Act 1 - Awalnya

5.8K 125 7
                                    


Semua orang ingin menjadi baik, ada norma yang harus ditaati, ada peraturan yang harus dipatuhi dan ada penilaian orang yang perlu diperhatikan. Tapi bagaimana kita bisa melupakan kejahatan? kalau tidak ada orang jahat, tidak akan pernah ada orang baik, jika tidak yang yang melanggar peraturan dan norma, buat apa pedoman itu ada?

Terlebih, kalau kejahatan, kesalahan, dosa, apapun yang bisa kamu sebutkan, terasa lebih mudah dilakukan? lebih menantang, memacu adrenalin, dan terasa lebih.... nikmat?

Dari luar, Hanindityo hanyalah pemuda biasa. Hans, biasa orang memanggilnya, terlihat hanya sebagai millennials pada umumnya. Kerja di salah satu perusahan terbesar di indonesia, Hans juga tidak terlalu menonjol. Bukan seorang dengan jabatan tinggi, hanya karyawan biasa. Tapi jangan salah, karena dirinya yang terlalu biasa, membuatnya lebih mudah berbaur di dalam bayang-bayang, mengawasi mangsa dengan lebih leluasa.

Bramudi Kusuma berjalan di sepanjang karpet merah yang selalu terbentang di hadapannya. Datang dari salah satu keluarga terkaya di Indonesia, Bram sudah menjadi perhatian publik karena menjadi kandidat terkuat untuk mewarisi singgasana kerajaan yang sudah turun temurun diwariskan. Puluhan perusahaan dari berbagai jenis bidang dan bisnis, merupakan hartanya. Aset keluarganya sudah menjadi rahasia publik, dan membuatnya menjadi orang yang terpandang.

Bukan, ini bukan cerita bagaimana Hans yang datang dari keluarga sederhana, mendapatkan hati seorang pangeran yang bergelimang harga. Apalagi dengan sang ratu yang tidak menyetujui hubungan mereka, bukan hanya karena perbedaan status ekonomi tapi juga karena mereka berdua sama-sama lelaki. Terlebih Bram bukanlah seorang pangeran, tapi seorang raja.

Bram sudah memasuki umurnya di awal 40an. Dengan seorang istri cantik, Tiara, dan 2 anak yang lucu. Tapi Bram hanya mencintai anak-anaknya, karena pernikahan mereka, seperti yang kalian tebak, hanya menjadi alat untuk memperkuat kerajaan yang sudah dibangun kedua keluarga. Bram mempunyai hasrat terpendam, ketertarikannya kepada lelaki sejak masa remajanya, membuatnya selalu menderita. Belum lagi beban akan nama baik keluarganya yang selalu menghantuinya.

Semua berubah saat Bram bertemu dengan Hans. Semua hasrat yang semula terpendam sekarang sudah bisa dia salurkan dengan bebas. Berdua mereka merencanakan tak-tik dan siaat yang paling aman dan dengan kemungkinan keberhasilan tertinggi untuk mencapai target mereka tiap saat: Mencicipi tubuh Lelaki.

"Pak, yang ini OK ga?" tanya Hans seraya menunjukkan foto seorang pemuda dengan latar pantai yang indah, bertelanjang dada yang memperlihatkan otot-ototnya yang indah.

"Pak, yang ini OK ga?" tanya Hans seraya menunjukkan foto seorang pemuda dengan latar pantai yang indah, bertelanjang dada yang memperlihatkan otot-ototnya yang indah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"wah, yang kaya gini sih gw demen banget, kenalan lu?"

"bukan."

"Trus lu tau dia homo juga dari mana?"

"Gatau juga dia homo atau nggak."

"Bentar, trus maksud lu ngasih gambar dia ini apa?"

"Ya saya mau tanya, bapak suka dia ga? pengen ngentotin dia ga?"

"Kalau ditanya ya mau, orang tipe gw banget."

"Yaudah ayo kita entotin."

"Lu bego apa gimana sih Hans, gimana kita bisa ngentotin dia kalau kita aja ga kenal, apalagi belum tau dia homo juga atau engga." balasku sedikit kesal.

"Yaudah culik aja, trus perkosa."

"HAAH?"

____

Cerita baru, premis baru, latar baru. Peringatan nanti banyak adegan kekerasan, umpatan dan juga adegan hot ya!

Mohon ditunggu untuk korban Bram dan Hans selanjutnya ya.

-Author

EXPOSEDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang