah menggunakan kacamata hitam langsung mendekati pria itu.
"Mas Gani ya, saya Putra dari tim SportsWear mas, udah ditunggu tim di atas.", bohong Hans mulai melancarkan rencananya.
"Oh iya, langsung ke atas saja Mas Putra?"
"Iya mas, mari saya antar."
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Gani, panggilan pria itu, langsung berdiri untuk mengikuti Putra yang sedang berjalan ke lift. Namun baru beberapa langkah, kakinya terasa lemas, dia pun agak limbung mencari keseimbangan, tidak ingin tertinggal, dia langsung mencoba mengejar Hans yang sudah masuk ke dalam lift.
"Maaf ini tiba-tiba agak pusing." kata Gani ke Hans.
"Oh gimana mmm.. as?" baru mau melanjutkan bertanya, tubuh Gani ambruk yang dengan sigap ditangkap oleh Hans. Clear. "udah siap brow." Chat Hans ke Bram.
Ting
Lift terbuka di lantai yang dituju Hans. Terlihat Bram sudah menunggu di depan lift dan langsung ikut membawa Gani yang sudah tak sadarkan diri ke kamar dengan melingkarkan tangan Gani yang berotot ke lehernya.
Bruk, mereka melemparkan tubuh besar Gani di atas tempat tidur.
"Haaah, berat juga." kata Hans
"Yang penting hidangan utama ini sudah siap kita santap." balas Bram nyengir.
Mereka berdua langsung dengan sigap melucuti setiap pakaian yang Gani kenakan dan langsung mengikat tangan Gani hingga menyatu. Hans dan Bram juga melucuti pakaian mereka dan langsung bersiap dengan kacamata hitam dan topi yang mereka kenakan.
Cekrek
Hans memfoto tubuh polos Gani yang tergeletak tak berdaya. Untuk bukti haha.
Fuucckkk montok banget bro." Kata Hans sambil mengelus-elus tubuh polos Gani, mulai dari Dada sampai Plakk, menampar bokong padat Gani. Dengan tatto di tangannya dan wajah macho, Gani tidak bisa bereaksi saat tubuhnya dilecehkan Hans.
Merasa sudah siap, mereka langsung menampar muka Gani supaya sadar. Apa enaknya ngentotin mangsa yang tidak sadarkan diri? mereka butuh reaksi, baik itu gerakan atau suara.