Jatuh Hati

410 43 2
                                    

Jatuh cinta adalah hal yang tak dapat terhindari, ngak ada manusia yang kebal terhadap perasaan tersebut. Bisa saat ini, bisa nanti, ada saatnya seseorang jatuh cinta dan saat tersebut tidak terduga.

Sama halnya dengan Nunew, anak manusia yang baru memulai kehidupan kuliahnya, dihadapkan dengan perasaan jatuh cinta. Ironisnya perasaannya tidaklah wajar. ya, nunew naksir seniornya yang notabenenya seorang pria yang sama sepertinya. Bahkan sebelum memulaipun nunew tahu dia akan gagal, dan akan merasakan pata hati yang pertama dalam hidupnya.

Zee pruk adalah sang pujahan hati, sangat terkenal dengan sifat dingin dan irit bicara. Nunew menyukai seniornya itu karena sebuah inside penyelamatan nyawa kucing.

Siang itu saat nunew tengah bersantai sejenak dari tugas orientasinya sebagai mahasiswa baru, tak sengaja mata indahnya menangkap siliut seorang pria yang tengah bersusah payah memanjat pohon yang keberadaannya tak jauh dari tempat nunew mengistrahatkan tubuhnya. Seseorang itu adalah seniornya yang sedang berusaha menyelamatkan kucing terjepit diantar sela-selah ranting pohon.

Sejak kejadian itu nunew tak bisa mengalihkan pandangannya dari sang senior, entah itu saat makan siang ataupun di jam olahraga. Nunew akan menyempatkan diri untuk memandang Zee, tentu saja hal itu Ia lakukan tampa sepengatahuan Zee. Bisa bahaya jika Nunew tertangkap basa, bisa-bisa akan bernasib sama dengan gadis-gadis yang secara terang-terangan meyatakan rasa sukanya terhadap Zee. Yang tentu saja ditolak mentah-mentah di depan umum dan dengan cara yang lumayan sadis.

Contohnya kejadian seperti sekarang ini, tidak jauh dari tempat nunew berdiri, terlihat dua anak manusia beda gender yang tengah berhadap-hadapan.

"P'zee aku membuatkan bekal untukmu."  Ucap sang gadis sembari menyodorkan kotak bekal itu kehadapan Zee. Yang membuat langkah lelaki itu berhenti sejenak. "Untukmu saja" setelah mengucapkan dua kalimat itu Zee berbalik meninggalkan kantin.

"P'ZEE TUNGGU, AKU SUKA PADAMU..." dengan suara yang lantang sang gadis berusaha menyampaikan rasa sukanya, walau beberapa detik yang lalu bekal pemberiannya ditolak mentah-mentah. Nunew yang memperhatikan dari kejauhan ikut tegang menantikan balasan dari Zee. Nunew tahu gadis ini pasti akan ditolak. Hanya saja kali ini nunew penasaran insiden menyakitkan apa lagi yang akan Ia saksikan.

"Tapi aku tidak."

Tebakan Nunew benar adanya, Zee menolanya kurang dari dua detik tampa membalikkan badannya. Sekali lagi, Nunew membayangkan jika ia yang berada diposisis wanita itu. "uhh, pasti sangat menyakitkan dan memalukan."

"Lihat betapa bodohnya wanita-wanita yang terlalu agresif" 

Fokusku teralihkan mendengar Yim. Dalam hati membenarkan ucapan Yim, namun tidak sepenuhnya karena aku ingin menjadi pemberani dan agresif seperti itu. Jadi setidaknya aku memiliki sedikit nyali untuk mendekatinya dan buka hanya sedekar mengagumi dari kejahuan. 

"Habiskan makananmu Nu, dan berhenti menatapnya."

"Apasi Yim, bacot banget jadi sihibit."

"Takutnya matamu berpindah tempat," sekali lagi Yim menggoda sahabatnya. Yang sangat pemalu jika menyangkut senior kaku (julukan Yim untuk Zee)nya itu, berbanding terbalik jika Nunew sedang bersamanya, bukanya pemalu tapi malu-maluin. 

"Menyebalkan, makananya ngak jadi aku bayarin." Balas Nunew sambil memeletkan lidahnya, dan menghilang secepat kilat. 

"Gagal makan gratis" Yim hanya bisa menghela nafas, tanda-tanda uangnya lenyap lagi. (Mulutmu si Yim ngak bisa difilter).

Senior Sedingin ES Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang